Ancaman

1.6K 69 0
                                    


Kamar Tasha dan Verdan...

Eyang menunjukan sesuatu kepada Tasha, sesuatu yang lumayan membuat Tasha terkejut. Ada perasaan tak percaya yang kini ia rasakan, tidak! Ya Tasha tidak boleh berprasangka buruk. Foto ini tidak bisa membuktikan kecurigaan yang eyang ucapkan mengenai hubungan Verdan dan Icha. Tasha tidak mempercayai itu.

"Eyang, mereka cuma ketemu, mungkin mereka gak sengaja lagi ada ditempat yang sama, lalu ketemu terus mereka ngobrol. Eyang, eyang tuh nggak usah khawatir. Verdan sangat mencintai aku, dia--"

"Tasha! Jangan bersikap polos seperti ini sayang. Mereka itu janjian untuk ketemuan. Eyang sendiri yang denger Icha ditelpon sama Verdan terus mereka janjian ketemu disuatu tempat. Tasha sayang, eyang tuh sayang banget sama kamu. Eyang gak mau kalo anak kampung itu ngerebut apa yang kamu punya, eyang takut kalau--"

"Eyang cukup!!" Tegas Tasha yang berhasil membuat eyang terkejut. Tasha pun berdiri dari posisi duduknya. Sontak eyang menatap cucu kesayangannya itu dengan tatapan tak percaya, ia merasa tidak terima karena dibentak oleh cucunya itu.

"Tasha? Kamu ngebentak eyang?" Tanya eyang tak percaya.

"Iya! Aku tuh lagi banyak masalah eyang. Jadi tolong, jangan nambahin masalah lagi. Aku nggak perduli sama foto yang eyang kasih. Karena aku percaya dengan Verdan. Suami aku nggak akan berani melakukan--"

"Iya!! Bagus Tasha!!" Eyang pun berdiri.

Kelihatannya eyang marah sekali dengan Tasha. Lantas Tasha pun bungkam, ia melihat ada sebuah kemarahan yang tersirat diwajah eyang. Tasha bingung, ia merasa tak enak hati, mungkin saja perkataannya barusan sudah menyinggung perasaan eyang.

"Kamu lebih percaya suami kamu ketimbang eyang. Ok, eyang nggak masalah. Tapi ingat Tasha, suatu hari nanti kamu akan nyesel karena kamu nggak mau dengerin kata-kata eyang. Icha masih cinta sama Verdan! Itu kenyataanya!!" Tegas Eyang dengan menatap tajam dan penuh amarah kepada Tasha. Lantas, eyang pun pergi.

"Eyang!!" Tasha mengejar eyang yang berlalu meninggalkan kamarnya.

************

Rumah Keluarga Ramdanu...

Prita sedang memasak didapur bersama mama Diana, mereka terlihat akrab dan nyaman sekali. Mereka memang sangat dekat, hampir setiap hari Prita selalu membantu mama Diana memasak di dapur. Maklum, meski punya pembantu, urusan masak tetap menjadi proritas mama. Mama tidak mengizinkan pembantu memasak makanan untuk keluarganya.

"Tapi mah, yang aku liat, Icha itu punya hubungan deh sama Vano. Mereka deket banget. Aku yakin kalo mereka itu pacaran" ujar Prita ketika mama Diana membahas soal rencana papa Pandu yang ingin menjodohkan Icha.

"Icha nggak pernah cerita soal Vano ke mama. Masa iya mereka pacaran?"

"Mama nggak punya media sosial sih. Nanti aku tunjukin deh, aku kasih liat foto-foto mereka di instagram. Vano dan Icha itu deket banget. Ya Prita gak tau sih, kenapa Icha gak ngasih tau soal status hubungannya dengan Vano"

Namun tiba-tiba saja eyang datang dan mendekati mama Diana. Prita melihat ada kemarahan yang terpancar diwajah eyang. Tapi apa yang membuat eyang marah? Padahal tadi mereka baik-baik saja.

"Diana. Sini kamu!!" Eyang menyeret tangan mama Diana.

"Mama, ada apa ini?" Protes Diana kepada mertuanya.

"Liat nih kelakuan anak kamu!"

Eyang menunjukan foto yang ada didalam.ponselnya. Lantas mama Diana dan Prita terkejut saat melihat foto Icha yang sedang duduk berdua bersaa Verdan di sebuah cafe yang bernuansa outdoor.

Kasih Sayang (Ending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang