Tigapuluhempat

24.9K 1.3K 381
                                    

⏸️ Ailee -I will go to you like the first snow

***

Sudah tiga hari Sehun tidak pergi ke rumah sakit setelah tragedi kemarin. Beruntung Sehun adalah pewaris dari rumah sakit itu jika tidak ia pasti sudah diberi sanksi atau bahkan di pecat karena hadir sesuka hatinya.

Tetapi sebenarnya Sehun adalah tipe pekerja keras bahkan disaat sakit sekalipun ia pasti tetap pergi tetapi kali ini berbeda. Bukan fisiknya yang sakit tetapi hatinya yang terluka.

Bahkan setelah hari itu Sehun tak pernah membukakan pintu saat Mingyu dan Kai bergantian datang mengunjungi nya.

Tidak hanya sampai disitu, Sehun juga tak pernah sekali pun mengangkat panggilan dari kedua sahabat nya itu. Meskipun ponselnya mungkin sudah puluhan kali berdering, baik karena panggilan masuk maupun pesan masuk.

Ia mengunci diriya sendiri dari kehidupan luar.

"Ehmm" Sehun meregangkan tubuhnya setelah istirahatnya yang hanya tiga jam.

Sudah berhari - hari ia tak tidur. Ia tidak sedang lembur ataupun sibuk. Sehun hanya duduk terdiam selama berjam - jam di ruang tengah ataupun kamar dan kegiatan tersebut terus berlanjut selama beberapa hari hingga akhirnya baru tiga jam yang lalu ia bisa tertidur, meskipun tidak pulas.

"Kenapa kau tidak pernah memakan makanan yang aku berikan? Apa kau juga merindukan ibu?" Celetuk Sehun saat mengamati ikan nya yang berada di akuarium itu sama sekali tak menyentuh makanan yang ia berikan.

Sehun mengedarkan pandangan nya ke seluruh penjuru rumah "Ternyata begini rasanya tinggal dirumah sendirian, bahkan aku yang hanya seminggu di rumah seorang diri sudah hampir gila. Bagaimana bisa dia selama berbulan - bulan tidak berbicara pada siapa pun dirumah ini" ucapnya sambil tersenyum getir mengingat dia yang selalu mengacuhkan Lisa saat mereka di rumah.

Kepergian Lisa benar - benar meruntuhkan dunia Sehun. Sehun yang terbiasa mandiri dan arogan kini berubah menjadi lemah dan rapuh. Ini bahkan berpuluh kali lipat lebih buruk daripada saat Jennie yang di bangga - bangga kan Sehun sebagai wanita yang paling ia cintai pergi meninggalkan nya.

Tanpa Sehun sendiri sadari, sebenarnya Lisa sudah berhasil masuk ke dalam hatinya. Lisa sudah memiliki tempat tersendiri di hatinya. Tanpa ia sendiri sadari hatinya sudah memberikan tempat khusus untuk gadis berponi itu.

Gadis itu berhasil menerobos dinding kokoh yang Sehun buat untuk melindungi hatinya.

"Kenapa kau pergi setelah berhasil, Lisa?"

Sehun menghela nafas berulang kali saat bel pintu depan berbunyi berulang kali. Bukannya tak mendengar, ia hanya akan merasa percuma jika yang di depan itu hanya Kai dan Mingyu yang  memang sudah datang hampir lima kali secara bergantian.

Sehun sedikit mengangkat alis nya saat melihat seseorang yang memang tidak ia kenal berdiri tepat di depan pintu nya.

"Ada perlu apa?"

Lelaki yang masih memakai helm itu spontan mundur saat Sehun secara tiba - tiba membuka pintunya.

"Ah maaf, apa anda adalah Sehun Hadibroto?"

Sehun mengamati sang pemilik suara sebelum akhirnya mengangguk ragu.

Lelaki itu akhirnya tersenyum sembari menyerahkan sebuah plastik bewarna putih yang membuat Sehun bingung.

"Apa ini pak? Mungkin bapak salah orang, kareba saya nggak pernah pesan apa - apa" jelas Sehun sembari mengamati label yang tertera di bungkusan itu.

"Tapi pesanan ini memang di tujukan untuk anda" jawabnya lagi sambil mengecek tulisan pada notes nya.

ICE BOY [PP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang