Salah Paham

2.2K 91 2
                                    

Vano mendatangi Icha yang sedang duduk ditaman kampus sambil membaca buku. Kedatangan Vano lantas membuat Icha sedikit terkejut, ia menutup bukunya, lalu ia mencoba menatap Vano yang kini sudah duduk tepat disisinya.

"Ada apa?" Tanya Icha.

"Mobil gue gimana?" Tanya Vano.

Icha pun bingung, "hmm, kamu tanya Tasha aja, soalnya mobil kamu--"

"Tasha? Lo yang ngerusakin, Tasha yang bertanggung jawab?"

"Bukan gitu soalnya mobil kamu ada ditangan Tasha, jadi--"

"Ah gue nggak mau tau, besok mobil gue harus udah bener!" Tegas Vano.

"Tapi--" belum sempat Icha melanjutkan kata-katanya, Vano malah mencoba menarik buku yang sedang Icha baca, sontak Icha terkejut, Vano membaca judul buku tersebut. Kemudian ia pun tersenyum.

"Lo suka baca novel?"

Seketika Vano mengubah jalur pembicaraan mereka, Icha tak langsung menjawab, ia diam sementara, "Iya, aku suka baca novel" jawab Icha sekenanya.

Ketika Icha dan Vano sedang mengobrol di taman kampus, tak sengaja Verdan melihatnya. Sontak langkah Verdan terhenti, ia menatap kebersamaan yang terjalin antara Vano dan Icha. Kemudian Verdan pun tersenyum.

"Sejak kapan Vano deket sama Icha? Keliatannya mereka deket" batin Verdan.

BRUKK!!

Seseorang menabrak Verdan dari belakang, sontak Verdan terkejut dan menoleh ke belakang, "Oh, sorry, gue nggak sengaja" ucap seseorang yang menabrak Verdan, dia adalah Tasha, ya Tasha calon tunangannya.

"Nah itu dia!" Tasha lantas melanjutkan langkahnya, Verdan menatap Tasha yang sedang menuju ke arah dimana Icha dan Vano sedang duduk. Rupanya Verdan menatap dengan sangat lekat kearah Tasha, entah apa yang sedang ingin ia cari dari sosok wanita yang nantinya akan jadi tunangannya itu.

"Gua heran sama Mama, kata Mama Tasha cewek yang baik. Baik apanya?" Gerutu Verdan.

"Icha, hari ini aku mau pergi, ini kunci mobil aku, tolong bawa pulang mobil aku ya. Bilang sama eyang dan mama kalo aku pergi bareng Rere. Oke?" Ucap Tasha setelah ia sampai, Icha langsung menerima kunci mobil tersebut.

"Tunggu Tasha! Kamu mau pergi sama Sam?" Tanya Icha.

Vano terkejut, siapa Sam? Pikirnya, Tasha terdiam, ia melirik Vano, "Hmm, iya aku mau pergi sama Sam, tapi jangan sampe kak Dafa, eyang sama mama apalagi papa tau! Kamu harus --"

"Nggak Tasha! Aku nggak ngizinin kamu untuk pergi sama Sam. Karena---"

"Icha! Sejak kapan kamu berani ngatur-ngatur aku! Hah!"

"Aku bukan ngatur kamu Tasha, aku cuma--"

"Hey hey! Kok malah ribut didepan gue sih!" Protes Vano.

"Siapa Sam?" Tanya seseorang yang berada dibelakang Tasha.

Lantas Tasha menoleh ke belakang, dan ternyata Verdan ada disana. Tasha menatap acuh kearah pria yang merupakan calon tunangannya itu, tapi Verdan nampaknya menunggu jawaban dari Tasha ataupun Icha.

"Bukan urusan lo!" Tegas Tasha pada Verdan.

"Tapi gua berhak tau, gua calon tunangan lo" jawab Verdan dengan santai namun terdrngar tegas. Tasha lantas menatap sebal kearah pria ini, berani sekali Verdan bicara setegas itu terhadapnya.

"Eh Verdan, denger yaa, gue aja belum setuju sama perjodohan ini, so? Jangan terlalu berharap! Lagian sampe kapanpun gue  gak bakalan mau dijodohin! Paham?" Tegas Tasha kepada Verdan.

Kasih Sayang (Ending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang