Kehamilan Tasha

2.2K 72 0
                                    


Keesokan Hari....

Tasha menatap testpack yang ada ditangannya. Garis dua! Itulah hasilnya. Sontak ia pun menangis histeris, ia lantas menjatuhkan tubuhnya dilantai kamar mandi. Ketakutannya terwujud, rasa takut itu ternyata menjadi sebuah kenyataan. Kini, Ia telah mengetahui bahwa dirinya positif hamil.

"Aaaaa...." tangisnya.

"....ini nggak mungkin!!!"

Tasha terus menangis, ia meratapi kenyataan pahit yang kini menimpanya. Ia hamil! Dirinya mengandung bayi yang tak diharapkan. Dulu, Ia pernah membayangkan hal seperti ini ketika ia terpuruk usai mengalami kejadian itu. Tapi perlahan, bayangan seperti itu hilang begitu saja, dia pergi seiring dengan berjalannya waktu. Namun siapa sangka, kalau kini pada akhirnya, apa yang pernah ia bayangkan, rupanya terjadi juga dalam kehidupannya. Oh betapa malangnya nasib Tasha, shock, takut dan trauma, semua itu pasti menguncang jiwanya.

"Aaaa..." Tasha terus menangis.

"...aku takut! Ya Tuhan tolong aku!" Tangisnya.

Namun tiba-tiba saja Tasha teringat dengan Verdan.

"Veer? Iya! dia, dia harus tau, aku harus hubungin dia"

Tasha pun bergegas keluar dari kamar mandi yang ada didalam kamarnya. Namun, saat ia keluar, ia rupanya dikejutkan dengan sosok eyang yang kini ada didalam kamarnya. Di tengah keadaan seperti ini, tentu saja Tasha refleks. Ia lantas menjatuhkan testpack yang digenggamnya.

"Tasha?" Eyang nampak heran.

Eyang pun melangkah mendekati cucunya. Lalu, ia menemukan benda yang baru saja dijatuhkan oleh Tasha. Sementara itu Tasha yang kini dibalut rasa takut nampak seperti tak berdaya, tubuhnya gemetaran, ia sangat takut sekali.

"Apa ini?" Eyang memungut testpack itu.

DEG!!

"Hah??" Eyang terkejut dan shock.

Tasha pun kembali menangis, air matanya tumpah setelah ia melihat reaksi eyang saat melihat hasil test kehamilannya itu. Kini, eyang mulai menatapnya. Ya, tatapan sang nenek begitu tajam, dan dari mata itu tersirat jelas bahwa beliau tidak mampu menahan bendungan air mata kekecewaannya. Lantas, dengan kasar eyang menarik dan mencengkram lengan Tasha.

"Apa ini Tasha? Jawab eyang!" Tegasnya.

Tasha diam saja, ia bungkam dan enggan menjawab.

"Tasha, apa ini? Punya siapa ini hah?" Eyang kembali bertanya dengan nada tegas.

Dan tetap saja, Tasha hanya diam didalam tangisannya.

"Jawaaabbb!!" Teriak eyang yang untuk pertama kalinya membentak Tasha.

Tapi Tasha masih saja bungkam, ia tidak sanggup untuk menjawabnya.

PLAAAK!

Eyang murka dan langsung menampar Tasha, sudah jelas bahwa ini miliknya Tasha. Ya, itulah sebabnya amarah eyang memuncak, hingga tanpa sadar ia menampar cucu kesayangannya itu. Tangisan eyang makin pecah, selain kecewa, ia juga merasakan perih yang amat dalam disaat tangan yang biasanya membelai Tasha dengan penuh kasih sayang, kini tangan itu ia gunakan untuk menampar wajah cucu kesayangannya itu.

"Maafin Tasha eyang!" Tangis Tasha.

***********

Seluruh anggota keluarga Ramdanu berkumpul di ruang keluarga. Tasha, dia seperti tengah dieksekusi. Ia nampak tertunduk pasrah dengan airmata yang terus mengalir dari kedua matanya. Icha dan mama Diana, mereka berdua duduk disisi kanan dan kiri Tasha, mereka merangkul Tasha, mereka berusaha membuat Tasha tenang. Namun kenyataan tidak mungkin ada ketenangan saat ini. Karena lihatlah! Papa nampak berdiri dihadapannya, lalu di sofa sana ada Dafa dan Eyang yang duduk dengan memberi pandangan yang begitu membuat Tasha semakin tidak berdaya. Suasana malam ini benar-benar tegang. Ya! Tidak mungkin ada ketenangan didalamnya.

Kasih Sayang (Ending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang