14. ungkapan melalui lagu

4.2K 189 0
                                    

Hari yang ditunggu pun terjadi. Hari sabtu,hari dimana akan diadakannya pentas seni kelas XI. Semua perwakilan sudah bersiap. Termasuk silvia.

Silvia terus memikirkan siapa yang akan bersaing dengannya nanti.

"ran,kira-kira saingan gue siapa ya?" tanya silvia pada rani.

"mana tau gue"

Silvia peserta terakhir dan sekarang sudah peserta ke-5,sedangkan silvia peserta terakhir urutan ke-7.

Silvia melihat peserta no 5 hampir selesai dan sekarang no tampil-6. Silvia semakin takut ketika melihat peserta no-5 yaitu kelas XI IPA 6 bersaing dengan XI IPA 2. Penampilan keduanya sangat bagus membuat silvia semakin takut,ia takut kalah, ia takut mengecewakan teman-temannya. Ia takut jika saingannya lebih bagus darinya. Hingga tiba-tiba suara panggilan membuatnya melangkahkan kakinya ke arah panggung.

"dikarenakan perwakilan ke-5 dan ke-7 salahsatunya tidak ada maka kita saingkan yang sudah ada,saya persilahkan naik ke panggung perwakilan dari XI IPA 3 dan XI IPA 4!" ucap pembawa acara itu.

Silvia sudah naik ke atas panggung,ia begitu terkejut meluhat aldi berjalan ke arah panggung. Dan sekarang di sampingnya.

'apa aldi saingan gue? Mudah-mudahan salah.' batin silvia.

Namun tiba-tiba sebuah bisikan membuat jantung silvia seperti ingin copot dari tempatnya.

"lo saingan gue? Gue harap ini nyata bukan mimpi" bisiknya membuat silvia membalikan tubuhnya,dan ternyata itu aldi.

Silvia mematung ketika mata mereka bertemu dan entah mengapa tatapan aldi membuat hati silvia sejuk dan tak ingin memutuskan kontak mata itu.

"cieeeee,,,, ekhem ekhem" suara para sisiwa membuat mereka memutuskan kontak mata.

Jika Aldi kembali menunjukan wajah dinginnya namun tenang,sedangkan silvia hanya menunduk menahan malu.

***

Pembawa acara memberitahukan mereka tentang lagu apa yang akan mereka bawakan.

Silvia memilih membawakan lagu papinka-kau pilih dia.
Musik dimulai dan silvia pun mulai bernyanyi.

Dalam hidupku.. Rela untuk bertahan..

Dengan dirimu..

Sungguh terlalu.. Kau sakiti diriku..

Tinggalkan aku...

Haruskahku melupakan dirimu...

Di dalam hidupku?...

Namun aku,tak akan pernah mampu..

Tuk mencintaimu...

Silvia menatap aldi sebentar dan entah mengapa tiba-tiba air matanya turun membasahi pipinya, silvia mengusapnya dan melanjutkan liriknya.

Mengertilah... Sesungguhnya...

Bila kau memilih dia...Ku tak bisa...

Ku tak rela... Ku pasti terluka...

Karena dia.. Yang kau cinta...

Kini semua berbeda...

Kau dan dia... Bahagia... Hatiku

Terluka...

Tulus... Cintaku.. Tak berarti bagimu..

Bodohnya aku... Sungguh terlalu...

Kau sakiti diriku... Tinggalkan aku..

Aldi menatap silvia kemudian ia pun bernyanyi. Ia membawakan lagu souqy-tenanglah sayang.

Kau bukan hanya.. Kekasih hatiku..

Dimataku kau arti...

Cinta yang sesungguhnya.. a.. a..

Kau telah mengisi hari-hariku..

Teruskanlah engkau begitu...

Hingga dunia.. Tak bermentarii.. ii..

Hingga Tuhan mempertemukan

kembali...

Tenanglah sayang.. Ku disini...

Kan slalu disini.. Hingga kumati..i..i..

Jangan bersedih.. Tersenyumlah...

Aldi mendekat ke arah silvia dengan senyumnya,membuat air mata silvia jatuh kemali.

Hapus air matamu...

Aldi menghapus air matanya.

Dan genggam tanganku..

Dan menggenggamnya,kemudian berbisik.

"tetap seperti kemarin,jangan berubah" bisik aldi kemudian melepas tangannya dan merangkul silvia.

"sekian dari kami,terima kasih" ucap aldi dan silvia. Silvia tersenyum manis pada Aldi,dan aldi membalasnya.

Rona merah di pipi silvia muncul membuatnya menundukan kepalanya.

Suara tepukan tangan terdengar begitu riuh di lapangan membuat silvia terkekeh.

"anjir sil,,, lo sama aldi so sweet banget sumpah.. Pengen deh gue kayak gitu" ucap rani.

"apaan sih,orang cuma saingan doang. Gak serius juga" ucap silvia.

"masa sih?"

"iya"

"jadi lo anggap tadi itu cuma permainan doang? Okeh" tiba-tiba aldi datang dan berbicara membuat silvia melongo tidak percaya dengan ucapannya.

"haaaahh" silvia tidak percaya.

"pulang nanti bareng gue!"

"tap-"

"tidak ada penolakan!" ucapnya kemudian berlalu dari silvia dan rani.
"ciee.. ciee.. Kayaknya ada yang mau taken nih" sindir rani.

"apaan sih" kesal silvia.

***


Pengagum Rahasia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang