Satu Bulan Kemudian....
Rasanya bahagia sekali malam ini, semua anggota keluarga berkumpul, mereka membahas pernikahan Vano dan Icha. Setelah Vano mendapatkan restu dari papa Pandu, ia langsung memberitahu kepada mama dan Verdan tentang rencananya untuk menikahi Icha dalam waktu dekat ini. Siapa sangka, kalau ternyata mama tak keberatan soal keinginannya, begitu pula dengan Verdan. Hingga akhirnya tibalah malam ini, malam penentuan hari pernikahannya, Vano bersama keluarga datang kerumah keluarga Ramdanu untuk makan malam bersama sambil membicarakan waktu yang tepat untuk pernikahannya.
"Tapi ada satu hal yang mengganjal perasaan aku saat ini. Aku bahagia, tapi aku belum bisa melupakan semua kejadian yang aku tau" batin Vano saat ia terdiam sendiri diantara seluruh anggota keluarga yang sedang berbincang, dan suasananya terasa ramai. Tapi Vano diam, ia membisu sambil memandang kebahagiaan disekelilingnya satu per satu.
"Tasha!" Batin Vano dengan menekan suaranya. Seolah ia memendam kemarahan yang begitu besar terhadap kakak iparnya itu. Dan kini, sorot mata Vano pun tertuju pada Tasha, pada wanita yang sedang tertawa riang bersama Icha, sahabatnya.
#FlashBackOn
Vano menatap layar laptopnya, ia sedang memutar sebuah video yang dihasilkan dari CCTV rumahnya. Rasa penasaran Vano akan kematian papanya memaksa ia untuk memutar video dari CCTV yang dipasang pada beberapa sudut rumahnya.
"Gue harus dapet sesuatu dari CCTV ini" batinnya.
Beberapa menit berlalu dan akhirnya, ia menemukan sesuatu. Vano terbelangak tak percaya, saat ini ia sedang memutar hasil CCTV yang mengarah pada kamar Verdan dan Tasha, yang membuat Vano terkejut adalah, ia melihat papa mendatangi kamar Tasha, sebelumnya ia juga melihat Tasha masuk kekamar sambil membawa susu.
"Papa masuk ke kamar Tasha. Itu berarti Tasha udah tau kalo papa pulang. Tapi kenapa Tasha bohong, dia bilang, dia gak tau kalo papa pulang. Apa maksud dari semua ini?" Batinnya yang mulai mencurigai Tasha.
Ia menunggu hingga waktu berputar sampai beberapa menit. Dan akhirnya, lagi-lagi Vano melihat sesuatu mengejutkan. Papa keluar dari kamar Tasha dengan langkah cepat dan wajahnya nampak menyiratkan kemarahan, tidak lama Tasha pun keluar, Tasha berusaha mengejar papa.
"Papa keliatan marah sama Tasha, papa--" Vano semakin tidak percaya.
Dan tak lama kemudian, Vano kembali dikejutkan!
DEG!!!
"ALVA?"
Ya! Vano melihat Alva keluar dari kamar Verdan dan Tasha. Seketika itu Vano pun menjadi sangat paham, ia mengerti mengapa papa marah dan pergi meninggalkan kamar Tasha. Kemarahan papa terjadi lantaran dikamar Tasha ada sosok Alva. Untuk apa Alva berada dikamar Tasha? Itu yang menjadi tanda tanya besar.
"Kalo aja dilokasi tempat papa jatuh ada CCTV nya mungkin semua akan menjadi sangat jelas. Tapi dari sini pun gue bisa menyimpulkan kalau Tasha ada dibalik semua pristiwa ini, gue yakin itu! Gue harus cari bukti lain. Dan video ini harus gue copy, lalu gue hapus, biar gue yang pegang bukti ini! Verdan dan mama gak boleh tau sebelum semuanya jelas" ungkap Vano.
"...dan Tasha! Lo bisa apa setelah gue tau kebenaran ini? Gue bener-bener nggak nyangka sama lo sha. Lo itu licik dan bermuka dua!" Imbuh Vano penuh dengan amarah.
#FlashbackOff
"Van!" Tegur Verdan.
Vano pun tersadar dari lamunannya.
"Oh iya kak?"
"Gimana lo setuju dengan tanggal dan harinya?" Tanya Verdan.
Vano tersenyum dan mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kasih Sayang (Ending)
Fanfiction"Dia bukan hanya berusaha melindungi aku dari air hujan, tapi dia pun berusaha melindungi aku dari segala keburukan. Entah siapa dia, manusia atau malaikat? Tapi aku janji, mulai hari ini aku akan mengabdikan seluruh kehidupanku hanya untuk dia. Jik...