Itu Firhani.
Dia datang tepat di saat aku akan tampil.
Juri mulai membaca,
"Jazaa .... , 'uhum 'inda rabbihim jannaatu 'adnin .... , tajrii min tahtihal-an-haaru kholidiina fiihaaa ... , abadaa .... , radhiayallahu 'anhum wa radhu 'anh. Dzaalika liman khasyiya rabbah."
[Balasan mereka di sisi Rabb mereka ialah Surga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha kepada terhadap mereka dan mereka pun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Rabb-nya]Aku terperanjat. Eh? Ini kan akhir surah Al Bayyinah?
Aku lalu membaca,
"Bismillahirrahmanirrahim .... , "
[Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang]"Idza zulzilatul ardhu zilzaalahaa .... , [Apabila bumi diguncangkan dengan guncangan yang dahsyat]
"Wa akhrajatil ardhu atsqolahaa .... ,"
[Dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya]"Wa qoolal innsaanu ma lahaa .... , "
[Dan manusia bertanya, Apa yang terjadi pada bumi ini?]"Cukup." Juri bersuara. Huff. Mengulang surah yang sama rasanya sangat melegakan. Aku benar-benar dimudahkan.
Juri melanjutkan, "Ayat berikutnya,"
"Fal yan .... , zhuril-in .... , saanu ilaa tho'amiih."
[Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya]Aku menjawab,
"Annaa shababnal-maaa'a shabbaa .... ,"
[Kami yang telah mencurahkan air yang melimpah (dari langit)]"Tsumma syaqaqnal-ardha syaqqaa .... , "
[Kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya]"Fa amm .... , batnaa fiihaa habba .... , "
[Lalu di sana Kami tumbuhkan biji-bijan]
"Cukup." Juri menyela. "Ayat selanjutnya."
"Fa zakkir, innamaa .... , an .... , ta mudzakkir."
[Maka berilah peringatan, karena sesungguhnya engkau (Muhammad) hanyalah memberi peringatan]Aku segera menjawab,
"Lasta 'alaihim .... , bimushaitir."
[Engkau bukanlah orang yang berkuasa atas mereka]Berhasil dengan baik. Juri lalu membaca ayat keempat, kembali aku menyambungkan ayat dengan tepat. Selanjutnya ayat kelima, berhasil juga. Ayat keenam, lancar. Ketujuh, kedelepan, kesembilan, kesepuluh, semua mampu kulalui tanpa kesulitan berarti. Dan kemudian ayat sebelas dibacakan,
"Wa idzaa kaaluuhum aw .... , wazanuuhum yukhsiruuu .... ,n".
[Dan apabila mereka menakar atau menimbang (untuk orang lain), mereka mengurangi]Aku terperanjat. Surah apa ini?
Aku mencoba mengingat-ingat.
Waku terus berlalu.
Ya Allah, aku tidak tahu Surah apa itu!
Sepuluh detik berlalu.
Itu .... , Surah Al Mutaffifin, kan?
Dua puluh detik berlalu.
Aku .... , belum menghafalnya.
Tiga puluh detik berlalu. Waktu habis. Juri mengetuk mic,
"Baik, ayat selanjutnya."
Aku mendadak lemas.
"Wa amma .... , idzaa mabtalaahu fa qadara 'alaihi rizqahuu fa yaquluu rabbi .... , ahanaan."
[Namun apabila Rabb mengujinya lalu membatasi rezekinya, maka dia berkata, Rabb-ku telah menghinakanku]
![](https://img.wattpad.com/cover/138854974-288-k100618.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[30] Hari Untuk Cahaya
Spiritual[Selesai] "Nandar." "Apa?" "Aku mau jadi penghafal Alquran." "Itu akan sangat sulit." "Aku tahu. Makanya juz 30 saja." "Kenapa tiba-tiba?" "Ceritanya panjang." "Jangan cerita." "Berapa peluangku?" "Estimasi?" "Tiga puluh hari." Ini kisah anak SMA in...