Kamar Icha....
Icha terus memikirkan kejadian tadi, dimana ia melihat Sam sedang bersama dengan om Bharata, perasaan Icha menjadi resah, ia takut kalau Sam punya rencana jahat terhadap keluarganya, apalagi om Bharata merupakan musuh besar papa lantaran om Bharata selalu kalah saing dari papa dalam urusan persaingan bisnis.
"Aku harus cari tau siapa Sam sebenernya" batin Icha.
Ketika Icha sedang resah memikirkan Sam, tiba-tiba pintunya ada yang ngetuk, Icha langsung berdiri dan lekas membuka pintu kamarnya. Setelah dibuka yang datang ternyata adalah papa, Icha tersenyum kepada papanya, lalu ia mengajak papanya masuk ke dalam kamar.
"Kamu belum tidur cha?" Tanya papa Pandu ketika mereka duduk dibibir ranjang.
"Belum pah, Icha belum ngantuk" jawab Icha seraya tersenyum.
Ketika papa Pandu dan Icha sedang ngobrol, tiba-tiba Tasha melintasi kamar Icha, kebetulan pintu kamar Icha tidak ditutup sehingga Tasha pun dapat melihat papanya yang tengah berada dikamar Icha. Tasha lantas menghentikan langkahnya, ia menatap sang ayah yang sedang tertawa riang bersama Icha, mereka sangat dekat dan akrab, bahkan melebihi keakraban papa dengan Tasha.
"Semenjak Icha datang, putri papa hanya Icha! Bukan aku!" Batin Tasha penuh kemarahan.
Lalu ia pun melangkah pergi, ia pergi menuju ke kamarnya. Namun saat ia sedang berjalan, seseorang menghalau langkahnya, dan orang itu adalah Dafa, melihat sosok Dafa, Tasha langsung menunjukan rona kesal diwajahnya, ia masih marah pada kakaknya itu.
"Kamu masih marah sama kakak?" Tanya Dafa.
"Minggir! Aku mau lewat!" Ucap Tasha ketus.
"Nggak! Jawab dulu pertanyaan kakak" Dafa malah meledeknya.
"Kak Dafa nggak usah bikin aku marah deh, nggak puas apa hari ini kakak udah bikin aku diomelin papa! Kak Dafa sama aja kaya Icha! Kalian berdua paling seneng kalo aku dimarahin papa. Iya kan?" Omel Tasha yang berhasil membuat Dafa bingung.
"Icha? Apa hubungannya sama Icha hmm?"
"Aku tau kalo Icha yang ngasih tau ke kakak kalo aku pergi sam Sam. Dan--"
"Tunggu! Kamu tuh asal nuduh deh, Icha nggak tau apa-apa. Dan asal kamu tau ya, sebelum kamu pulang, Icha udah lebih dulu dimarahin sama papa, karena papa pikir Icha ngelindungin kamu! Kamu itu nggak pernah berubah ya, kamu selalu nyalahin Icha, Tasha, adik kamu itu sangat sayang sama kamu, kamu jangan berpikiran buruk sama dia" omel Dafa dan berhasil membuat Tasha diam seribu bahasa.
"Jadi bukan Icha yang ngasih tau kak Dafa?" Batin Tasha.
***********
Keesokan Hari...
-Kampus-
Tasha keluar dari kelasnya, ia ingin menghadap seorang dosen, tadi ia baru saja mendapat info kalau ia dipanggil oleh dosen Lina. Tasha merasa cemas, ia takut dosen Lina memanggilnya karena nilai Tasha yang tak kunjung membaik.
"Semoga nggak terjadi sesuatu" batinnya.
BRUKK!!
"Anjir!! Eh, Kalo jalan hati-hati dong!" Bentak Tasha setelah ia menabrak seseorang tapi dia malah marah pada orang yang ditabraknya, sontak pria yang barusan tertabrak olehnya itu merasa kesal, sudah nabrak pake marah-marah lagi, pikirnya.
"Harusnya Lo yang musti hati-hati, perasaan tiap hari elo nabrak gua mulu"
"Verdan?"
"Iya gua! Eh, Coba lo hitung ya, udah berapa kali kita tabrakan hmm?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kasih Sayang (Ending)
Fanfiction"Dia bukan hanya berusaha melindungi aku dari air hujan, tapi dia pun berusaha melindungi aku dari segala keburukan. Entah siapa dia, manusia atau malaikat? Tapi aku janji, mulai hari ini aku akan mengabdikan seluruh kehidupanku hanya untuk dia. Jik...