Di Jodohkan

3K 109 1
                                    


Rumah Keluarga Pahlevi...

Vano menatap foto yang terpajang didalam mobilnya Tasha, ia tersenyum seraya menatap gambar seorang wanita yang berfoto dengan Tasha, sesekali ia pun mengingat bagaimana polosnya wajah wanita itu saat ia memaksa untuk membawa mobil ini, mobil yang masih ia tumpangi.

"Icha.. Icha.. lo itu polos banget yaa" batin Vano.

TOK...TOK...TOK..

Verdan mengetuk kaca mobil yang Vano tumpangi. Vano lantas membuka kaca mobilnya, Verdan bingung, ia menatap bingung kearah sang adik, mobil siapa ini? Kenapa Vano membawa mobil orang lain? Lalu kemana mobilnya? Pikir Verdan.

"Mobil siapa ini?" Tanya Verdan

"Ntar gue ceritain" jawab Vano seraya tersenyum.

**********

"Oh ya ampun Ichaaa!!" Tasha gemas pada Icha setelah Icha menceritakan semuanya. Icha hanya bisa menatap wajah Tasha dengan mimik memohon agar Tasha memaafkan kesalahannya.

"Abis aku buru-buru, aku takut ketemu sama kak Dafa dan nanti kak Dafa banyak tanya sama aku. Tasha kemana? Pergi sama siapa? Pasti sama Sam iya kan? Kok kamu izinin sih Icha! Bla bla bla! Aku mau menghindari semua pertanyaan itu, jadi aku buru-buru dan--"

"Stop! Sekarang sini! Mana kartu nama orang itu?"

Icha lekas memberikan kartu nama tersebut kepada Tasha. Tasha lantas membaca kartu nama itu, ada tulisan "Vano Pahlevi" dan seketika Tasha ternganga, ia lumayan mengenal Vano Pahlevi, ia juga tau kalau Vano Pahlevi adalah adik dari Verdan Pahlevi, pria yang rencananya akan dijodohkan dengannya.

"Dia adiknya Verdan" cetus Tasha.

"Verdan siapa?" Icha tidak mengerti.

"Verdan itu cowok yang bakal dijodohin sama aku. Dia juga kuliah dikampus kita, kamu pasti pernah liat, Verdan itu pindahan dari luar negeri, dia baru beberapa bulan ini kulaih dikampus kita. Ah percuma Icha, aku ngejelasin kaya gini, kamu pasti nggak bakal kenal, siapa sih anak kampus yang kamu kenal? Nggak ada kan! Kamu sih kerjaannya belajar mulu! Pergaulan gak kamu perduliin, jadi gini deh, kudet!" Cerocos Tasha.

"Tasha, kok kamu ngeledek aku" rengek Icha.

"Hmm ok maaf, lupain kata-kata aku. Terus gimana ini?"

"Apanya yang gimana?"

"Oh ya ampun! Masalah mobil ini gimana?"

"Aku serahin ke kamu deh!"

Tasha cengo, "Oh ya ampun! Ichaaaa!!" Tasha makin gemas dengan adiknya itu.

Icha langsung berlari meninggalkan kamar Tasha. Tasha nampak berkacak pinggang, ia gemas sekali dengan adiknya itu, sementara Icha langsung buru-buru menuju kekamarnya, tapi tak sengaja, Icha menabrak eyang Rita dan membuat eyang hampir saja terjatuh.

"Eyang!!"

"Astaga! Kamu ini! Apa kamu gak punya mata hah!!" Bentak eyang Rita.

Eyang Rita memang tidak pernah menyayangi Icha, maklum Icha adalah cucu tirinya. Ia begitu tak menyukai Icha serta ibunya, entah apa alasan eyang sampai membenci Icha dan ibunya? Tapi meski begitu, Icha tetap menyayangi eyang dengan sepenuh hati.

"Maaf ya eyang?"

Eyang tidak perduli dengan kata maafnya Icha, ia malah berlalu pergi begitu saja. Icha sendiri lekas memasuki kamarnya untuk berganti pakaian, dan setelah itu ia akan makan siang bersama Tasha dan kak Dafa.

**********

Malam Hari...

"Selamat datang Pak Harry.."

Kasih Sayang (Ending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang