Tigapuluhsatu

22.2K 1.1K 254
                                        

Lisa mendadak histeris saat matanya menangkap sosok lelaki yang beberapa bulan terakhir ini resmi menjadi suaminya ini berada tepat di depannya.

Sebenarnya Lisa juga tak begitu yakin yang didepannya adalah suaminya atau bukan. Karena sebenarnya yang ia lihat hanyalah seperti sebuah gundukan yang tertutup kain putih.

Gundukan yang seperti membentuk seseorang yang sedang duduk yang ditutupi oleh kain bewarna putih yang sudah berubah menjadi merah di hampir semua bagiannya.

"Massss!!!!" Lisa melangkahkan kakinya berjalan mendekati kain putih itu dengan tergesa - gesa.

"Mas?" Tanya Lisa lagi memastikan bahwa sesuatu yang berada di bawah kain putih itu adalah suaminya si lelaki es.

Lisa membulatkan matanya saat ia menyingkap kain tersebut "Kosong?!"

Gadis berponi itu membungkukkan badannya dan meraih kaleng minuman fanta yang sudah kosong tergeletak di atas tumpukan bantal yang tadinya tertutupi oleh selimut "Ck, jadi merah karena ini?"

Lisa kembali berjalan menuju garasi mereka dan benar saja mobil yang biasa Sehun gunakan sudah tak lagi ada di garasi.

Lisa menatap hampa pada garasinya yang sidha terbuka lebar "Ck, dasar tidak berperasaan"

***

"Dokter Sehun!" Panggil seseorang yang membuat sang pemilik nama mau tak mau menoleh kearah asal suara tersebut.

"Ada apa?"

Bukannya menjawab, wanita yang sekarang berada di depan Sehun ini hanya mengigit bibir bawahnya dan tanpa menatap Sehun yang berada di depannya.

Ya Sehun sudah berada di rumah sakit dan memang sebenarnya Sehun sudah disini sejak dua jam yang lalu lebih tepatnya pada saat Lisa masih tertidur didepan kamar mandinya.

"Ah itu dok, keluarga pasien semalam datang lagi dan membuat kerusuhan di lobby rumah sakit" ucapnya pelan sambil menerka - nerka reaksi apa yang Sehun berikan.

Namun tidak seperti perkiraannya Sehun hanya diam tanpa bereaksi apapun, ia bahkan meninggalkan perawat wanita itu dengan santai dan berjalan menuju lobby yang letaknya memang tak jauh dari tempat Sehun berada sekarang.

Bahkan dari tempat Sehun berjalan sekarang ia dapat melihat dengan jelas kerumunan yang berada beberapa meter didepannya dengan suara wanita yang melengking berteriak di depan seorang perawat.

"Apa ada yang bisa saya bantu?"

Wanita bersanggul satu didepannya kini menatap Sehun berang "Cih siapa kau?"

"Apa ada yang bisa saya bantu?" Ulang Sehun lagi

"Sial! Aku tak ada urusan denganmu, tak usah ikut campur!"

Sehun menatap wanita itu dalam dan menyunggingkan senyumnya yang justru membuat beberapa perawat, sraff dan dokter yang kebetulan berada disana meringis melihatnya.

Mereka semua tahu bila Sehun sudah seperti itu pasti sebentar lagi ia akan meledak.

"Tapi aku ada urusan dengan anda, karena saya pemilik rumah sakit ini!" Tegas Sehun masih menatap dingin wanita didepannya.

Wanita tua itu tersenyum sinis berjalan kearah Sehun "Oh jadi ini? Dr. Sehun Hadibroto yang arrogant itu? Yang merasa bahwa dirinya adalah orang yang selalu benar?!"

ICE BOY [PP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang