Malam Hari...Tasha dan teman-temannya memasuki sebuah club, seperti biasa, setiap malam minggu ia selalu datang ke tempat-tempat seperti ini. Tasha sudah terbiasa berada dalam pergaulan yang terkesan bebas. Tapi meski begitu, Tasha masih bisa berhati-hati agar tidak terjerumus ke hal-hal yang dapat merugikannya.
Suara musik disco begitu menggema seiring dengan gemerlapnya lampu disco yang semakin memacu setiap pengunjung untuk mengikuti hentakan suara musik tersebut. Tasha dan kedua temannya nampak memilih duduk disebuah kursi sofa berukuran panjang, mereka duduk disana sambil menikmati musik yang ada.
"Pacar gue bentar lagi nyampe, dia bilangnya mau nyusul kita disini" ujar Sofia wanita berwajah bule dan berambut pirang itu. Sofia memang teman kuliahnya Tasha, tapi mereka beda kelas. Tasha tak hanya bersama Sofia, disisinya ada Carla, temannya dari SMA.
"Revan juga mau kesini, gue nyuruh dia untuk datang kesini" imbuh Carla.
"Lo berdua bakalan ditemenin bareng pacar. Lha gue sama siapa? Kalo gue tau kalian bawa pacar dan bakal ninggalin gue sendirian, gue nggak akan mau ngikut kalian! Mending juga dirumah" omel Tasha.
"Ya ampun Sha, santai aja kali, kalo lo pengen punya pasangan, tuh liat! Disini banyak cowok-cowok keren, lo tinggal deketin mereka, mereka nggak akan nolak kok" ucap Sofia dengan santai.
"Apa? Gue deketin cowok? Lo yang bener aja!" Protes Tasha.
"Oh iya, sha! Gimana kalo gue kenalin lo sama temennya Revan, dia keren kok, anak orang kaya, bokapnya tajir banget. Lo mau nggak? Dijamin lo nggak akan nyesel, dia ngeDJ juga loh. Ganteng dan keren pokoknya" ujar Carla.
Tasha menggeleng sambil tersenyum, "Gue nggak tertarik" jawabnya simpel.
Ketika sedang asyik ngobrol bersama teman-temannya, tak sengaja Tasha melihat seseorang yang sedang duduk didepan bar minuman. Tasha sangat mengenali pria tersebut, pria itu terlihat mabuk berat, sontak Tasha sedikit terkejut saat melihatnya.
"Tunggu sebentar!"
"Mau kemana sha?" Tanya Sofia.
"Bentar doang" jawab Tasha.
Tasha pun meninggalkan teman-temannya. Ia melangkah mendekati bar tempat penyajian berbagai minuman beralkhohol tersebut.Tidak sedikit pria yang kini melirik Tasha, bagaimana tidak? Tasha begitu cantik dan sangat menggoda, meskipun pakaiannya tidak begitu terbuka, tapi banyak pria yang meliriknya bahkan tak sedikit yang melontarkan kalimat rayuan ketika Tasha melewati mereka. Tapi Tasha tidak perduli, ia begitu paham, seperti inilah keadaan dunia malam, ia sudah terbiasa.
"Vano?"
Ya, Vano! Pria itu adalah Vano.
"Lo siapa?" Tanya Vano sambil berusaha melihat lebih jelas lagi kearah Tasha.
"Oh, Tasha! Elo, elo ngapain disini?" Tanya Vano kembali dengan suara yang terdengar seperti orang yang sedang mabuk berat. Tasha lantas duduk disisi Vano, ia tidak menyangka kalau Vano ternyata sering mabuk-mabukan seperti ini.
"Van, lo mabuk? Sejak kapan lo kaya begini?" Tanya Tasha.
"Lo gak perlu tau! Gue kaya gini juga karena lo! Ya elo! karena elo!" Ucap Vano.
"Karena gue? Apaan sih lo, malah nyalahin gue!" Omel Tasha.
"Permisi mbak" seorang penjaga bar itu menyapa Tasha.
"Iya?"
"Mas ini udah terlalu banyak minum mbak"
Tasha terkejut, ia kembali menatap Vano. Ya, Vano tidak boleh minum lagi, kalau dia terus-terusan minum, bagaimana dia akan pulang? Tasha pun menggeleng-gelengkan kepalanya, ia heran dengan keadaan Vano yang sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kasih Sayang (Ending)
Fanfiction"Dia bukan hanya berusaha melindungi aku dari air hujan, tapi dia pun berusaha melindungi aku dari segala keburukan. Entah siapa dia, manusia atau malaikat? Tapi aku janji, mulai hari ini aku akan mengabdikan seluruh kehidupanku hanya untuk dia. Jik...