WARNING!!
CERITA INI HANYA KHAYALAN AUTHOR SEMATA
NB: jadi berimajinasilah sesuai deskripsi yang Author paparkan.Selamat membaca 😘 baca dengan teliti ya, sekalian dikoreksi. Hehehehe..
Budayakan Vote kapanpun, tinggalkan jejak Comment dimanapun itu. Lebih baik Voment - Vote & Comment terlambat, daripada tidak sama sekali ~ De'en
⏯️
Tidak biasanya Elle berkeluh seperti sekarang ini dengan sahabatnya itu. Elle biasanya memendam apa yang terjadi dengannya. Kalau dia tidak dipaksa oleh Aina, Elle tidak akan pernah memulai terlebih dahulu. Namun kali ini, pagi ini, dia memulai bercerita dan mengeluh kepada Aina.
"Na, aku boleh cerita?" ucap Elle memulai percakapan.
"Gak ada yang ngelarang, El. Cerita aja ah elah," sahut Aina.
"Tetapi aku mau nanya dulu ya. Kamu jawab saja pertanyaanku, ya, Na?" pinta Elle. Aina mengangguk.
Elle menarik napas panjang terlebih dahulu, sebelum bertanya. "Kalau ada orang yang mengganggu tidurmu kamu marah tidak?" tanya Elle.
"Jelas marah. Tapi tergantung ganggunya karena apa? Dan siapa dia."
"Kalau kamu tidak kenal dan dia tidak punya alasan, lalu dia ganggu kamu terus, kamu gimana?" tanyanya lagi.
"Bakalan gue tempeleng orang itu. Ngapain ganggu kalau gak ada maksud?"
"Kalau orangnya ngotot masih ganggu saja gimana? Selain ganggu, dia juga seenaknya saja nyium kamu saat tidur?"
"Ee kurang ajar! Bakalan gue cincang orang itu. Gue siksa itu orang sampai mampus!" jawabnya mulai menggebu.
"Na, kamu mau bantu aku?"
"Bantu apaan, El?" Aina balik bertanya.
"Bantuin aku mampusin orang yang mengganggu itu, Na?" ajak Elle.
Aina mengernyit tajam. "Eh? Itu cerita lo, El? Emang yang ganggu siapa? Minta dihajar itu orang ya!"
Elle mengangguk. Melihat anggukan Elle yang membenarkan ucapannya, Aina otomatis menyumpah serapah.
"Siapa yang berani-berani ganggu lo, El?! Laki-laki atau perempuan?" desak Aina.
"Aku digangguin sama laki-laki itu. Tidurku diganggu terus. Aku bingung," melas Elle.
"Dasar penyusup mesum! Lo diapain aja? Kenapa baru bilang? Kak Rangga udah tau? Dasar brengsek!" maki Aina.
Elle menghela napas. Dia membuka plester di leher bagian bawah telinganya. Dua plester terpasang satu jalur, tetapi harus membutuhkan dua plester untuk menutupinya karena ada dua kissmark di sana.
"Kamu tahu ini ... ini yang buat dia. Kemarin pas kamu lihat ini juga orang yang sama," ungkap Elle.
Aina menggebrak meja. "Anju itu laki! Siapa dia El, biar gue sleding!" gertak Aina geram.
Untung keadaan kelas sepi. Semuanya pada menonton lomba di luar. Jadi di dalam kelas mereka, hanya ada mereka berdua.
"Laki-laki rambut silver-abu Na," jawab Elle melipat wajahnya.
Aina menganga. Bagaikan disambar petir di pagi hari, tubuhnya kaku di tempatnya. Apa yang baru saja dia dengar? Laki-laki berambut silver-abu?
"Laki-laki itu?" tanya Aina tak percaya.
Elle mengangguk. "Di sisi lain mantan pacar Rey selalu mengganggu hidupku dan Rey... laki-laki dingin anak JHS, entah siapa namanya itu juga hampir tiap hari mengganggu tidurku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Life But Unlife
FantasyRomance Fantasy [ ON GOING ] ⚠️ Warning!! Kata-kata kasar, perkelahian, dan beberapa skinship ⚠️ Diane Abrelle, Elle, berumur 17 tahun, dia sekolah di SHS - Senior High School Counvill kota Kagya. Elle sebenarnya gadis cantik dan pintar, namun karen...