Mama Wilda mendatangi Verdan yang sedang duduk didepan alat musik piano klasik, piano itu milik almarhum papa. Malam ini Verdan tidak bisa tidur, sehingga ia pun memilih pergi ke ruang tengah lalu duduk didepan piano klasik tersebut."Veer, ada apa? Kok kamu gak tidur?" Tanya mama Wilda.
"Aku nggak bisa tidur mah" jawab Verdan tanpa menatap wajah ibundanya.
"Veer--" mama Wilda memegang pundak Verdan.
"...Boleh mama nanya sesuatu?" Imbuhnya. Verdan pun mengangguk.
"Ada masalah apa antara kamu dan Tasha? Kenapa dia belum juga kembali, dia gak ada dirumah orang tuanya. Lalu dimana dia? Ada apa Veer? Ada masalah apa?" Tanya mama Wilda bertubi-tubi.
Verdan terdiam.
"Mama tau, hubungan suami istri pasti memiliki masalah, pasti ada pertengkaran. Tapi, mama ingin tau masalah yang terjadi antara kamu dan Tasha. Karena--"
"Aku nyakitin perasaan Tasha mah. Dia menghilang karena aku!"
Mama Wilda terdiam.
"...aku yang nyebabin Tasha pergi dari rumah ini" imbuhnya.
"Lalu apa masalahnya? Veer, kamu bakal bilang apa ke keluarga Tasha. Dia gak tau ada dimana. Kamu bisa disalahkan kalo terjadi sesuatu sama Tasha. Veer, mama gak mau kamu dipersalahkan"
Verdan terdiam, ia tak menjawab pertanyaan ibundanya.
*************
Radhika mendatangi kamar dimana Vano sedang di rawat. Ia datang disaat Icha tengah tertidur, namun Vano tidak, sepertinya ia menunggu Radhika. Kini, Radhika tampak mendekati Vano, sementara Vano terlihat tak sabar untuk mendengar sesuatu dari Radhika.
"Gimana?" Tanya Vano dengan suara berbisik.
"Berhasil pak, saya berhasil dapet informasi" jawab Radhika.
"Kamu kasih berapa?" Tanya Vano yang masih bisik-bisik.
"Lima juta. Tapi itu pake duit saya pak, nanti bapak ganti kan?"
"Iya iya, takut banget sih kamu" protes Vano.
"..hm, tapi Icha jangan sampe tau kalo aku nyaranin cara ini, karena nanti dia bakal ngomel-ngomel bilang ini kasus suap lah inilah itulah. Oke?"
"Siap pak!"
Radhika pun lekas menghampiri Icha, dan Vano langsung berpura-pura tidur. Kemudian, ia langsung membangunkan Icha yang sedang tertidur pulas diatas sofa panjang, tak perlu membutuhkam waktu lama untuk membangunkannya, dan Icha pun terbangun.
"Radhika, kamu masih disini?" Tanya Icha.
"Hmm, iya, aku--"
"Aku pikir kamu udah pulang. Terus yang jagain Nasya siapa kalo kamu malem-malem gini kamu masih ada disini!" Ujar Icha. Radhika tersenyum, "Bener kata pak Vano, calon istrinya ini terlalu banyak bertanya" batinnya.
"Hm, Nasya lagi ada di rumah keluarga Tasha, jadi aku bisa leluasa untuk nyari informasi tentang keberadaan Tasha. Dan aku berhasil!"
"Hah? Beneran? Gimana caranya?"
"Nanti aku ceritain. Yang pasti aku udah dapet informasi yang akurat"
"...Beberapa hari yang lalu terjadi kecelakaan dibelakang rumah sakit, dan pelakunya ngebawa korban kecelakaan itu ke rumah sakit ini. Dan sekarang, korbannya ada dirumah pelaku. Aku dapet informasi alamat rumah pelakunya. Ini alamatnya, besok kita kesana. Ok?"
"Tunggu deh, kamu dapet informasi secepat ini, gimana caranya?"
"Itu gak penting, yang penting besok tuh kita harus kesana"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kasih Sayang (Ending)
Fanfiction"Dia bukan hanya berusaha melindungi aku dari air hujan, tapi dia pun berusaha melindungi aku dari segala keburukan. Entah siapa dia, manusia atau malaikat? Tapi aku janji, mulai hari ini aku akan mengabdikan seluruh kehidupanku hanya untuk dia. Jik...