Tujuh

28K 1.4K 87
                                    

Lisa melangkahkan kakinya di depan pintu kayu sebuah rumah. Rumah yang memiliki halaman yang luas serta sebuah kolam ikan dan sebuah pohon rindang di sudut sampingnya.

Sehun membawanya kerumahnya, rumah yang selama ini lelaki itu tempati sendiri saat tak pulang kerumah orang tuanya. Sehun bisa saja membeli apartemen tetapi ia memang lebih menyukai sebuah rumah yang ditanami banyak tanaman hijau dan bersebelahan dengan tetangga daripada tinggal di apartemen bersusun.

"Masuk saja, kamar utama di sebelah kanan, sisa nya biar mas yang urus"

Lisa membelalakkan matanya menatap lelaki yang sudah berjalan membawa tas mereka

'Mas?!!' pekiknya

Lisa membawa kakinya mengitari dalam rumah, kaki nya terhenti saat matanya menangkap sebuah bingkai foto ah tidak sebuah tetapi beberapa bingkai foto.

Foto yang sangat ia kenal tentunya, foto seorang wanita berambut panjang yag tersenyun layaknya anak bayi. Senyumnya begitu polos dan tulus--Jennie.

"Ah benar tadinya yang ingin dinikahi kan kak Jennie" gumamnya pelan.

Lisa tidak apa apa sungguh. Ia tidak mengapa saat melihat foto Jennie bertebaran dirumah Sehun. Karena memang gadis itu yang Sehun cintai dan ia disini hanya sebagai pengganti.

Pengganti.

Tetapi tetap saja matanya tak bisa lepas dari gmabaran di bingkai itu. Lisa Sedikit merasa tak nyaman.

"Ku harap kau tidak tergannggu dengan foto - foto di ruang tengah"

Lisa tidak menoleh tanpa menoleh ia juga sudah tahu dengan pasti siapa lelaki yang bersuara itu. Ia hanya menatap foto - foto itu bergantian.

"Tidak, kenapa aku harus terganggu?...Dia kakakku" ucapnya lirih.

"Berisitirahat lah, aku akan selesaikan sendiri" jawab suara itu lagi bahkan lebih dingin dari sebelumnya.

Lisa hanya tersenyum kecut tanpa menoleh ia sudah bisa membayangkan bagaimana ekspresi Sehun saat berbicara dengannya.

Lisa berjalan kearah kamar utama dan coba tebak apa hal yang pertama ia lihat ?

Foto Jennie.

Ia ini sudah ntah foto keberapa yang Lisa lihat bertebaran dirumah Sehun. Bahkan di dalam kamarnya sekalipun, foto Jennie terpampang indah di nakas dengan ranjangnya itu.

Dan tahu hal yang lebih membuat Lisa takjub?

Sebuah lukisan, bukan foto melainkan lukisan yang benar benar mirip dengan kakaknya itu.

Lukisan berukuran cukup besar yag terletak di samping sebuah televisi disudut ruangan.

Sudah jelaskan saat Sehun sedang bersantai dikamarnya dan menonton televisi, lukisan itu yang pertama akan ia lihat.

Lisa berdiri didepan lukisan itu bibirnya menyunggingkan senyum.

"Kau terlalu bodoh kak menyia-nyiakan lelaki yang benar - benar mencintaimu" ucapnya lirih.

Setelah pindahan semalam tak banyak kegiatan yang Lisa lakukan karena semua sudah diselesaikan Sehun dengan cepat.

Bahkan setelah makan malam semalam ia langsung tertidur saat Sehun sedang asyik diruang kerjanya. Lisa juga tidak yakin apakah Sehun tidur diranjang yang sama dengannya atau di ruang kerjanya.

Dan sekarang saat Lisa bangun Sehun sudah tidak berada dirumah. Ia sudah pergi. Tanpa Lisa ketahui dan tanpa memberitahu Lisa.

Benar benar asing.

ICE BOY [PP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang