Silvia hanya diam di kamar setelah pulang sekolah. Ia terus memikirkan semua yang terjadi hari ini. Dimulai dari aldi yang tiba-tiba ketus,dan rani yang menjauhinya. Sebenarnya apa salah silvia?
"Salah gue apa? Kenapa semua jadi begini? Kesalahan apa yang udah gue perbuat?" ia terus bertanya pada dirinya.
Ia mengambil ponsel diatas nakas,lalu mengetik sebuah pesan untuk aldi disana.
To : Aldi.
Di? Lo kenapa? Kenapa tiba-tiba lo kayak gini sama gue? Salah gue apa? Tolong kasih tau gue,kalo lo ada masalah,coba lo cerita ke gue. Jangan kayak gini!
Silvia menunggu balasan dari aldi,dan apa yang terjadi aldi hanya membalasnya dengan satu kata.Aldi
Pikir!
Apa katanya? Pikir? Bagaimana bisa silvia berpikir tentang semuanya,sedangkan dalam hal ini silvia tidak tau apa-apa?
Ia mencari nama aldi di kontaknya,dan menghubunginya.
Drtttt... Drttt... Drrt-
Blep.
Sambungan teleponnya terputus begitu saja.
"Lo kenapa sih di? Gue gak mau diginiin. Rasanya gue gak ada hubungan apa-apa kalo kayak gini" lirih silvia.
"Kalo lo emang anggap gue pacar lo,seharusnya lo terbuka dan bisa berbagi masalah sama gue,bukan kayak gini. Apa ini yang dinamakan pacar? Ketika pacarnya punya masalah,ia malah menutupi masalah itu dari sang pacar. Apa kayak gini? APA GUE PANTES DISEBUT SEBAGAI PACAR LO SAAT LO GAK CERITA SAMA SEKALI MASALAH LO? APA KAYAK GINI HAH?" ucap silvia dengan sedikit berteriak di kata terakhir.
"Kenapa dihari yang spesial ini lo giniin gue? Apa lo gak ingat hah? Kalau hari ini hari anniversary kita? Apa lo gak ingat kalau kita udah satu tahun pacaran?"
Silvia menangis sekencang-kencangnya,berharap dapat mengurangi kekesalannya.
***
Aldi menatap pesan yang dikirim silvia. Ia hanya mengirim satu kata untuk silvia,'PIKIR'.
Ia kembali menatap ponselnya saat silvia menghubunginya,dengan cepat ia me-reject telpon dari silvia.
"Karena kali ini,lo gak boleh tau masalah gue!" ucap aldi.
Ia mengambil ponselnya lalu mulai mengetik sebuah pesan untuk silvia.
To : Silvia 💕
Gue tunggu di taman deket komplek jam 07.00 malam nanti.
Setelahnya ia langsung merebahkan tubuhnya di sofa.
***
Disinilah silvia sekarang,di taman dekat komplek. Silvia hanya memakai kaos panjang yang berbalut jaket serta celana jeans.
Silvia duduk di bangku taman,ia melihat sekelilingnya tidak ada satu orang pun disana,hanya ada silvia sendiri,ditambah tempatnya gelap.
Silvia terus memeluk tubuhnya,udara malam hari menusuk kulitnya. Walaupun sudah memakai jaket,tapi masih saja tetap dingin.
"Aldi mana sih? Katanya jam tujuh. Tapi kok belum datang?" silvia mencari ke segala sudut.
Silvia merasakan seseorang duduk disebelahnya,ternyata itu adalah orang yang ia tunggu dari tadi,aldi.
"Aldi?" wajah silvia seketika menjadi murung saat aldi menatapnya tajam.
"Kamu sama siapa ke si-"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengagum Rahasia
Teen Fiction[TAMAT] Hati seseorang bisa berubah seiring berjalannya waktu (: Jadi,jangan pernah takut bahwa seseorang yang kau kagumi tidak pernah melihatmu. Dia hanya belum sadar,tidak semua pengagum tidak bisa memiliki seseorang yang ia kagumi (sukai) . Jika...