"Akhirnya datang juga" ucap seseorang membuat silvia mengarahkan pandangannya pada orang tersebut."Lo... " silvia menatap tak percaya orang didepannya.
"Gue kira lo gak bakal dateng" ucapnya dengan senyum iblisnya.
"Ravero? Tasya?"
"Kenapa? Kaget?" tanya tasya
"Ravero,lo kok bisa disini?" silvia membutuhkan jawaban dari ravero.
"Gue? Karena ada hal yang perlu gue omongin sama lo!" silvia menatap ravero tak percaya.
"Ravero? Gaya bicara lo?"
Ravero semakin berjalan mendekat ke arah silvia,membuat silvia berjalan mundur beberapa langkah.
"Gue? Gue kayak gini karena lo SILVIA ANATASYA!!! Dan lo tau? Gue pernah bilang kan sama lo? Kalau gue suka sama lo! Tapi apa yang lo lakuin hah? Lo masih sama si aldi,dan gue? Gue cuma diam! Gue pikir,diamnya gue bakal bikin lo sadar kalau gue bener-bener serius sama lo!" teriak ravero.
Silvia sudah tidak bisa berjalan mundur,punggungnya pun sudah menyentuh tembok. Ditambah ravero yang semakin berjalan mendekat,jujur saja silvia sangat takut kali ini,baru pertama kali silvia melihat ravero marah seperti ini.
"Lo sadar gak sih hah? GUE SUKA SAMA LO! GUE CINTA SAMA LO!! TAPI KENAPA LO GAK BALAS CINTA GUE HAH? JAWAB TOLOL!!" silvia hanya mengepalkan tangannya kuat-kuat,berharap itu bisa menguatkannya.
Ravero semakin mendekat,dan..
Plakk...
Silvia menampar pipi ravero keras,sedangkan ravero hanya tersenyum sinis bahkan sampai tertawa membuat silvia semakin takut.
"Kenapa? Marah? Sini! Tampar lagi nih! Nih!" ucap ravero sambil menepuk-nepukkan tangannya ke pipinya.
Silvia sudah bersiap untuk melarikan diri,namun ravero sudah lebih dahulu memegang bahunya,menahan silvia untuk tetap diam. Silvia terus memberontak,namun ravero terlalu kuat untuk silvia kalahkan.
Tiba-tiba wajah ravero mendekat membuat silvia memalingkan wajahnya ke samping.
"Kenapa? Takut? Mungkin gue gak bisa milikin lo. Tapi setidaknya gue bisa mencoba tubuh lo!" silvia menatap tak percaya ravero.
"Ravero! Gue mohon,gue mau pergi!"
"Pergi? Setelah susahnya gue mancing lo kesini terus dengan mudahnya gue lepasin lo? Gak segampang itu silvia!" ucap ravero.
Silvia terus menggeleng,air matanya mulai menetes.
"Tasya! Gue mohon,tolongin gue tas" mohon silvia pada tasya.
"Gue? Tolongin lo? Setelah lo sakitin hati gue,terus lo minta tolong ke gue? Asal lo tau! Gue itu suka sama aldi,tapi lo!" tasya menunjuk wajah silvia.
"Lo adalah orang yang jadi penghambat kedekatan gue sama aldi. Gue kira lo bakal peka kalo gue suka sama aldi. Tapi nyatanya? Lo sama aldi makin nempel tau gak?" bentak tasya.
"Lepasin dia rav! Gue mau ngomong sama dia!" ravero melepaskan silvia.
Plakk..
Plakk..
Plakk..
Tiga tamparan tasya mendarat mulus dipipi silvia,silvia merasakan panas sekaligus perih dipipinya. Air matanya semakin deras.
Bugghh
Tasya menonjok perut silvia keras membuat silvia terhuyung ke belakang. Silvia merasakan sakit di perutnya.
"Ini gak seberapa sama apa yang gue rasain selama ini! Gue nunggu aldi selama satu tahun begitupun ravero yang nunggu lo. Tapi apa? Kita gak dapat hasil apa-apa!!" teriak tasya.
"Kenapa kemarin lo gak mati sekalian aja sih di kamar mandi hah? Apa lo mau nyawa lo berakhir sekarang?" teriak tasya.
