"Kita dapet telpon dari Verdan, dia bilang kita semua harus datang ke rumah keluarga Pahlevi. Disana Verdan akan memberitahu segalanya" ucap papa Pandu yang baru saja menerima telpon dari Verdan.Saat ini seluruh anggota keluarga Ramdanu dan juga keluarga Pahlevi sedang berkumpul di rumah keluarga Ramdanu. Mereka sedang membahas tentang masalah menghilangnya Tasha. Karena mereka membutuhkan Verdan, lantas papa Pandu pun menghubunginya. Namun setelah dihubungi, Verdan malah meminta mereka untuk datang kerumahnya.
"Mau apa? Biar dia yang datang kesini, dan menjelaskan semuanya" tegas eyang
"Sebaiknya kita semua kesana" ujar Dafa angkat bicara.
"Baiklah, kita kerumah saya sekarang" imbuh mama Wilda.
*************
"Terima Kasih dokter!" Ucap Icha seraya bersalaman dengan seorang dokter.
Saat ini Icha sedang bersama Vano yang kini tampak duduk dikursi roda. Pakaian Vano pun sudah tidak lagi memakai pakaian pasien. Dan ternyata, hari ini Vano akan pulang, ya! Vano sendiri yang memintanya, ia ingin dirawat dirumah saja, dan untungnya dokter memperbolehkan hal tersebut. Saat ini, mereka sedabg berpamitan dengan dokter Arka yang telah merawat Vano selama ini.
"Kita akan bertemu lagi dirumah kamu ya Van" ujar sang dokter.
"Iya dokter, tapi saya harap sih saya gak perlu lagi diobatin. Saya bosen" kata Vano.
Lantas dokter Arka pun tersenyum begitu juga dengan Icha.
"Baiklah, hati-hati dijalan" imbuh dokter Arka sambil mengajak Vano bersalaman.
Lalu mereka pun bersalaman. Dan setelah itu, dokter Arka pergi meninggalkan Vano bersama Icha. Kemudian tidak lama datanglah dua orang suster yang memasuki kamar rawat Vano, mereka yang akan membantu Icha untuk membawa Vabo ke dalam mobil.
"Mari, kami antar" ucap salah satu suster tersebut.
Icha mengangguk. Dan mereka pun pergi.
Vano tampak tersenyum bahagia karena kini ia akan kembali ke rumah, jujur sekali, ia sangat merindukan suasana rumah. Di rumah sakit sangat membosankan, ia ingin dirumah saja, karena ia sendiri yakin, bahwa penyembuhannya akan berlangsung secara cepat jika ia dirawat dirumah saja.
*************
Verdan melangkah mendekati seluruh anggota keluarga yang telah berkumpul di ruang tamu, diantaranya ada beberapa tatapan mata yang terkesan memandang sinis kearahnya, terutama eyang dan Dafa. Ya, sepertinya mereka menyalahkan Verdan sepenuhnya atas kepergian Tasha dari rumah ini.
"Verdan, dimana Tasha hah!" Sentak eyang yang langsung berdiri saat Verdan telah sampai diantara mereka semua. Verdan terdiam, dari rona wajahnya ia seperti mengisyaratkan sebuah penyesalan yang begitu dalam.
"Veer, sebaiknya kamu jelasin semua permasalahan yang terjadi antara kamu dan Tasha" pinta mama Wilda. Dari rona wajahnya, terlihat sekali bahwa mama Wilda merasakan kecemasan pada Verdan, ia takut putranya itu dipersalahkan oleh mereka semua
"Apa yang harus aku jelasin mah?" Verdan malah bertanya.
Sontak mereka terkejut dan semakin bingung.
"Veer, Tasha menghilang dan itu pasti karena kalian punya masalah kan? Katakan, apa masalahnya? Apa? Dan kenapa kamu gak nyari Tasha? Veer, kamu harus tau bahwa tadi pagi ada polisi datang ke rumah, mereka mengirimkan tas milik Tasha. Tasha menghilang dan kita semua gak ada yang tau dimana dia saat ini" ungkap papa Pandu.
Namun Verdan tampak diam saja.
"Verdan, apa kamu tau dimana keberadaan Tasha?" Imbuh mama Diana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kasih Sayang (Ending)
Fanfiction"Dia bukan hanya berusaha melindungi aku dari air hujan, tapi dia pun berusaha melindungi aku dari segala keburukan. Entah siapa dia, manusia atau malaikat? Tapi aku janji, mulai hari ini aku akan mengabdikan seluruh kehidupanku hanya untuk dia. Jik...