Lisa memutar kepalanya kearah samping tepat disamping Jisoo yang masih sibuk dengan ponselnya.
Bukan benar - benar sibuk melainkan sengaja menyibukkan diri.
Sejak kejadian kemarin Jisoo masih bungkam seribu bahasa bahkan disaar Lisa berteriak memanggil namanya sekalipun ia akan bertingkah seperti tidak mendengar apa - apa.
Seperti saat ini
"Jis..."
"Sooo...."
"Gooodd..."
"Jisss ahhhh" teriak Lisa frustasi.
Ia menggerang dan mengacak rambutnya sendiri.
"Lisa Citra Oktaviani ada apa?" Suara berat mengintrupsi triakan Lisa.
Lisa terdiam menatap takut kearah depan.
Binggo!
Lisa sangatlah ceroboh. Dia bahkan lupa ia sedang kuliah plus dengan dosen killer yang berada didepannya.
Berteriak tepat di depan dosen killer yang sedang mengajar, bisa dibayangkan bagaimana kondisi Lisa sekarang?
Belakangan ini Lisa memang sering kehilangan fokus, karena masalahnya kemarin dengan Sehun yang mengakibatkan lelaki itu belum pulang sama sekali kerumah serta sahabatnya Jisoo yang masih mogok bicara dengannya
"Bodoh" gumam Lisa sambil memukul kepalanya.
"Kamu barusan ngatai saya bodoh?" Tanya suara berat itu lagi.
Lisa menggeleng cepat menatap pria paruh baya didepannya takut.
Takut, siapa ya tak takut jika sekarang berada di posisi Lisa.
Dia mengatakan hal bodoh yang pada pria paruh baya yang tak lain adalah dosen paling killer dikampusnya ini dan membuatnya salah paham.
"Bukan pak bukan" ucap Lisa setengah memelas.
Ia melirik kearah Jisoo yang bahkan sama sekali tidak melihat padanya.
"Saya rasa kamu sedang tidak fokus sebaiknya kamu keluar dari mata kuliah saya"
Lisa membulatkan matanya, kedua telapak tangannya sontak menempel. Ia memohon.
"Maaf pak saya janji tidak akan mmbuat masalah lagi"
Lelaki itu menatapnya lurus, sebenarnya Lisa yakin meski ia sujud sekalipun sang dosen killer juga tidak akan mengubah keputusannya.
'Tidak ada salahnya mencobakan?'
Saat Lisa sudah mengambil posisi untuk bersujud sang dosen mengintrupsinya.
"Kalau kau berniat bersujud lebih baik urungkan lah, sebelum nama kamu ada di daftar blacklist saya"
Lisa kembali membulatkan matanya yang sudah bulat. Dosen ini tidak pernah main main. Jika seseorang sudah 5 kali masuk daftar blacklistnya jangan harap akan tamat dengan cepat.
Jalan satu satunya adalah menurutinya, seperti sekarang ini Lisa yang sudah mengambil tasnya dan bersiap untuk keluar.
"Sekali lagi saya minta maaf pak, permisi" ucapnya lesu.
Tepat sebelum keluar kelas Lisa kembali menoleh kearah Jisoo yang sedang serius menatap dosennya dan tanpa menoleh pada Lisa sedikit pun.
Lisa berjalan pelan, untuk apa dia datang ke kampus jika akhirnya disuruh keluar?
Karena memang jadwalnya hari ini hanya satu mata kuliah tadi saja.
Lisa menghela nafas pelan "Buat apa aku datang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ICE BOY [PP]
Teen Fiction[Beberapa part sudah dihapus untuk kepentingan penerbitan] "Dia adalah pria dingin yang berbicara dengan mulut pedasnya" "Dia adalah pria dingin yang membentengi diri dengan ekpresi datarnya" "Dia adalah pria dingin yang tertidur diruang kerja hanya...