Silvia mencoba berdiri sekuat tenaga.
"Tas,gue minta maaf. Sumpah! Gue g-gak tau a-apa-apa" lirih silvia.
"Apa lo mau nyawa lo berakhir sekarang hah?" tasya mengeluarkan pisau lipat dari saku seragamnya.
"Tasya jangan! Lo bisa bunuh nyawa orang!!" ravero mencoba memperingati tasya,namun tasya tidak menghiraukan ucapan ravero. Sungguh,ini diluar rencana.
Tasya semakin mendekat,dan...
Bsstttt..
Badan silvia langsung terhuyung ke belakang,ia tidak merasakan apa-apa diperutnya,bahkan tidak ada darah sedikitpun. Silvia mengarahkan pandangannya ke depan,dan betapa terkejutnya silvia. Orang yang tertusuk bukan dirinya,melainkan aldi.
"Aldi!!!" dengan langkah cepat ia menghampiri tubuh aldi yang sudah tergeletak di lantai,dengan darah yang mengalir di sekitar tubuhnya.
Silvia menatap sinis tasya.
"Apa yang lo lakuin hah? Apa ini yang lo mau hah? Lo bilang lo cinta dan suka sama dia? Tapi kenapa lo tusuk dia hah? Kenapa?" teriak silvia.
Tasya terduduk lemas di lantai,ia menyesali perbuatannya.
"K-kak g-gue.. G-gue minta maaf... Gue.. Gue gak sengaja" lirih tasya,tasya memeluk lututnya dan menangis.
"Gak sengaja lo bilang? Lo bilang kayak gini gak sengaja? Lo boleh tampar gue,lo boleh tendang gue,lo boleh tonjok gue! Tapi setidaknya lo gak tusuk orang yang lo cinta TOLOL!!" teriak silvia frustasi.
Silvia kembali menghampiri aldi tak memperdulikan tasya.
"Sil-silvia,ka-kamu g-gak papa kan s-sayang?" tanya aldi lirih.
Silvia hanya menggeleng,air matanya terus mengalir. Ia menggenggam tangan aldi kuat,berharap bisa menyalurkan tenaganya.
"Kamu j-jangan nangis,na-nanti-Silvia!! " ucapan aldi terpotong membuat silvia melihat ke belakang,dan..
Bsstt..
Silvia merasakan sakit di dadanya,darah segar mengalir deras disana.
"A-al-aldi..." lirih silvia.
"Silvia.." aldi menghampiri tubuh silvia yang sudah tergeletak di lantak dengan susah payah.
"A-aldi a-aku g-gak ku-kuat arghh.." lirih silvia.
"Si-silvia kamu p-pasti ku-kuat" aldi mencoba memberi semangat pada silvia.
"A-al-aldi... Sa-sakit.. A-aku ud-udah g-gak k-kuat la-lagi... Engghh" pandangan silvia memburam,kepalanya pun sudah sangat pusing. Hingga akhirnya,silvia sudah tidak kuat lagi dan tidak sadarkan diri.
"Sil-via.. Ba-bangun!!" lirih aldi.
Aldi juga sama seperti silvia,ia juga merasakan sakit yang sama diperutnya. Hingga akhirnya,aldi pun tidak sadarkan diri.
Aldi dan silvia sama-sama tidak sadarkan diri. Darah bercucuran dimana-mana. Dua orang insan yang sebelumnya saling memberi semangat, harus sama-sama tidak sadarkan diri.
***
Alhamdulillah...
Gimana puas gak ceritanya? Penasaran kelanjutan ceritanya?
Jangan lupa vote and commentnya,insya Allah.. Kalau banyak yang baca dan vote, saya akan lebih sering update. Biar kalian gak kelamaan nunggunya, hehe..
Baca terus dan tunggu cerita selanjutnya...
See you2 😘😘
❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengagum Rahasia
Teen Fiction[TAMAT] Hati seseorang bisa berubah seiring berjalannya waktu (: Jadi,jangan pernah takut bahwa seseorang yang kau kagumi tidak pernah melihatmu. Dia hanya belum sadar,tidak semua pengagum tidak bisa memiliki seseorang yang ia kagumi (sukai) . Jika...