B22 - Ops! Ketahuan | Axe Pov

319 78 153
                                    

WARNING!!
CERITA INI HANYA KHAYALAN AUTHOR SEMATA
NB: jadi berimajinasilah sesuai deskripsi yang Author paparkan.

Selamat membaca 😘 baca dengan teliti ya, sekalian dikoreksi. Hehehehe..

Budayakan Vote kapanpun, tinggalkan jejak Comment dimanapun itu. Lebih baik Voment - Vote & Comment terlambat, daripada tidak sama sekali ~ De'en

Axe Pov#

Di rumah sosok itu, oke, jangan memanggilnya 'sosok itu' karena dia merasa risih jika namanya dikenal banyak orang dengan sebutan 'sosok itu'. Dia meminta kami memanggilnya Jeo, atau nama panjangnya Geordan Morveil.

Di sini, kami melatih kekuatan sihir kami dan mengasahnya hingga ke tingkat highly maximum. Kami tidak hanya berlima, Nick dan Millee juga ikut. Kami sudah memberitahu mereka berdua tentang kejadian yang baru-baru ini kami alami.

Awalnya mereka berdua bersikeras tidak mau ikut karena Jeo adalah klan Warlock, tetapi setelah perlahan-lahan kami menjelaskan didukung penjelasan Jeo, Nick dan Millee akhirnya paham. Jadilah kami bertujuh mempersiapkan diri di sini dengan bantuan pengalaman Jeo.

Menurut ceritanya, dulu Jeo adalah kaki tangan dari pemimpin klannya tetapi karena keadaan sudah berubah maka dia memilih pergi dari klannya. Saat itu dia semuda Dion, 19 tahun, dan sekarang sudah tiga tahun dia tidak pernah mengunjungi klannya. Lebih jauhnya itu urusan Jeo dan klannya. Kami tidak akan ikut campur kalau Jeo tidak memintanya.

Bagaimana dengan para tetua Sagmancher? Kami memilih tidak memberitahu mereka karena belum berani berterus terang, terutama Ayah dan Ibu. Dion dan aku sepakat tidak akan memberitahu sebelum kami semua sudah siap mental.

Kenapa? Kalian belum tahu saja siapa sebenarnya Ayahku. Dia pria terkejam bagiku dan Dion. Dari luar Ayah memang ramah, baik dan toleran tetapi dengan kami berdua Ayah sangat disiplin, otoriter dan over protective. Jika kami memberitahu kejadian yang kami alami bisa-bisa Ayah akan mengibarkan bendera perang dengan klan Warlock saat ini juga.

Kami berlatih di halaman sekitar rumah ini. Para gadis berlatih meracik ramuan sedangkan kami, para lelaki melatih fisik dan kekuatan sihir. Para gadis sudah berhasil menciptakan beberapa ramuan baru misalnya penghasil efek asap hitam skala luas dan pengikat musuh maximum. Ramuan itu untuk berjaga-jaga jika dalam situasi terdesak.

Para lelaki sudah mencapai kekuatan sihir tingkat highly yang berbeda-beda level. Misalkan aku tingkat highly-ku saat ini level lima, Dion enam, Nick enam dan Finn tiga. Tingkat sihir kami memang belum mencapai maximum tingkat 10, tetapi lima mantra basic kami sudah cukup lumayan membantu karena rata-rata level kami sudah lima keatas. Sihir yang kami asah di sini dimulai dari mantra basic, level dan envolve.

Dari ketiga sihir yang paling susah didapatkan adalah mantra sihir envolve. Mantra sihir envolve hanya akan keluar kalau rata-rata level sudah maximum. Aku pernah melihat mantra sihir envolve secara langsung. Mantra sihir itu milik Ayah. Ayah menyebutnya sihir Elemen. Kata Ayah sihir Elemen bisa mengeluarkan beberapa elemen alam, tetapi tergantung alam yang memilih pemilik kekuatan itu.

Elemen yang dimiliki Ayah berupa elemen petir. Saat melihatnya pertama kali aku tercengang. Sungguh, sihir itu bisa digunakan dengan mudah. Aku jadi ingin memilikinya sekarang. Tetapi untuk memilikinya kami harus terus berlatih agar mencapai tingkatan highly maximum sehingga envolve kami bisa segera keluar.

Life But UnlifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang