Lisa berusaha menaiki pembatas jembatan untuk meraih sapu tangan di ujung pembatas jembatan itu, hingga akhirnya kakinya tergelincir diatas pembatas jembatan yang licin.
"AAAKKHH!!!!"
Lisa memejamkan matanya, ia juga sudah terlalu lelah menjalani kehidupannya. Ini masih beberapa bulan, bagaimana mungkin ia sanggup seperti ini hingga bertahun - tahun lamanya.
Bertahun - tahun harus terikat dengan seorang manusia berwajah dingin itu. Bahkan bukan hanya wajah saja tetapi hatinya pun ikut dingin.
Ia rasa, ia takkan bertahan. Semua manusia mempunyai batas kemampuan yang berbeda - beda seperti hal nya Lisa.
Lisa sudah tak mampu.
Ia masih menutup mata, tanpa perlawanan. Hanya membiarkan tubuh nya terjatuh ke aliran sungai yang deras itu.
Ia sudah tak peduli lagi dengan omong kosong lelaki dingin itu, ia sudah muak dengan sahabat yang terus menyalahkannya, dengan dosen yang mempersulitnya, kakak nya yang selalu membuat masalah untuk nya serta kehidupan rumah tangga nya yang memang sudah berantakan.
"Lisa sayang mama dan papa....maafkan Lisa"
Deg!!!
Lisa membuka matanya seketika saat sebuah benda hangat menyelimuti dirinya.
Bukan, bukan selimut. Lisa kembali membelalakkan matanya saat ia sudah benar - benar melihat dengan jelas yang menyelimuti tubuhnya itu manusia.
Lebih tepatnya ada seseorang yang memeluk tubuhnya, melindunginya tepat beberapa meter sebelum tubuhnya menghantam permukaan sungai.
Lisa mendongakkan kepalanya meskipun ia tidak bisa melihat dengan jelas karena keadaan sekitar yang gelap, tetapi ia tak mungkin salah mengamati bahwa yang memeluknya saat ini adalah seorang pria.
Pria dengan tubuh yang tegap memeluk tubuhnya dengan tangan kirinya dan meletakkan tangan kanannya dibelakang kepala Lisa.
"Tutuplah matamu" hanya kalimat singkat itulah yang Lisa dengar dan entah kenapa tubuh lisa merespon untuk mengikuti perintahnya.
Lelaki itu mendorong kepala Lisa pelan mendekatkan pada dada bidangnya sedangkan tangan kanannya semakin kuat memeluk tubuh Lisa.
BYURR!!!
"Akkhhh!" Lelaki itu merintih saat tubuhnya menghantam pinggiran batu besar ditengah sungai sebelum akhirnya masuk kedalam airnya.
Lisa mengerjapkan matanya saat tangan lelaki itu masih memeluknya sambil berenang ke pinggir sungai dengna Lisa yang hanya diam mengikutinya karena ia memang tak bisa berenang.
Lisa masih mengamati tangan kokoh yang memeluknya erat, tangan mulus yang tadi ia lihat kini terlihat menyedihkan. Banya goresan besar di beberapa tempat.
Lisa yakin keadaan lelaki itu kini tidak baik - baik saja dan Lisa yakin luka yang ia lihat itu hanya sebagian kecil dari beberapa luka yang lelaki itu dapat kan karena menyelamatkan nya. Tetapi tetap saja lekaki itu menolong nya sampai selesai.
Ia meletakkan tubuh Lisa di pinggiran sungai dan membiarkan tubuh nya tergeletak di sebelah Lisa.
Meskipun suasana di bawah jembatan sedikit berisik karena banyak nya suara binatang malam disana tetapi Lisa dapat dengan jelas mendengar suara lelaki itu yang sedang mengatur nafasnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
ICE BOY [PP]
Novela Juvenil[Beberapa part sudah dihapus untuk kepentingan penerbitan] "Dia adalah pria dingin yang berbicara dengan mulut pedasnya" "Dia adalah pria dingin yang membentengi diri dengan ekpresi datarnya" "Dia adalah pria dingin yang tertidur diruang kerja hanya...