"SILVIA BANGUN!!" ucap mamanya sambil menggoyangkan tubuh silvia yang masih terbaring dikasurnya.
"silvia masih ngantuk,lagian ini hari minggu" ucap silvia,dengan matanya yang masih tertutup.
"mama hitung sampai tiga,kalau gak bangun mama seret kamu ke kamar mandi. Satu... Dua.. Ti-" dengan cepat silvia melangkahkan kakinya ke kamar mandi dengan mata tertutup dan jalannya yang tak seimbang.
Dan...
Jdut..
"aduh.. Siapa sih yang naruh ni pintu di sini?" kening silvia menabrak pintu kamar mandi,hingga badannya terhuyung ke belakang dan pantatnya menyentuh lantai.
"makanya,kumpulin dulu nyawanya!" ucap mama silvia sambil geleng-geleng kepala.
"emang nyawa silvia di mana ya?" ucap silvia ngaur.
"udah ah,cepet mandi! Kasian tuh temen kamu nungguin dari tadi" ucap mama silvia.
'temen? Siapa sih? Perasaan gue hari ini gak ada janji deh sama temen gue?' batin silvia,kemudian langsung melangkah ke kamar mandi.
***
Silvia turun ke bawah untuk menemui temannya yang disebutkan mamanya.
"mama? Temen silvia siap-"
"aldi?" silvia mematung melihat aldi sedang duduk di sofa dengan mamanya.
"hai" aldi tersenyum ramah pada silvia.
"h-hai" jawab silvia kikuk.
"silvia cepetan! Kasian tuh aldi udah nungguin dari tadi. Katanya mau jalan-jalan" ucap mamanya sambil tersenyum jail.
"ka-" ucapan silvia terpotong.
"yaudah tante,aldi sama silvia pergi dulu ya" ucap aldi sambil menarik tangan silvia.
"tante titip silvia ya"
"iya tante,assalamu'alaikum"
"wa'alaikum salam"
***
Silvia diam tak bergeming,saat aldi mengajaknya ke salahsatu puncak yang ada di kota jakarta.
Silvia duduk di bangku yang sudah disediakan disana. Ia menatap suasana di puncak ini,tidak terlalu ramai,mungkin karena masih pagi.
"ngapain lo bawa gue kesini?" tanya silvia pada aldi.
"pengen aja".
"lain kali kalo ngajak pergi itu bilang,jadi lo gak nu-"
"gue udah kirim pesan sama lo!".
Silvia merogoh ponselnya dari kantung celananya. Ia melihat sebuah notif pesan yang belum ia baca.
Aldi
Jam 8 gue jemput!
Silvia hanya tersenyum malu karena ia baru membacanya sekarang.
"ma-"
"gak papa" potong aldi. Aldi meninggalkan silvia sendirian,kemudian kembali dengan membawa 2 ice cream di tangannya. Aldi memberikannya pada silvia.
"makasih" ucap silvia sambil tersenyum manis,kemudian memakan ice cream pemberian aldi.
"iya".
Silvia sudah kembali ke rumahnya sejak tadi siang,karena aldi mengatakan bahwa ia ada urusan penting.
"pacar kamu ya?" mama silvia tiba-tiba nongol di pintu kamar silvia.
"siapa?" tanya silvia.
"aldi".
"ohhh.. Bukan"
"mama restuin kok,kalo kalian pacaran" ucap mamanya.
"apaan sih ma,suka ngaco deh" silvia menutup wajahnya dengan telapak tangannya.
"yaudah mama ke dapur dulu ya" ucap mamanya.
"iya".mamanya sudah pergi dari kamar silvia.
"akhhh.... Hari ini gue seneng banget"
"gue main sama aldi? Gue gak mimpi kan?..yeeeeeyyy" teriak silvia.
Ting...
Sebuah notif pesan masuk membuat silvia mengambil ponselnya,dan membaca pesan itu.
Aldi.
Nanti malam gue tunggu di Cafe Marsmellow pukul 07.00 . Jangan telat!
"mau ngapain lagi sih?"
***
Aldi duduk di pinggiran kasurnya. Ia tersenyum membayangkan wajah manis silvia,ia sangat senang bisa membuat silvia bahagia.
Drrttt... Drrttt...
Aldi mengambil ponselnya,dan segwra menggeser tombol hijau disana.
"haloo".
"..."
"gimana? Bisa kan?"
"..."
"yaudah,bye"
Aldi menyimpan kembali ponselnya. Ia tersenyum tanpa henti.
"bagaimana nanti malam ya? Apa reaksi dia setelah mengetahui rencana gue? Hahaha" aldi tertawa membayangkannya.
***
Silvia sudah siap dengan dress pink selutut,tanpa lengan. Ia menatap dirinya kembali di cermin.
"cantik" gumamnya.
"apa yang aldi rencanain malam ini?" lanjutnya.
Silvia melangkahkan kakinya ke bawah untuk meminta izin pada mamahnya.
"mah silvia izin mau pergi sa-"
"aldi ya?" potong mama silvia. Silvia hanya mengangguk kecil sebagai jawaban.
"yaudah,pergi sana. Jangan lebih dari pukul 10 malam oke!"
"yaudah,assalamu'alaikum ma" silvia menyalami tangan ibunya.
"wa'alaikum salam". Setelah kepergian silvia,mamanya langsung menelpon seseorang.
"dia sudah pergi,"
"..."
"bersiaplah" kemudian sambungan telpon itu terputus.
***
Aldi menerima telpon dari seseorang saat ia tengah memakai bajunya untuk bertemu silvia malam ini.
"..."
"benarkah?"
"..."
"pasti" sambungan telpon itu terputus.
***Silvia melangkahkan kakinya ke dalam Cafe Marsmellow. Sampai tiba di dalamnya silvia duduk di bangku dalam cafe itu.
"kok gak ada orang ya?"
"belum datang kali ya?" silvia terus bertanya pada dirinya sendiri,sudah satu jam ia menunggu aldi,hingga tiba-tiba.
"lah,kok lampunya mati sih? Gak bermodal banget nih cafe,mana sendiri lagi gak ada orang. Aldi juga,katanya jam 07,tapi masih belum datang. Pulang aja deh,lagian udah 1 jam gue disini".
Silvia melangkahkan kakinya untuk keluar,namun tiba-tiba sebuah suara menghentikannya.
"stop disitu!" ucapnya. Badan silvia bergetar hebat,lampu yang mati membuatnya semakin takut. Ia membalikkan badannya,dan betapa terkejutnya silvia melihat siapa orang itu.
"aldi?".
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengagum Rahasia
Teen Fiction[TAMAT] Hati seseorang bisa berubah seiring berjalannya waktu (: Jadi,jangan pernah takut bahwa seseorang yang kau kagumi tidak pernah melihatmu. Dia hanya belum sadar,tidak semua pengagum tidak bisa memiliki seseorang yang ia kagumi (sukai) . Jika...