Dua Tahun Berlalu

2.1K 77 0
                                    


Dua Tahun Kemudian...

Berlian yang indah. Ya, Tasha menyukainya. Ia melenggok dengan penuh percaya diri didepan cermin besar itu. Verdan tersenyum senang, ia berdiri dibelakang tubuh Tasha, istrinya. Wanita mana yang tak bahagia jika dihadiahkan perhiasan semewah dan semahal ini.

"Kamu suka?" Tanya Verdan.

Tasha tersenyum dan mengangguk, "Tentu. Makasih sayang!" Ucapnya seraya membalikan tubuhnya untuk dapat berhadapan langsung dengan sang suami. Lalu kemudian, Tasha pun menjatuhkan tubuhnya kedalam pelukan Verdan. Kebahagiaan begitu terlihat jelas diwajah keduanya. Mereka menikmati kebahagiaan ini.

"Happy anniversary..." ucap Verdan dengan cara berbisik.

Tasha tersenyum dan mengangguk, lalu ia memeluk tubuh suaminya.

#FlashbackOn

Angin laut bertiup kencang dan malam sudah semakin larut, tapi entah kenapa Verdan masih saja terjaga didalam lamunannya. Ia berada tepat dibibir laut yang hitam, dimalam hari seperti ini laut begitu terlihat menyeramkan, seperti bayangan besar berwarna hitam. Tapi Verdan masih saja betah disana. Bahkan ia seolah enggan beranjak meski malam sudah semakin larut, jam pun menunjukan pukul sebelas malam. Ada apa dengannya?

"Dua hari lagi kita akan kembali ke jakarta" suara itu berhasil memecahkan lamunan Verdan. Lantas Verdan menoleh ke samping kirinya, rupanya Tasha berdiri disana. Verdan tersenyum, ya seperti biasa.

"Kamu belum tidur?" Tanya Verdan.

Tasha menggeleng, "Aku lagi kangen Nasya, gak ketemu selama lima hari rasanya kangen banget. Barusan aku abis nelpon eyang, kata eyang Nasya baik-baik aja disana" ungkap Tasha yang menceritakan sosok putrinya, ya Tasha telah melahirkan seorang bayi perempuan, mereka memberikan nama Nasya pada bayi tersebut, nama yang hampir sama dengan nama sang ibu.

"Kita udah lima hari ada disini, tapi--" Verdan menggantung kalimatnya.

Lantas, Tasha langsung menatap wajah Verdan, "Kita masih sama seperti dulu" Tasha melanjutkan kalimat yang tadi sempat digantung oleh Verdan. Ya, Tasha benar, Verdan membenarkan perkataannya.

"Tapi hari ini aku ingin mengambil sebuah keputusan" ujar Tasha.

Verdan terkesima mendengarnya, ia lantas menatap sang istri. Tasha menoleh, saat ia menyadari bahwa Verdan menatapnya, ia pun membalas tatapan lembut itu, kemudian perlahan-lahan Tasha mulai tersenyum.

"Aku ingin menjadi istri kamu yang seutuhnya" imbuh Tasha.

Seketika Verdan mengubah ekperesi wajahnya dengan rona tak percaya. Sementara itu, Tasha nampak mencoba meyakinkan suaminya itu dengan terus menatap lekat kedalam kedua bolat mata Verdan. Tasha seolah mengatakan kalau ia begitu bersungguh-sungguh.

"Malam ini aku ingin mengakui bahwa, bahwa aku tunduk dibawah cinta dan kasih sayang kamu. Kamu memberikan aku segalanya, perhatian, kasih sayang, cinta, keikhlasan, pengertian, kedamain dan juga ketenangan. Semua itu telah mengubah hati yang keras ini Veer. Hati ini luluh, aku jatuh cinta, sekali lagi aku jatuh cinta!" Ungkap Tasha dengan penuh kesungguhan serta dengan mata yang berkaca-kaca.

Dan akhirnya sikap diam Verdan terjawab sudah, senyum dibibirnya seolah menjawab segala kebisuannya. Senyum Verdan berhasil membangkitkan rasa percaya diri Tasha, ia tak salah mengatakan hal ini, karena dari senyum itu Tasha bisa menyimpulkan bahwa Verdan menyukai pengakuannya.

#FlashbackOff....

**********

Pagi....

Senyum Tasha mengembang didalam pelukan Verdan, suaminya itu memeluknya dari belakang. Kebahagiaan begitu tergambar dari wajah mereka dan juga dari kebersamaan keduanya. Tasha dan Verdan, mereka telah menjadi pasangan yang harmonis. Siapa sangka kalau pada akhirnya mereka dapat saling mencintai, kini kehidupan rumah tangga mereka telah dipenuhi oleh cinta, bunga itu telah mekar, cinta diantara keduanya terasa sempurna. Ya, karena kini mereka telah saling mencintai.

Kasih Sayang (Ending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang