Tujuhbelaas

22.2K 1.2K 77
                                    

Sehun tak bergeming ditempatnya. Ia masih setia mengamati perkembangan Lisa dari balik pintu bahkan setelah beberapa puluh menit kepergian Kai dan Mingyu.

Manik matanya masih sepenuhnya menatap Lisa yang masih terbaring dengan damai.

"Ah dok"

Sehun membalikkan tubuhnya mendengar suara seorang wanita tak jauh dari tempatnya.

"Maaf jika saya lancang, tetapi apa dok apa dokter mengenal gadis muda itu?"

Alis Sehun tertarik sebelah mendengar pertanyaan dari wanita yang memang lebih tua darinya itu.

"Kalau dokter memang mengenal gadis muda tersebut, saya hanya ingin memberikan sesuatu" ucap wanita itu sedikit ragu dan megalihkan pandangannya kearah dua plastik berukuran sangat besar yang sekarang berada ditangannya.

"Memberikan sesuatu?"

Sehun mengeryitkan dahinya bingung "Apa itu?"

"Barang ini ditemukan tak jauh dari tubuhnya saat dibawa tadi dok, ini miliknya"

Sehun yang masih penasaran lalu mengambil satu plastik itu dan membukanya.

Melihat isi dalam plastik tersebut membuat mata Sehun membulat dengan sempurna .

"Loh inikan?"

Perawat didepan Sehun mengangguk "Iya dok, kata saksi ditempat kejadian tadi gadis itu sengaja berlari ketengah jalan mengejar isi bungkusan ini yang tanpa sengaja terlempar ketengah jalan"

"Kotak makanan ini?"

Sehun menatapnya lagi bukan hanya satu namun beberapa belas kotak makanan tersusun didalam plastik ini.

Sehun mengambil plastik satunya lagi dari tangan perawat itu.

"Terima kasih" ucap Sehun pelan.

Sehun berjalan pergi namun baru beberapa langkah ia pun berhenti dan berbalik menoleh perawat yang masih terdiam ditempatnya.

Perawat wanita itu masih terdiam ditempatnya, ada sesuatu yang menganjal dihatinya namun ia terlalu takut untuk mengutarakan langsung pada atasannya ini.

Sehun tahu apa yang ia fikirkan namun ia lebih menyukai orang itu mengutarakan langsung keinginannya.

Meskipun terkenal dingin dan ketus Sehun adalah orang yang paling menghargai pendapat orang lain, ya walaupun beberapa diantaranya dia hanya mendengar tanpa merespon.

Kalau sesuatu yang memang membutuhkan jawaban Sehun akan menjawabnya.

Lama Sehun menunggu akhirnya ia menyerah "Apakah ada yang ingin kamu sampaikan?"

Perawat itu menatapnya ragu namun tidak juga beranjak dari tempatnya.

"Apakah keluarga sudah dihubungi? Dimana ponselnya?"

Perawat itu hanya menggeleng lemah.

"Tidak dok, tidak ada ponsel maupun tanda pengenal"

Sehun mengangguk pelan "Baiklah tidak usah dicari"

Tepat saat Sehun akan beranjak lagi dari tempatnya suara sang perawat mengintrupsi langkahnya.

Perawat itu menatap punggung Sehun ragu "Maaf dok, kalau saya boleh tahu apa hubungan dokter dengan  gadis muda itu?"

Sehun membalikkan badannya dan kembali menatap wanita itu.

"Gadis muda itu..."

"Ah dok maaf..."

"Saya lupa saya harus ke ruang rawat yang lain memasangkan infus ah maaf dok permisi" potong perawat itu dan berlari pergi sebelum Sehun sempat menyelesaikan kalimatnya.

ICE BOY [PP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang