Dari ekor mata a melihat lelaki berwajah dingin itu berjalan tepat kearahnya dan semakin mendekatinya.
Lisa meremas tangannya dan menoleh kesebuah sudut diruangan itu.
'Apa yang harus aku lakukan?'
Matanya refleks menutup sendiri masih bertahan dengan posisi menutup wajah sisi kanannya dengan tangan kanannya.
Lisa secara tiba - tiba membuka matanya dan berdiri tepat beberapa langkah sebelum Sehun menuju tempatnya.
"Ah Lis! Mau kemana?" Tanya Hanbin bingung.
Bahkan sangking bingungnya Hanbin sedari tadi hanya memperhatikan tingkah Lisa namun ia tetap tak mengerti mengapa gadis berponi didepannya ini dari tadi seperti cacing kepanasan.
"Toilet" gumamnya pelan dan berlari kesudut ruangan itu.
Lisa mengintip dari balik tembok disudut ruangan ini.
Toilet disudut ruangan ini memang memiliki tembok pembatas antara toilet dan ruangan makan kantin ini.
Dua toilet pria dan wanita yang bersebelahan serta sebuah kaca besar didepan toilet yang sekaligus bersama dengan keran kecil untuk cuci tangan.
Masih dengan posisi separuh badan mengintip ia mengedarkan pandangannya mencari sosok pria berwajah dingin yang ia hindari tadi.
"Disana" gumam Lisa pelan saat matanya menangkap sosok Sehun yang kembali duduk hanya selang dua meja dari tempat dia dan Hanbin tadi.
"Kenapa dia sering sekali ke rumah sakit ini?" Gumam Lisa lagi.
Masih dengan mengamati dibalik tembok mata Lisa kembali melotot saat seorang wanita berpakaian putih khas perawat duduk di hadapan Sehun dengan senyum mengembang.
"Loh loh siapa itu?!!"
Kini bukan gumaman melainkan sedikit teriakan tertahan yang ia lontarkan disana membuat beberapa orang yang tak jauh darinya memandangnya aneh.
"Jangan bilang dia ke rumah sakit ini cuma untuk ketemuan sama perempuan baju serba putih yang kayak kunti itu?"
Drrrtt....drrrt...ddrrtt
Lisa mendengus kesal karena sudah lebih dari sepuluh kali ponselnya terus bergetar, dengan malas ia mengalihkan pandangannya kearah ponselnya yang bergetar disaku.
"Kak Hanbin?" gumamnya dan berjalan menuju kebilik toilet wanita.
"Halo kak?"
'.......'
"Maaf kak iya ini aku udah dijalan tadi mendadak soalnya bunda telepon suruh langsung balik"
"........"
"Oke kak ntar aku kabari lagi, okay"
Tap!
Lisa mematikan panggilannya.
Alasan, iya itu semua itu hanya alasan Lisa.
Ia memang berniat akan membuntuti Sehun secara diam diam sehingga akan lebih baik jika dia bilang pada Hanbin bahwa dia sudah pulang duluan kan?
Selesai menutup teleponnya dengan Hanbin, Lisa pun kembali memulai pengintaiannya ditempatnya tadi.
"Ah kak Hanbin udah balik bagus deh" gumamnya sat melihat tempat yang tadi mereka duduki sudah kosong.
Matanya kembali mencari Sehun ditempat pria itu duduk tadi namun hasilnya nihil.
Sehun tidak ada disana!
"Loh kemana perginya?"
Sekali lagi matanya kembali mengedarkan pandangan kesegala arah, melihat kemungkinan - kemungkinan pria itu berpindah tempat duduk seperti tadi.
![](https://img.wattpad.com/cover/131775754-288-k218538.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ICE BOY [PP]
Dla nastolatków[Beberapa part sudah dihapus untuk kepentingan penerbitan] "Dia adalah pria dingin yang berbicara dengan mulut pedasnya" "Dia adalah pria dingin yang membentengi diri dengan ekpresi datarnya" "Dia adalah pria dingin yang tertidur diruang kerja hanya...