B28 - Fury Mask Party

263 39 74
                                    

WARNING!!
CERITA INI HANYA KHAYALAN AUTHOR SEMATA
NB: jadi berimajinasilah sesuai deskripsi yang Author paparkan.

Selamat membaca 😘 baca dengan teliti ya, sekalian dikoreksi. Hehehehe..

Budayakan Vote kapanpun, tinggalkan jejak Comment dimanapun itu. Lebih baik Voment - Vote & Comment terlambat, daripada tidak sama sekali ~ De'en

⏯️

Gadis berbalut gaun merah dengan kerah rendah dan berlengan sepertiga itu berjalan menjauh dari keramaian. Rambutnya yang disanggul membuat leher jenjangnya terekspos. Sisa beberapa helai rambut di sisi telinganya tertiup angin malam. Keanggunannya terpancar seiring kakinya melangkah. Tangan kirinya memegangi topeng yang baru saja ia lepas.

"Gak betah di tempat ramai seperti itu," gerutunya seraya menyalakan keran wastafel. Topengnya ia taruh di wastafel yang kering. Kedua tangannya menadahi air guna membasuh wajahnya.

Gadis itu kini berada di dalam toilet. Dia sengaja melarikan dirinya dari kepenatan acara sekolahnya. Dia tak begitu suka acara seperti saat ini. Apa daya karena terpaksa dia harus ikut serta dalam acara sekolahnya itu.

"Elle, lo di dalam?" tanya seseorang dari luar.

"Masih, Na." Elle menjawab suara temannya, Aina.

Aina masuk ke dalam toilet. Di dalam ia mendapati Elle yang menunduk menatap wastafel.

"Lo baik-baik aja?" tanyanya khawatir. Dia menatap wajah Elle melalui cermin.

"Aku baik, Na. Cuma sedikit pusing aja," jawabnya.

"Atau lo pulang aja, istirahat? Gue takut lo kenapa-napa," ujar Aina.

Elle menggeleng. "Gak bisa, acara Mask Party belum selesai malah pulang ... sia-sia ke sini dong Na. Lagian niatnya kan mau memenuhi tantangan Risa juga," papar Elle.

Aina manggut-manggut. "Benar juga sih," timpal Aina.

"Hm," Elle mengguman. "Ya udah ayo balik ke sana."

Elle memakai topengnya sebelum keluar. Dengan langkah kaki mantap mereka menjauh dari toilet. Dari sisi samping toilet seorang gadis keluar dari persembunyiannya. Gadis itu menatap kepergian mereka dengan seringainya yang terpasang.

"Ck, bersenang-senanglah little bitch. Sebagai gantinya, lo akan gue buat nangis." Dia mengurungkan Niatnya ke toilet saat mendengar percakapan dua orang tadi.

****

Elle dan Aina mendekati tiga laki-laki yang berdiri di dekat meja minum. Mata Elle menatap lapangan basket yang menjadi tempat acara Mask Party berlangsung.

Lapangan basket bagian tengah itu disulap menjadi ballroom dance lengkap dengan hiasan lampu kerlap-kerlip di pinggir lapangan. Lalu matanya mengedar ke meja-meja minuman dan makanan yang tertata rapi di bawah teratak besi. Dari ujung lapangan basket, panggung yang berukuran sedang berdiri di sana.

"Hei," sapa Aina dan Elle.

"Hei," balas mereka bertiga.

Life But UnlifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang