Siang...-Cafe Outdoor-
Tasha melangkah mendekati tempat dimana Vano sedang menunggunya. Tasha dan Vano sudah janjian makan siang di cafe ini, Vano yang menginginkan makan siang ini. Entah apa yang ingin Vano bicarakan pada Tasha, ia bilang kalau dirinya ingin membahas masalah pernikahanya dengan Icha. Kini Tasha telah sampai, ia lantas duduk dihadapan Vano.
"Kamu udah nunggu lama?"
"Lumayan" jawab Vano simpel.
Namun baru saja Tasha duduk, tiba-tiba saja ia dikejutkan dengan kehadiran seseorang yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Vano membaca rona wajah Tasha, ia pun paham bahwa seseorang yang juga diundang olehnya kini telah tiba.
"Alva?" Batin Tasha.
Alva mulai menyadari bahwa ada hal yang tidak beres ketika ia melihat sosok Tasha yang duduk bersama Vano. Apa maksud dari semua ini? Kenapa Vano mengajaknya bertemu disini lalu ada Tasha didalam pertemuan tersebut? Apa yang Vano inginkan? Pikirnya.
"Ada Tasha?" Batin Alva bingung.
************
-Mall-
Mama Diana sedang berbelanja bersama Icha, mereka tengah sibuk membeli segala sesuatu untuk keperluan pernikahan. Hampir setiap hari mama mengajak Icha berbelanja, mama antusias sekali dalam mempersiapkan pernikahan putrinya yang satu ini.
"Mah, aku laper nih, kita makan dulu gimana?"
"Hm boleh"
Keduanya pun memasuki sebuah resto yang terdapat didalam gedung mall ini, namun tiba-tiba saja, langkah Icha terhenti, ia dikejutkan dengan pemandangan yang tak sengaja dilihatnya. Melihat Icha berhenti, mama pun merasa bingung.
"Cha, ada apa sayang?"
"Veer--"
Mama lantas menatap kearah dimana tatapan Icha tertuju, dan ya ampun! Betapa terkejutnya mama Diana waktu melihat hal tersebut. Kini Icha dan mama tengah dikejutkan dengan sosok Verdan yang sedang makan di resto ini bersama seorang wanita.
"Veer sama perempuan? Siapa perempuan itu?"
"Aku juga nggak kenal mah. Tapi kayaknya perempuan itu temen kerjanya Verdan"
"Masa sih? Kamu yakin? Jangan-jangan--"
"Hust! Mama! Verdan gak mungkin kaya begitu"
.
************Kedua mata Tasha membulat sempurna saat ia melihat sesuatu yang baru saja Vano tunjukan kepadanya dan juga Alva. Vano menatap tajam keduanya, ia mencoba membaca ekperesi mereka berdua setelah mereka melihat video ini, video yang menjadi saksi kunci bahwa Tasha dan Alva terlibat dalam kasus kematian papa. Tasha yang terlihat paling shock, ia tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya. Tapi tidak dengan Alva, meski ia adalah orang yang paling bertanggung jawab dalam kasus ini, tapi Alva tampak biasa saja.
"Cukup!"
BRAK!
Vano menutup layar laptopnya dengan kasar. Kini sorot matanya berubah tajam dan penuh amarah. Tasha pun mengerti, jadi ini alasan dari sikap Vano yang akhir-akhir ini sangat cuek dan acuh kepadanya. Sungguh, Tasha benar-benar takut dan cemas, bagaimana kalau Vano mengatakan semuanya kepada Verdan dan keluarga. Apa yang bisa Tasha lakukan atau apa yang akan dijelaskan nanti kepada mereka semua.
"Kalian yang ngebunuh bokap gue kan?" Tanya Vano yang langsung menghardik Tasha dan Alva dengan tuduhan melenyapkan nyawa papa Harry. Sontak Tasha terkejut bukan main, ia menggelengkan kepalanya, bahkan kini kedua mata Tasha pun tampak berkaca-kaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kasih Sayang (Ending)
Fanfiction"Dia bukan hanya berusaha melindungi aku dari air hujan, tapi dia pun berusaha melindungi aku dari segala keburukan. Entah siapa dia, manusia atau malaikat? Tapi aku janji, mulai hari ini aku akan mengabdikan seluruh kehidupanku hanya untuk dia. Jik...