"Kau tahu dia kenapa?"
Kai menggeleng pelan sembari memutar badan nya menatap Sehun yang sedang menyantap makanan nya.
"Entah lah, terakhir aku melihatnya ia hanya meraung - raung serta memukul tembok dan berkata sialaan, bedebah, berengsek kau Sehun!!" ucap Kai yang semangat mempraktekkan saat Sehun memaki dirinya sendiri hingga ia akhirnya berhenti karena tatapan dari Mingyu.
"Ah apa kita bawa saja dia untuk di rukiah?!" Celetuk Kai yang masih bersemangat namun langsung berubah masam saat Mingyu menatapnya tajam.
"Aku kan hanya memberi masukan" bela Kai sembari melanjutkan aktivitas makan nya.
Mingyu masih mengamati Sehun yang duduk berselang lima meja dari tempat nya dan Kai. Kai dan Mingyu memang tak semeja dengan Sehun. Bukan karena mereka menjauhi lelaki dingin itu tetapi karena justru Sehun lah yang menjauhi mereka.
Seperti tadi siang saat mereka berpindah ke meja Sehun tetapi Sehun malah berpindah ke meja lain nya. Bahkan sejak tragedi kemarin tak sekalipun Sehun berbicara dengan mereka atau membalas panggilan mereka.
"Apa dia ada masalah dengan istrinya?"
"Istri?" Mingyu menyunggingkan senyum sinisnya "Apa dia masih memiliki istri? Aku fikir ia sudah bercerai dan memilih bersama wanita lain" Sindir Mingyu pedas saat teringat kejadian semalam, saat diri nya yang tanpa sengaja melihat Sehun berduaan dengan Seulgi di cafe.
"Dia selingkuh?!" Pekik Kai sambil melongo.
Bukannya melebih - lebih kan tetapi ia benar - benar kaget mendengar penjelasan Mingyu. Pasalnya dari dulu Sehun selalu berkata saat ia menikah ia akan selalu setia dengan pasangannya meskipun ia mencintainya atau tidak.
Kejadian Sehun ini mengingatkan Kai dan Mingyu pada kisah tragis keluarga Sehun yang hanya di ketahui oleh para kerabat dekat dan orang kepercayaan mereka saja.
Kisah kelam keluarga Hadibroto.
Mingyu hanya diam tidak menanggapi pertanyaan Kai dan lebih memiliki kembali menatap Sehun dengan tatapan khawatir "Kau tahu? Ini sangat berbeda pada saat dia putus dengan Jennie kemarin. Saat putus dengan Jennie ia hanya menjadi lebih pendiam tetapi tidak menjadi gila seperti sekarang"
"Lihat lah dia bahkan memasukkan sendok kosong ke mulutnya berkali - kali dan seakan sedang mengunyah sesuatu padahal tidak ada apapun di sendoknya" lanjut Mingyu lagi sambil mengurut dahinya.
Kai yang juga masih memperhatikan Sehun juga menginyakan dengan anggukan kepala nya "Kau benar, dia benar - benar memprihatinkan. Bahkan ketika bertingkah konyol seperti itu dia malah membuatku kasihan pada nya" tambah Kai yang juga khawatir melihat Sehun yang masih mengunyah tanpa memakan apapun.
Sepersekian detik Kai kembali memalingkan wajahnya menatap Mingyu yang membuat lelaki itu juga kembali menatap Kai.
"Ada apa?"
"Kau bilang tadi, Sehun berduaan dengan wanita lain yang bukan istrinya?"
Mingyu hanya mengangguk pelan tanpa berminat menjelaskan lebih jauh pada Kai.
"Darimana kau tahu wanita itu bukan istrinya?" Tanya Kai yang masih penasaran.
Mingyu menatap Kai malas, sebenarnya ia malas berbagi cerita seperti ini. Apalagi dengan mulut embernya Kai bisa - bisa cerita ini menjadi topik panas di rumah sakit ini.
"Yu, ayolah kau tak kasihan padaku yang sudah memohon Seperti ini?" ucap Kai memelas
"Sehun kemarin bersama dengan pasien kami"
Kai menatap Mingyu takjub dan melongo untuk yang kedua kalinya "Serius? Siapa namanya? Apa aku mengenalnya juga?"
Mingyu masih diam tak ingin menanggapi dan lebih memilih menatap ponselnya daripada terus membiarkan Kai menggali informasi tentang Sehun lebih jauh.

KAMU SEDANG MEMBACA
ICE BOY [PP]
Teen Fiction[Beberapa part sudah dihapus untuk kepentingan penerbitan] "Dia adalah pria dingin yang berbicara dengan mulut pedasnya" "Dia adalah pria dingin yang membentengi diri dengan ekpresi datarnya" "Dia adalah pria dingin yang tertidur diruang kerja hanya...