Kumpulan kisah manis yang terselip dalam cerita ini.
Selain kisah Lisa dan Sehun tentunya banyak kisah kisah manis lainnya yang terselip namun tak pernah terungkap dalam bagian Ice boy itu sendiri.
Jadi, ini beberapa kisah manis yang sempat terlewat namun terlalu sayang untuk diabaikan.
Btw trimakasih bnyak sudah membaca Ice Boy. Tentu aja buku ini tak luput dari kesalahan. Baik alur maupun kesalahan ketik. Jd trmakasih utk ttp mmbacanya❣
_____________________________________
[Mawar - Hanbin]
"Kak Hanbin!"
Pria yang namanya dipanggil itu hanya bisa terbengong saat seorang gadis memberikan senyum terbaiknya pada Hanbin. Lebihd ari itu, gadis itu bahkan menelusup masuk ke rumahnya meskipun pria itu belum mempersilahkannya untuk masuk.
"Hey Mawar kenapa kau bisa sampai kemari?" Tanya Hanbin yang masih setengah tersadar mengikuti langkah gadis yang kini sudah berada di dapurnya.
Bukan mengindahkan pertanyaan Hanbin, Mawar malah sibuk memakai celemeknya sembari mengikat rambut panjang bergelombang miliknya. Gadis itu bahkan masih sempat menggeledah isi kulkas milik pria yang notabene adalah seniornya itu dan membiarkan pria menatapnya tajam sembari melipat tangannya.
"Seperti dugaanku, tak ada apa disini" Gumam gadis itu yang sekarang memuntahkan seluruh bawaannya dari papperbag miliknya.
"Ya Mawar! Kau tidak mendengarku?!" Seru Hanbin lagi tak habis fikir.
Pria itu bahkan benar benar kehilangan kata katanya karena otaknya belum sepenuhnya memproses alasan mengapa gadis itu ada di rumahnya sekarang.
Bahkan bukan hanya sekedar datang, gadis itu malah masuk ke rumahnya, mulai menggunakan dapurnya dan membiarkan Hanbin berbicara sendiri.
"Katakan dengan cepat, apa kakak memiliki alergi? Atau memiliki pantangan dalam makanan?"
"Tidak" Jawab Hanbin yang membuat Mawar mengangguk kecil sebelum akhirnya mengambil beberapa peralatan masak yang bahkan terlihat tak pernah tersentuh.
"Hey Mawar, apa yang sebenarnya kau lakukan disini? Kau bahkan tidak sempat mengucapkan salam dan malah menelusup masuk ke dapurku!" Seru Hanbin bingung dan semakin kesal saat Mawar memerintahkannya mengupas beberapa bawang yang telah disiapkan oleh gadis itu.
"Astaga aku lupa!" Seru Mawar yang kini berlari kecil mendekati Hanbin "Assalamualaikum kak Hanbin! Gimana kabarnya? Hmm?" Ucap Maawar yang kini terkekeh dan kembali ketempatnya.
Meskipun terlihat bingung nyatanya Hanbin tetap menuruti kemauan gadis itu dan bahkan pria itu kini tengah membalikkan ikan dari penggorengan sesuai instruksi dari Mawar.
"Mau apa lagi?" Tanya Hanbin bingung saat gadis itu mendorong tubuhnya untuk duduk di kursi terdekat mereka.
"Tunggu sebentar" Pinta Mawar.
Pria yang masih kebingungan itu memilih tak memikirkan apapun dan hanya merapatkan jaket tebalnya. Ya, Hanbin memang tengah sakit, tepatnya setelah keputusan besar yang ia ambil beberapa hari yang lalu. Tepat saat ia menyetujui untuk melepas alat ventilator yang selama ini menjadi satu satunya alat untuk menyambung kehidupan ibunya tersebut.
Dan tentu saja semenjak hari itu kehidupannya berubah, pria tampan itu benar benar terpuruk. Bahkan terkadang ia merasa tak ada gunanya lagi untuk hidup. Dunianya telah hancur, cahaya hidupnya telah pergi. Satu satunya alasan ia tersenyum, bekerja paruh waktu dan berkuliah hanyalah ibunya.
![](https://img.wattpad.com/cover/131775754-288-k218538.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ICE BOY [PP]
Teen Fiction[Beberapa part sudah dihapus untuk kepentingan penerbitan] "Dia adalah pria dingin yang berbicara dengan mulut pedasnya" "Dia adalah pria dingin yang membentengi diri dengan ekpresi datarnya" "Dia adalah pria dingin yang tertidur diruang kerja hanya...