Perjodohan Lagi

1.6K 78 0
                                    


"Selamat datang dirumah kami!" Ucap papa Pandu.

Keluarga Pahlevi telah tiba di kediaman keluarga Ramdanu. Papa Pandu pun menyambut mereka bersama mama Diana dan Dafa. Lalu keluarga Pahlevi pun lekas dipersilahkan masuk, tapi sayang, kali ini Vano tidak ikut bersama mereka.

"Ver, dimana Vano?" Tanya Dafa seraya melangkah menuju ke ruang tamu.

Verdan terdiam, ia tidak langsung menjawab.

"Hm, Vano lagi ada urusan, jadi dia nggak bisa ikut" jawab Verdan.

Mereka sampai diruang tamu, dan kemudian duduk di sana, seorang pembantu pun mulai menyiapkan makanan dan minuman kehadapan mereka. Siang ini rencananya mereka akan makan siang bersama sekaligus membahas masalah perjodohan antara Verdan dan Icha.

"Dimana Icha?" Tanya papa Harry.

"Icha sedang bersiap-siap dikamarnya" jawab mama Diana.

Papa Harry mengangguk paham, tapi nampaknya untuk kali mama Wilda terkesan tidak bersemangat. Ya, itu tentu saja, bukankah mama Wilda tidak menyukai perjodohan ini. Tapi mau bagaimana lagi? Ia tidak bisa melarang Verdan yang ternyata sudah keburu jatuh hati pada gadis itu.

"Tasha mana? Kok gak keliatan?" Tanya mama Wilda.

"Aku disini tante.." ucap Tasha, ia muncul bersama eyang.

Hari ini Tasha tampil cantik sekali, sepertinya ia telah menyiapkan diri untuk acara makan siang kali ini. Cantik dan anggun, semua nampak senang ketika melihat kecantikannya.

"Wanita seperti ini yang seharusnya jadi pasangan anak saya, bukan kaya si Icha. Ya Tuhan! Tolong sadarkan Verdan" batin mama Wilda sambil memandangi Tasha yang kini telah duduk disisi Dafa.

"Apa kabar tuan dan nyonya Pahlevi?" Tanya eyang.

"Kabar kami baik bu.." jawab papa Harry.

"Loh, Vano kemana tante?" Tanya Tasha pada mama Wilda.

"Hmm, itu, Vano lagi kurang enak badan" jawab mama Wilda.

Dafa bingung, tadi kan Verdan bilang Vano sedang ada urusan, tapi kenapa sekarang mama Wilda bilang kalau Vano sedang tidak enak badan. Sebenarnya apa yang terjadi? Apakah mereka sedang menyembunyikan sesuatu?

"Icha kok belum turun juga?" Tanya Verdan.

DEG!

Tasha pun teringat pada Icha. Mendadak Tasha merasa tegang sendiri, ia takut kalau rencananya ini gagal, meskipun ia memiliki keyakinan besar kalau siasat liciknya itu tidak akan mungkin gagal. Tapi rasa takut tentu dirasakannya.

"Iya, sha, Icha kok belum turun?" Tanya mama Diana.

"Belum mah, hmm tadi sih aku udah ketuk kamarnya tapi nggak dijawab" jawab Tasha.

"Mungkin dia masih bersiap-siap" ujar papa Pandu.

Tak berselang lama, sekitar beberapa menit kemudian. Tiba-tiba suara langkah kaki terdengar, sepertinya itu suara kaki Icha. Dan ya! Ternyata benar, Icha muncul, ia mendatangi mereka semua. Tapi ada yang berbeda darinya, hingga mereka semua pun patut terkejut.

"Icha?" Verdan tak percaya.

"Ya ampun Icha! Muka kamu kenapa?" Imbuh Tasha.

Icha sedih dan merasa malu, ia lantas menundukan wajahnya. Saat ini, wajah Icha terlihat sangat buruk, banyak bintik merah disekitar area wajahnya, Icha sendiri tidak tau apa penyebab munculnya bintik merah ini, ia bingung. Tapi meski begitu, Icha tetap memberanikan diri untuk menyambut kedatangan keluarganya Verdan, ia tidak ingin mereka merasa kecewa kepadanya.

Kasih Sayang (Ending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang