Lisa meluruskan kedua kaki nya yang panjang ke atas meja dengan tangan kanan yang stand by disebelah kripik kentang, bahkan mata nya tidak sekalipun menoleh dari televisi meskipun terdengar suara gaduh di pintu depan.
Ya, setelah pulang dari rumah sakit tadi Lisa memang hanya duduk bersantai sambil menonton televisi. Alih - alih menonton di kamar, Lisa lebih memilih menonton di ruang tengah meskipun sebenarnya lebih nyaman menonton di ranjang yang empuk daripada di sofa yang sempit.
Ada satu persamaan antara Lisa dan Sehun. Seperti Sehun yang sangat menyukai ketenangan tetapi membenci kesepian begitu pun Lisa, yang meski tidak terlalu suka ketenangan seperti Sehun tetapi Lisa juga membenci kesepian.
Sehingga Lisa lebih memilih menonton dengan volume keras di ruang keluarga daripada menonton di kamar. Meskipun sama - sama sepi tetapi berada di ruangan yang luas tanpa sekat seperti ini sedikit mengurangi kesepiannya dari pada ruangan sempit seperti kamar.
Sekali lagi Lisa mendengar suara berisik dari pintu masuk rumahnya tetapi ia masih tak bergeming sedikit pun. Hingga akhirnya terdengar suara pintu di buka.
"Dia sudah pulang" gumam Lisa tanpa menoleh sedikit pun dan malah masih terfokus hanya pada televisi di depannya itu.
Beberapa menit setelah Lisa menurunkan kaki nya ke bawah, ekor mata Lisa menangkap bayangan Sehun yang berjalan ke arah sudut ruang tengah tempat dimana Lisa berada.
Sehun hanya melihat nya sekilas sebelum akhirnya merapikan sebuah meja kecil dan meletakkan aquarium di atas nya.
Lisa yang tadi nya hanya melirik sedikit sekarang malah terang - terangan menatap kearah Sehun yang sedang memasukkan ikan - ikan hias kecil dengan berbagai warna.
Sehun mengetahui dengan jelas gadis itu menatap ke arah nya ehmm atau lebih tepat nya kearah ikan - ikan nya tetapi ia tak mempermasalahkan nya asal gadis itu tidak membuat masalah.
Sehun hanya tidak ingin ribut dengan Lisa, selama ini Sehun bertengkar dengan Lisa karena Lisa mengingatkan nya pada Jennie hingga akhirnya ia melampiaskan kemarahan nya pada gadis tak bersalah itu. Bahkan untuk beberapa alasan SeHun lah yan dengan sengaja mencari alasan untuk bertengkar dengan Lisa.
Namun dengan bertemu nya Sehun dengan Jennie kemarin sedikit mengubah pandangan Sehun pada Lisa. Setidaknya dia tidak akan memulai pertengkaran seperti biasanya.
Lisa masih duduk di tempat nya, ia yang melihat respon Sehun biasa saja terhadap nya memberanikan diri berjalan pelan kearah Sehun. Bukan untuk menggoda atau mencoba akrab dengan Sehun tetapi ikan yang bewarna - warni itu benar - benar menarik perhatian Lisa.
"Wah mereka benar - benar cantik" gumam Lisa tanpa sadar yang terpikat setelah melihat ikan kecil itu secara dekat.
Sehun hanya melirik sekilas kearah gadis berponi yang tersenyun polos dengan posisi sedikit membungkuk untuk menyentuh dinding aquarium.
'Dia benar - benar polos, seperti anak kecil'
Lisa lalu tersadar dan spontan melirik ke arah Sehun "Ah maaf"
"Aku terlalu norak ya? Hehe"
Sehun hanya diam bahkan tak melihat Lisa sedikit pun dan masih fokus menatap ikan nya tanpa ekspresi.
"Hmm kalau diam berarti iya" gumam Lisa lagi seakan menjawab pertanyaan nya sendiri .
Belum sempat Lisa lanjut berbicara Sehun sudah berjalan meninggalkannya dan masuk ke dalam ruang kerjanya.
Lisa tersenyum miring "Ternyata yang nama nya batu es tetap saja batu es"
Berbeda dengan Lisa yang sibuk dengan fikiran nya, Sehun malah sibuk mengatur perasaan nya. Meskipun mendengar secara langsung pengkhianatan Jennie namun hati Sehun menolak untuk melupakan nya.
![](https://img.wattpad.com/cover/131775754-288-k218538.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ICE BOY [PP]
Teen Fiction[Beberapa part sudah dihapus untuk kepentingan penerbitan] "Dia adalah pria dingin yang berbicara dengan mulut pedasnya" "Dia adalah pria dingin yang membentengi diri dengan ekpresi datarnya" "Dia adalah pria dingin yang tertidur diruang kerja hanya...