B7 - Pilihan (2)

583 58 173
                                        

WARNING!!
CERITA INI HANYA KHAYALAN AUTHOR SEMATA
NB: jadi berimajinasilah sesuai deskripsi yang Author paparkan.

Selamat membaca 😘 baca dengan teliti ya, sekalian dikoreksi. Hehehehe..

Budayakan Vote kapanpun, tinggalkan jejak Comment dimanapun itu. Lebih baik Voment - Vote & Comment terlambat, daripada tidak sama sekali ~ De'en

⏯️

Bentangan hutan yang terletak di sebelah barat kota Kagya luasnya hampir setengah dari kota Kagya. Berbagai pohon dan tanaman di sini tumbuh dengan subur. Hutan ini dinamakan hutan Xigarea yang merupakan hutan yang tak pernah terjamah oleh tangan manusia. Bahkan saking tidak pernah ada manusia yang menjejakkan kakinya di sana, berbagai persepsi penduduk kota Kagya menganggap hutan ini penuh dengan hal-hal mistis seperti penyihir, ilmu hitam, menghilangnya orang yang nekat masuk ke hutan, cuaca yang aneh, hewan-hewan astral dan sebagainya.

Sebagian persepsi mereka memang benar, namun tidak semuanya berarti buruk. Dengan persepsi yang sudah melekat itu, penghuni hutan Xigarea mendapatkan keuntungannya, di mana mereka tidak perlu menakut-nakuti atau mengusir penduduk yang mencoba masuk ke wilayahnya.

Semakin jauh di dalam hutan, sebuah tanaman merambat yang membentuk dinding tebal dengan ketinggian 10 kaki itu terentang dari selatan sampai dengan utara tanpa ada ujung yang pasti. Tebal dinding tanaman itu sekitar satu meter.

Meskipun terbentuk dari lilitan tanaman merambat, bila di tebas dan dipotong tidak akan berpengaruh banyak memberantasnya. Karena tanaman merambat itu seakan hidup dan akan terus tumbuh, sekalipun dibabat akarnya.

Di sisi lain, tepatnya di balik dinding tanaman itu terdapat sebuah Barrier berupa gelembung pelindung seperti kaca bening, namun tak kasat mata dengan ukuran super besar dan luas itu tercipta. Jika yang menengok mata manusia, tidak ada apa-apa dibalik tanaman itu. Lain halnya dengan mereka yang menyembunyikan sesuatu di sana.

Axe menatap bangunan besar yang menjulang tinggi yang timbul dari balik dinding tanaman yang mereka sebut tanaman Lifecret. Bangunan itu adalah rumahnya, tempat dimana dia dilahirkan di keluarga Maureen. Tempat kehidupan mereka yang disembunyikan dari penglihatan mata manusia biasa maupun dari pencitraan satelit.

Keluarga Maureen merupakan rank 1 di klan Sagmancher, klan perkumpulan penyihir campuran antara penyihir tingkat Sage dan Enchanter. Klan Sagmancher bisa dibilang perkumpulan penyihir buangan, sekaligus penyihir terakhir, karena leluhur asli tingkat Sage dan Enchanter sudah punah akibat serangan brutal dari Warlock, penyihir penguasa ilmu hitam, ahli perang, manipulator dan penipu.

Matanya seketika terpaku pada bangunan yang tak jauh dari rumahnya. Bangunan satu lantai yang lebih kecil dari rumahnya tetapi cukup lebar itu, berhiaskan arsitektur kuno dengan pahatan burung gagak dan kucing di tiang-tiang penyangga depannya itu menyita perhatian Axe.

Bangunan itu menjadi simbol jati diri mereka yaitu penyihir. Selalu gagak, kucing, tongkat sihir dan tentunya ilmu sihir merupakan ciri khas mereka. Termasuk klan Sagmancher, mereka juga memiliki ciri khas itu.

Axe mendesah. Dengan enggan, dia menggunakan Reption-nya untuk memindah tubuhnya ke dalam Barrier ciptaan keluarganya.

"Emang harus sekarang? Gak bisa lusa atau bahkan tahun depankah?" keluhnya pada diri sendiri sebelum berpindah tempat.

Tepat di depan bangunan berarsitektur kuno itu, dengan berat hati dia berjalan mendekat ke pintu utama. Otomatis pintu berukuran 3 x 3 meter itu membuka lebar.

Life But UnlifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang