Empatpuluhtiga

22.7K 1.1K 93
                                    

"Jadi.....sudah berapa bulan?"

Sehun mengeryitkan dahinya dan menoleh pada sahabatnya yang dikenal sebagai biang gosip di rumah sakit ini.

"Tidak--tidak seperti yang kau bayangkan" ucap Sehun sembari memijit pelipisnya, semua kejadian hari ini sukses membuat tubuhnya lelah padahal tak banyak kegiatan yang ia lakukan hari ini. Hanya satu operasi dan terkurung bersama Lisa.

Ngomong - ngmong tentang Lisa, sedari tadi ia masih sibuk menunduk di kloset kamar mandi berusaha untuk mengeluarkan roti basi yang ia telan tadi.

"Aku menyuruhnya memuntahkan roti kadaluarsa  yang ia telan tadi" jelas Sehun yang sukses membuat sahabat yang dijuluki si ember itu pun membulatkan matanya.

Sehun mengeryitkan dahinya saat melihat perubahan ekspresi di wajah sahabatnya itu "Kenapa lagi?"

"Apa dirumah kalian benar - benar kehabisan makanan sampai dia harus memakan roti kadaluarsa?"

Sehun memutar bola matanya malas, ia benar - benar sedang tak ingin menanggapi celotehan sahabat nya ini.

Sehun yang sedari tadi menyandarkan tubuhnya pada tembok di depan toilet wanita itu pun segera sigap saat ekor matanya mendapati Lisa yang sedang berjalan kearah nya.

Sehun menatap Lisa serius yang di jawab oleh gelengan oleh Lisa.

"Apa kalau tak ku muntah kan aku akan mati?" tanya Lisa polos

"Sudah berapa lama kadaluarsa nya?" tanya Kai  melirik kearah Sehun yang masih diam di tempatnya.

"Hmm mungkin sekitar sebulan yang lalu" jawab Sehun santai.

Kai mendelik ke arah Sehun bersamaan dengan Lisa yang juga mendelik ke arahnya.

"Bagaimana bisa kau memberi istri mu makanan yang kadaluarsa sebulan yang lalu?!"

"Muntah kan muntah kan" ucap Kai sembari mendorong Lisa masuk kembali ke dalam toilet.

"Apa benar tidak apa - apa?"

"Tergantung daya tahan tubuh masing - masing tapi lebih baik kalau bisa dikeluarkan karena tadi  rotinya sedikit berjamur" jelas Sehun yang masih memijit pelipisnya yang mendenyut.

"Kenapa kau memberikan nya padahal kau tahu rotinya berjamur?!"

"Aku tidak tahu! Kalau aku tahu aku tidak akan memberikannya roti itu!" teriak Sehun yang akhirnya membuat Kai diam.

Sebenarnya bukan tak khawatir jelas Sehun sangat khawatir di banding siapapun dengan keadaan Lisa tetapi ia hanya menutupi nya dengan bersikap tenang.

"Kalau ada apa - apa kau bisa memeriksakan nya pada Mingyu" saran Kai yang membuat Sehun mendecih pelan.

"Tidak terima kasih"  Sehun menggeleng cepat "Aku bisa memeriksanya sendiri" sambung Sehun lagi.

"Ck, aku tahu kau jenius tetapi masing - masing orang ada spesialisnya sendiri dan itu adalah spesialis Mingyu"

"Kalau kau mau aku akan mengatur jadwal pertemuan Lisa dan Mingyu..."

Sehun menggeleng cepat "Ah sebentar, aku harus menyusul Lisa dahulu" potong Sehun

"Lisa! Kau harus memuntahkan nya sekarang juga!!" teriak Sehun sambil berlari masuk toilet wanita.

AAAHHHH

Sehun membelalakkan matanya saat sebuah paper bag mendarat di kepalanya.

TAK

"Dasar mesum! Lelaki mesum!" ucap seorang wanita paruh baya yang terus menghantam kepala Sehun dengan paper bag yang membuat Sehun terpojok ke sudut.

ICE BOY [PP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang