Tasha Yang Berubah

1.9K 66 0
                                    


Satu Bulan Berlalu....

Sore itu..

"Ya, aku memang mulai melupakan kejadian itu. Sebulan belakangan ini, aku kedatangan seorang teman, aku banyak menghabiskan waktu dengannya. Aku menyibukan diri, dan akhirnya sedikit demi sedikit kejadian itu mulai aku lupakan, tapi meskipun aku mulai menghilangkan beban itu, tetap aja rasanya aku--"

"Aku ngerti kok" Verdan menyela ucapan Tasha.

Lalu keheningan pun terjadi. Mereka saling diam, Tasha menundukan wajahnya sementara Verdan tampak menatap lekat kearah danau yang ada dihadapan tempat mereka duduk saat ini. Ya, Verdan dan Tasha sedang bertemu, mereka bertemu di taman ini. Verdan yang memintanya.

"Aku senang kalo kamu bisa melupakan kejadian itu dan aku juga akan berusaha untuk mencari Alva. Dia harus datang dan bertanggung jawab atas apa yang udah dia lakuin ke kamu. Dia gak bisa kabur gitu aja. Dia harusnya--"

"Jangan Veer, jangan! Aku gak mau ketemu orang itu lagi. Aku gak mau!"

Verdan bungkam, ia menatap wajah Tasha. Diwajah itu ada guratan rasa takut yang terpancar dari kedua mata Tasha. Verdan pun berusaha untuk mengerti dan memahaminya. Lantas, ia mengangguk paham.

"Aku takut Veer, aku takut mereka tau yang sebenarnya. Kamu tau Veer? Aku berusaha mendatangi psikiater untuk sekedar menghilangkan kegelisahan ini. Tapi disana aku gak bisa menemukan apapun, karena aku sendiri nggak sanggup berkata jujur, aku takut dan malu. Aku sangat takut Veer"

"...Tapi, aku yakin kok, dengan berjalannya waktu, semua ini akan berlalu. Aku akan kembali tenang. Aku yakin itu!"

Verdan mengangguk setuju.

"Dan aku akan terus ada untuk membantu kamu!" Ujar Verdan dengan penuh keteguhan.

Tasha pun hening, lalu sesaat kemudian ia nampak tersenyum tenang, "Makasih Veer. Kamu banyak membantu aku. Dan--"

"Dan kamu melupakan aku. Iya kan?" Sahut Verdan setelah menyela ucapan Tasha.

"Maksud kamu?"

"Kamu gak pernah ngubungin aku, hampir sebulan ini kamu gak ngasih kabar sama aku. Dan, baru sekarang kita bisa ketemu. Aku cemas dan memikirkan keadaan kamu, tapi setiap aku hubungin kamu, kamu gak pernah ngasih balasan"

"Maaf, aku--"

"Iya aku paham kok, kamu menghindari aku karena kamu lagi berusaha untuk memulihkan keadaan kamu. Karena aku yakin, kamu akan teringat dengan kejadian itu setiap kali kamu ngeliat aku. Iya kan?"

"Iya kamu benar. Aku berusaha untuk melupakan semua itu"

Verdan mengangguk paham, lalu kemudian ia tersenyum. Tasha menangkap adanya senyum di wajah Verdan, lantas ia pun ikut memberikan senyuman. Dan dari senyuman itu, Verdan berhasil menyimpulkan sesuatu, bahwa kini keadaan Tasha sudah jauh lebih baik. Syukurlah.

"Aku menyadari sesuatu" cetus Verdan setelah lama keduanya diam dan hening.

"Apa?"

"Gaya bicara kamu mulai berubah" jawabnya seraya tersenyum simpul.

"...Dari yang tadinya gue-elo sekarang berubah jadi aku-kamu"

Tasha tersadar lalu kemudian ia tertawa lepas. Tawa Tasha berhasil memancing tawa Verdan. Lantas mereka pun tertawa bersama. Mereka seperti menemukan kekuatan baru didalam hubungan ini, ya pertemanan biasa itu makin meningkat seiring berjalannya waktu.  Dan sepertinya, pertemanan biasa ini akan berubah menjadi persahabatan yang indah.

"Oh iya, tadi kamu bicara soal teman? Siapa dia?" Tanya Verdan.

Kini pembicaraan mereka pun mulai teralihkan, "Oh, dia sahabat aku dari kecil..."

Kasih Sayang (Ending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang