Duapuluhlima

22.7K 1.1K 206
                                    

"Jennie?"

"Jennie!!!!" Sehun berlari sangat kencang bahkan meninggalkan Mingyu yang masih kebingungan. Sehun benar - benar lupa akan segalanya bila di hadapkan dengan Jennie.

Bahkan ia sudah masa bodo saat para dokter, perawat maupun pasien melihatnya berteriak sambil berlari di dalam rumah sakit hanya untuk mengejar Jennie.

Ia benar - benar melupakan segalanya untuk mendapatkan perhatian Jennie.

"Jenn? Jennie tunggu!" Ucap Sehun sedikit meninggi saat ia berhasil mengejar gadis tersebut. Sehun menarik tangan gadis bermata kucing itu untuk berbalik menatapnya.

Jantung Sehun akan segera meledak karena memompa lebih cepat dari biasanya saat gadis berbalik menatapnya. Ini pertama kali nya sejak terakhir ia menatap wajah gadis impian nya. Sedikit lebay tetapi itulah kenyataannya, ia bahkan lupa berkedip hanya karena menatap gadis yang sekarang memasang wajah dinginnya pada Sehun.

Satu senyuman mengembang di wajah yang selalu terlihat dingin itu. Ia bahkan tetap senang walaupun Jennie hanya memberikan ekspresi datar padanya.

"Aku sudah tahu bahkan hanya melihat punggung mu saja. Dimana kau selama ini? Apa kau kemari ingin menemui ku? Kau ingin menjelaskan sesuatu?"

Gadis bermata kucing di depan nya ini masih diam, menatap Sehun dengan mata tajamnya. "Kau siapa?" Ucap Jennie setelah memberikan satu senyuman sinis pada Sehun.

"Dan lagi..." Jennie menghentak tangan nya sehingga membuat tangan Sehun yang tadi menggenggam tangannya ikut terhempas dengan kasar "Aku tidak pernah merasa kenal dengan orang memalukan seperti mu, berlari dan berteriak di rumah sakit? Cih yang benar saja!"

Sehun menatap gadis di depannya ini terkejut "Jen kau kenapa?"

Jennie melipat kedua tangan nya di depan dada "Kau yang kenapa Sehun Hadibroto?!! 

"Kau sudah lupa? Aku meninggalkan mu di pernikahan kita karena aku tidak mencintaimu! Brapa kali aku sudah berbicara padamu?"

Sehun masih bungkam, sebenarnya saat pertama ia mendengar Jennie kabur, Sehun sudah bisa menebak alasan dibalik kepergiaan Jennie itu. Tetapi meskipun otak nya berfikir logis tentang kepergian Jennie hati nya tetap menolak untuk menerima kenyataan itu.

Sebenarnya Sehun juga sudah tahu ini tak ada kaitannya dengan gadis berponi yang ia acuhkan sejak ia menikahinya tetapi sekali lagi hati Sehun menolak untuk menerima nya dan menjadikan gadis polos itu sebagai kambing hitam untuk kebencian Sehun karena Jennie pergi meninggalkan nya.

"Tapi kau pernah berjanji tak meninggalkan ku" keras Sehun yang masih berusaha untuk membuat Jennie luluh.

"Aku juga bahkan sudah berjanji menikah denganmu tetapi tidak pernah ku lakukan kan?"

Sehun menggertakkan gigi nya, kilatan di matanya sudah terlihat jelas "Apa kau selama ini mempermainkan ku?"

Jennie menggeleng pelan "Tidak, maksud ku tak semua yang kau rencana kan akan berjalan sesuai keinginan mu"

"Setelah aku memberikan semuanya padamu?!"

Jennie menggeleng lagi kali ini ikuti oleh senyuman di bibir indahnya, di bibir yang dahulu menjadi candu untuk Sehun.

"Kau tahu dari awal aku tidak pernah mencintai mu! Kau---hanya pelarian di saat Jhonny meninggalkan ku" jelas Jennie sambil mengigiti ujung jari nya.

"Dan setelah Jhonny kembali?" Jennie kembali tersenyum "Boom! Aku meninggalkan mu"

Sehun tidak lagi menjawab, dirinya yang sudah mulai di kuasai emosi mencoba untuk menahan diri sebisa nya. Otak nya masih mempertahankan logika nya untuk tak melampiaskan emosi nya pada gadis yang sangat ia cintai.

ICE BOY [PP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang