WARNING!!
CERITA INI HANYA KHAYALAN AUTHOR SEMATA
NB: jadi berimajinasilah sesuai deskripsi yang Author paparkan.Selamat membaca 😘 baca dengan teliti ya, sekalian dikoreksi. Hehehehe..
Budayakan Vote kapanpun, tinggalkan jejak Comment dimanapun itu. Lebih baik Voment - Vote & Comment terlambat, daripada tidak sama sekali ~ De'en
⏯️
Elle terbangun dari tidurnya. Matanya melebar sempurna. Detik selanjutnya, matanya meneliti ruangan itu. Kamarnya gelap, dan itu menandakan kamarnya yang asli. Elle mendesah lega. Seharusnya dia masih merasa ngantuk dan sebagainya, tetapi tidak sama sekali. Seperti halnya di mimpi, dia seakan sudah bangun dari tadi.
Dia segera mendudukkan tubuhnya. Tangannya meraba sesuatu di meja nakasnya. Jam pasirnya dalam kegelapan itu dia ambil dan dia dekatkan. Samar-samar dia melihat angka 05.00 a.m.
Seakan kesadarannya baru datang, Elle memijit pelipisnya. Karena tiba-tiba kepalanya terasa pusing. Dalam diamnya, dia mencoba memahami mimpi barusan. Seakan mimpi tadi terasa nyata, bahkan dingin di tubuhnya masih terasa.
Saat mengingat hal terakhir dari mimpinya, Elle memegang bibirnya, dan saat itu pula pipinya memanas. Gila! Satu kata yang muncul dalam kepala Elle. Laki-laki itu siapa, sampai-sampai Elle memimpikannya. Bahkan Rey yang dia sukai tidak pernah dia mimpikan.
Elle mendengus. Baru juga bertemu sekali, kesan pertama dia nyebelin, dingin dan pokoknya ngeselin. Dan di dalam mimpi pun sama.
"Argh!" erangnya. Elle memukul bantalnya. Dia kesal dengan laki-laki itu yang seenaknya minta dicium dalam mimpi tadi.
Beep. Beep.
Suara pesan masuk dari ponselnya membuyarkan lamunannya. Elle segera menyalakan lampu kecil berbentuk bunga tulip berukuran sedang di meja nakasnya. Dia meraih kacamatanya dan ponsel yang tergeletak di meja nakas. Notifikasi pesan di ponselnya dia amati.
9 pesan baru.
5 panggilan tak terjawab.Elle membuka notifnya, yang ternyata pesan dari Rey dan Aina. Sedangkan miss called 3 dari Rey dan 1 miss called dari nomor asing +0628099XXX.
Elle mengernyit. "Nomor baru siapa ini?" gumamnya. Tidak ada pesan pula. Elle mengabaikan notif nomor asing itu.
Dia beralih membuka 7 pesan dari Rey.
P
P
El, maaf ya? Aku lupa ke rumahmu.
Bales dong El??!!
Jangan marah, please.
Elle manis, udah tidur ya?
Maaf ya El, selesai ngurusin orang gila tadi siang, aku diculik dia. Aku udah bilang gak mau, tapi temennya ngeroyok ikut andil maksa aku. So sorry,
El, besok tunggu di parkiran sepeda, sepulang sekolah jangan balik dulu. Have a nice dream, Sweety.
Panggilan tak terjawabnya dan pesannya dia lakukan pada pukul 09.00 p.m sampai dengan 10.00 p.m.
KAMU SEDANG MEMBACA
Life But Unlife
FantasyRomance Fantasy [ ON GOING ] ⚠️ Warning!! Kata-kata kasar, perkelahian, dan beberapa skinship ⚠️ Diane Abrelle, Elle, berumur 17 tahun, dia sekolah di SHS - Senior High School Counvill kota Kagya. Elle sebenarnya gadis cantik dan pintar, namun karen...