Beberapa Hari Kemudian....Tasha keluar dari kamarnya, barusan ia mendengar ada yang mengetuk pintu villa, itu sebabnya kini ia keluar dan melangkah mendekati pintu. Tasha terlihat habis mandi, ia hanya memakai handuk piyama. Ia tidak punya waktu untuk berganti pakaian, itu sebabnya ia terpaksa memakai handuk piyama ini.
CEKLEK!
Tasha terkejut.
"Verdan?"
"Tasha?"
Alva terdiam dan tidak mengerti, mengapa ada Tasha di villa ini? Alva dan Verdan rupanya sama-sama bingung ketika mereka melihat sosok Tasha di villa ini. Rencananya, Alva ingin menyewa villa ini, ia ingin tinggal beberapa hari disini. Tapi sayangnya, villa terbaik dipergunungan ini sedang diisi oleh sang pemiliknya.
"Kok kalian ada disini? Mau apa?" Tanya Tasha.
"Kita mau ngebakar villa ini" celetuk Verdan.
"Apa?" Tasha shock. Verdan lantas tertawa :D
"Ayo masuk" ajak Tasha.
Lantas mereka berdua pun melangkah memasuki villa ini.
"Satpam villa ini kemana sha?" Tanya Verdan.
"Semua pelayan dan penjaga villa ini udah gue kasih cuti selama seminggu"
"Loh kenapa?"
"Suka-suka gue dong, gue ini yang punya villa"
"Dia sombong" bisik Verdan ditelinga Alva. Lantas Alva tertawa.
Tanpa disadari, sejak tadi pandangan Alva terlalu fokus pada sosok Tasha, ia begitu kagum pada Tasha. Dalam sekejap saja rupanya Tasha telah berhasil membuat Alva benar-benar merasa jatuh cinta. Baginya, saat ini Tasha makin terlihat sangat cantik hanya dengan penampilan yang apa adanya.
"Dia sangat cantik" batinnya.
**********
"Dua bulan lagi aku bakalan pergi" cetus Icha ketika ia sedang bersama Vano.
Kini hampir setiap hari Icha mengunjungi panti rehabilitasi untuk menemui Vano lalu menemaninya disini. Vano lantas terkejut dengan apa yang baru saja Icha katakan, pergi? Icha akan pergi? Kemana? Pikirnya.
"Aku akan lanjutin pendidikan aku di London" imbuhnya.
Ya, Vano tersadar, ia lupa bahwa Icha telah berhasil lulus tes masuk ke dalam salah satu universitas terbaik di London. Lantas, ia pun mengangguk paham seraya tersenyum sambil menatap lekat wajah Icha
"Semoga berhasil yaa?" Ucap Vano.
"Iya, makasih ya van"
Vano mengangguk. Seketika keduanya pun hening sesaat, Icha tampak membayangkan sesuatu sementara Vano terlihat menantikan apa yang akan selanjutnya Icha katakan kepadanya.
"Aku akan rindu dengan kota ini. Aku pasti merindukan semuanya" ucap Icha.
"Disana lo nggak akan dapet temen kaya gue" celetuk Vano.
"Oh iya? Orang kaya kamu mah disana banyak banget Van" ledek Icha.
Vano pun terkekeh, "Ah masa? Emang ada cowok di London yang punya face kaya gue? Kagak bakalan ada. Lo pasti bakalan kangen sama gue, gue jamin itu!" Ujar Vano dengan gaya pedenya. Lantas, Icha tertawa ketika mendengarnya.
"Pede banget sih!" Protes Icha sambil mendorong pelan tubuh Vano.
************
"Yaudah, gue izinin Alva tinggal di villa ini. Nggak usah bayar. Gratis! Lo nggak perlu nyewa. Hmm, tapi, pelayan yang ada di villa ini lagi kosong, gue udah ngasih cuti ke mereka semua. Ya, awalnya sih, gue pengen menyendiri disini. Tapi yaudahlah, lo boleh nempatin villa ini untuk beberapa hari" jelas Tasha setelah Verdan menjelaskan kepadanya bahwa Alva ingin menyewa villa ini untuk beberapa hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kasih Sayang (Ending)
Fanfiction"Dia bukan hanya berusaha melindungi aku dari air hujan, tapi dia pun berusaha melindungi aku dari segala keburukan. Entah siapa dia, manusia atau malaikat? Tapi aku janji, mulai hari ini aku akan mengabdikan seluruh kehidupanku hanya untuk dia. Jik...