Beberapa Hari Berlalu...Vano dan Icha sedang bersama, mereka menggelar tikar diatas rumput taman lalu keduanya duduk disana. Vano tampak memangku gitar, ia juga terlihat begitu bahagia. Tentu saja, karena sumber kebahagiaannya tengah berada tepat disisinya.
"Kamu janji ya van sama aku, nanti kalo kamu udah sembuh, kamu harus berubah menjadi Vano yang lebih baik. Kamu harus memperbaiki kepercayaan mereka semua. Jangan jatuh ke dalam lubang yang salah untuk kedua kalinya"
Vano mengangguk dan tersenyum, "Asal lo tetep bantuin gue untuk bangkit dari keterpurukan ini. Gue yakin, gue pasti bisa menjadi yang lebih baik dari yang sebelumnya" ujarnya.
"Iya, aku janji!"
Tanpa mereka sadari, rupanya sejak tadi mama Wilda bersembunyi, beliau nampak memperhatikan kebersamaan Vano dengan Icha. Mama tertegun, ia terus mencoba memahami setiap untaian senyum yang berasal dari wajah putra bungsunya.
"Akhir-akhir ini, mama merasakan perubahan sikap pada diri kamu van, kamu tidak terpuruk seperti pada awal-awal kamu berada di panti rehab ini. Ya, mama sekarang sadar van, mama sadar bahwa Icha telah membawa semangat yang positif untuk diri kamu. Dia yang mampu merubah kamu" batin mama Wilda dengan mata yang berkaca-kaca.
Vano dan Icha tertawa bersama, tawa mereka begitu lepas dan terlihat sangat menyenangkan. Mama Wilda pun sampai turut ikut larut dalam kebahagiaan yang tergambar dari kebersamaan itu.
"Gue punya lagu untuk lo" Ujar Vano.
"Oh ya? Coba nyanyiin" pinta Icha bersemangat.
"Oke, dengerin yaa?"
Karena dirimu..
Ku mampu berdiri tegak
Seberat apapun beban dihadapanku ini
Karena cintamu..
Ku mampu berjalan tenang
Sesulit bagaimana pun jalan yang ku lalui nanti
Pasti hanya dirimu
Kau lah segalanya
Ku jaga slalu, satu cintaku...Icha tertegun, nyanyian Vano berhasil membuatnya bungkam, ia yang telah mengetahui perasaan Vano lantas memandang lagu ini sebagai ungkapan hatinya Vano terhadapnya. Icha pun menatap lekat wajah pria yang duduk disisinya. Entah perasaan apa ini, untuk pertama kalinya Icha merasakan seatua terhadap Vano, ia bisa merasakan betapa manisnya sikap Vano untuknya. Dan ia merasa bahagia.
"Oh iya, gimana kabar Tasha, kata lo dia kabur dari rumah. Apa dia udah pulang?"
Vano mengalihkan pembicaraannya.
Icha tersadar dari lamunannya, lantas ia pun tersenyum.
"Iya, udah pulang kok, kemarin sore. Hmm, tapi--"
"Tapi kenapa?"
"Aku ngerasa ada yang berubah dari diri Tasha, dia jadi pendiem. Dan itu aneh banget! Tasha gak seperti itu. Entah kenapa Tasha jadi berubah. Aku takut terjadi sesuatu sama dia" ungkap Icha. Tapi Vano malah tertawa.
"Syukurlah kalo dia berubah" celetuk Vano.
"Hah?" Icha bingung.
"Seenggaknya dia gak cerewet lagi hehe"
Icha tersenyum, setiap membahas Tasha, Vano memang selalu meledeknya.
**********
Keluarga Ramdanu sedang makan malam bersama, kini Tasha memang sudah kembali bersama mereka. Tapi sepulangnya Tasha dari villa, ia terlihat memiliki perubahan. Tasha menjadi pendiam, dan sering melamun. Tentu perubahan sikap ini lantas membuat mereka semua khawatir, mereka takut telah terjadi sesuatu pada Tasha.
"Tasha.." Icha menyapanya.
Tasha menatap Icha, lantas Icha menyorot makanan yang berada dipiring Tasha, "Kenapa makanannya cuma di aduk-aduk. Ayo dimakan" ujar Icha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kasih Sayang (Ending)
Fanfiction"Dia bukan hanya berusaha melindungi aku dari air hujan, tapi dia pun berusaha melindungi aku dari segala keburukan. Entah siapa dia, manusia atau malaikat? Tapi aku janji, mulai hari ini aku akan mengabdikan seluruh kehidupanku hanya untuk dia. Jik...