Happy Reading ;)
Di kelas,silvia tidak fokus belajar. Ia hanya melamun tidak memperhatikan guru yang sedang mengajarnya. Hingga tiba-tiba sebuah gebrakan membuat silvia terlonjak kaget.
Brak..
"ehhh buset tasya suka sama aldi,dan gue cemburu" kaget silvia.
Semua siswa melongo mendengar ucapan silvia. Silvia hanya menutup mulut dengan tangannya dan menunduk. Ia merutuki ucapannya barusan.
"cieeee" ucap rani sambil menyenggol tangan silvia dengan sikutnya.
"bisa diam gak sih? Berisik tau gak?" rani melongo tak percaya,silvia membentaknya.
"silvia, rani. Keluar kalian dari kelas saya sekarang juga!" perintah guru itu. Silvia sudah pergi keluar diikuti rani di belakangnya.
Silvia berjalan menuju arah kantin,dan duduk. Rani mengikuti silvia dan duduk disebelahnya. Lagi-lagi silvia hanya melamun membuat rani heran.
"lo suka sama aldi?" tanya rani."LO BISA DIEM GAK SIH RAN?" bentak silvia,dan itu membuat rani semakin heran.
"gue gak mau denger nama dia ran,hati gue sakit ran" keluh silvia.
Rani mengelus pundak silvia. Ia tau betul apa yang terjadi dengan sahabatnya.
"lo yang sabar ya sil,tenang disini masih ada gue kok" ucap rani.
"makasih ran. Lo emang temen gue yang paling pengertian" rani hanya tersenyum dan mengangguk kecil.
"sorry gue udah bentak lo juga" silvia memeluk rani.
"gak papa,kalau lo butuh tempat pelampiasan. Lampiasin aja ke gue,kalau itu bisa buat lo tenang" rani membalas pelukan silvia.
***
Aldi mengikuti pelajaran dengan serius,ia tidak ingin membuat masalah seperti kemarin-kemarin.
Kring... Kring..
Bel pulang terdengar begitu nyaring,membuat semua guru yang mengajar mengakhiri pengajarannya dan semua siswa pulang.
"di gue duluan ya" ucap kevin.
"ya"
"gue juga ya" ucap reno.
"hem"
"oh iya,nanti main ya ke rumah gue!"
Ucap kevin. Reno dan aldi hanya mengangguk kecil sebagai jawaban.Aldi berjalan menuju arah parkiran. Aldi mengendarai motornya menuju halte bus. Disana terlihat seorang gadis sedang menunggu dengan temannya. Ia berniat melanjutkan namun suara seseorang membuatnya menghentikan motornya.
"kak aldi" ternyata tasya.
"apa?"
"gue boleh ikut gak? Soalnya supir gue gak bisa jemput"
"gak"
"please kak.. Sekali ini aja"
"gue sibuk"
"kak.. Gue mohon gue ikut ya... Kalo gue gak ikut sama kakak nanti gue sama siapa? Kan supir gue gak bisa j-"
TinnUcapannya terhenti ketika sebuah klakson mobil berhenti di depan tasya. Terlihat wajah silvia tetlihat kesal dan menahan malu. Aldi hanya tersenyum sinis melihatnya.
"sayangnya niat bohong lo gak berhasil" ucap aldi kemudian berlalu dari sana dan melajukan motornya.
***
Silvia duduk di halte bus dengan rani,karena keduanya sama-sama menunggu jemputan.
"ehh sil,jemputan gue udah dateng. Mau bareng gue gak?"
"nggak ran,lo duluan aja" ucap silvia.
"yaudah deh,gue duluan ya. Bye sil"
"iya,hati-hati ya"
"yups"
Selang beberapa menit setelah kepergian rani,seseorang dengan motornya berhenti di depan silvia,membuat silvia ingin segera pergi dari sana. Ya,orang itu Aldi.
"pulang bareng?" tawarnya.
"gak" aldi mengernyit heran mendengar jawaban silvia.
'kok dia jadi dingin ya,salah gue apa?' batin aldi.
"pulang bareng gue,keburu gelap tau rasa lo".
"gak".
"yaudah gue tinggal ya" silvia melotot tak percaya dengan ucapan aldi. Sedangkan aldi hanya tersenyum dalam diam,ia tinggal menghitung beberapa detik saja apa yang akan terjadi.
Satu...
Dua...
Tiga..
"gue ikut" malas silvia.
"yaudah cepetan"
"iya bawel" kesal silvia.
Diperjalanan silvia hanya diam. Dan jika aldi bertanya pun silvia hanya menjawab, ya,gak,gak tau,terserah dll. Yang jawabnnya singkat.
Aldi menghentikan motornya di depan rumah silvia,silvia turun dari motor aldi dan langsung berjalan begitu saja. Namun dengan cepat,aldi menahan pergelangan tangan silvia,membuat silvia berhenti.
"apa lagi sih?" kesal silvia sambil melepaskan tangan aldi.
"gak tau terima kasih banget lo!"
"thanks" setelahnya silvia langsung masuk ke rumahnya.
Brakk
Aldi mengusap dadanya melihat silvia membanting pintunya dengan keras.
"untung tuh pintu tahan banting,coba kalau kagak. Bisa-bisa gue yang harus ganti rugi karena udah bikin tuh anak marah sa-" aldi memberi jeda pada ucapannnya.
"tapi salah gue apa ya? Tau ah. Bodo amat" ucap aldi pada dirinya sendiri.
Aldi langsung melajukan motornya untuk pergi menuju rumah kevin.
***
Silvia kesal melihat aldi yang tak peka dengannya.Di kamarnya silvia hanya cemberut dengan tangannya yang ia simpan di depan dada.
"dasar aldi P'A! Aldi oon! Dasar gak peka"
"udah tau gue ngambek,bujuk kek apa kek. Supaya mood gue bagus lagi. Dasar gak peka! Gak peka! Gak peka!" ucap silvia sambil membanting bantalnya ke arah pintu.
Bertepatan dengan itu,ibu silvia yang masuk kamar silvia tiba-tiba,tidak tau dari depannya bantal mengarah padanya. Bantal itu mengenai wajahnya,dan ibu silvia terhuyung ke belakang karena tidak seimbang.
Silvia melotot melihat ibunya yang jatuh karena bantal yang ia lempar tadi.
"aduuhh... Siapa sih yang lempar bantal sembarangan" ucap ibu silvia sambil mengelus dahinya.
"ibu sih,masuk gak ketuk pintu dulu. Jadinya kayak gini kan"
"jangan di ulangin lagi ya!"
"iya-iya,ibu mau apa masuk kamar silvia?"
"ohh iya ya. Ibu mau apa ya? Lupa ibu" ucapnya sambil nyengir kuda. Silvia hanya geleng-geleng kepala melihat ibunya.
"yaudah deh,ibu ke bawah dulu ya"
"iya"
Pintu tertutup,dan silvia kini membaringkan tubuhnya di kasur king sizenya. Ia kesal dengan yang terjadi hari ini.
***Jangan lupa vote and commentnya (:
❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengagum Rahasia
Teen Fiction[TAMAT] Hati seseorang bisa berubah seiring berjalannya waktu (: Jadi,jangan pernah takut bahwa seseorang yang kau kagumi tidak pernah melihatmu. Dia hanya belum sadar,tidak semua pengagum tidak bisa memiliki seseorang yang ia kagumi (sukai) . Jika...