#1 : Bermimpi?

3.4K 158 0
                                    

"Kak, Kakak yakin hari ini mau sekolah lagi?" Tanya adikku (Lyra) ditengah-tengah sarapan kami (papa, mama, aku, dan adikku)

"Ra, telan dulu baru ngomong!" Kata mama

"Tau nih! Udah tau lagi makan. Masih ngomong aja. Tersedak, baru tau rasa!" Ejekku

"Killa, kamu juga! Jangan ngomong saat lagi makan!" Kata mama lagi

"Haha.... rasain itu kak! Wleee......" kata Lyra sambil memeletkan lidahnya kearahku.

"Kamu ya! Awas kalo kamu mau minta bantu ngerjain PR kamu lagi!" Kataku sambil menunjuk adikku.

"Yah, kak! Jangan gitu! Aku kan hanya bercanda." Kata Lyra

"Kakak juga bercanda. Wlee....." kataku sambil memeletkan lidah kearah adikku.

"Kalian ini ada-ada saja." Kali ini yang bicara adalah papaku.

Setelah selesai sarapan bersama, ayah mengantar kami (aku dan Lyra) ke sekolah. Kebetulan sekolah kami searah. Aku sekolah di SMA Harapan Bangsa, sedangkan adikku bersekolah di SMP Harapan Bangsa. Sekolah kami memang berdekatan. Lebih tepatnya lagi, sekolah SMP Harapan Bangsa berada tepat di sekolah SMA Harapan Bangsa.

Hari ini adalah hari pertama aku masuk sekolah setelah aku kecelakaan. Iya, seminggu yang lalu saat aku akan pulang sekolah, aku tertabrak mobil saat mau menyebrang jalan. Kepalaku terkena trotoar. Banyak darah mengalir dari kepalaku.

Iya, kukira aku bakalan mati. Tapi nyatanya tidak. Saat itu aku memang tak sadarkan diri. Tapi aku bisa merasakan bahwa aku langsung dibawa ke rumah sakit terdekat dan segera diberi pertolongan pertama. Setelah itu aku tidak tau lagi. Katanya, aku dioperasi karena gagar otak. Karena aku kehabisan darah saat kecelakaan, mama mendonorkan darahnya untukku.

Saat aku sedang tak sadarkan diri, tepatnya setelah operasi. Aku bermimpi aneh sekali. Aku berada diruangan yaang sangat gelap. Gelap sekali. Aku mencoba untuk berteriak meminta tolong, tetapi suaraku tidak bisa keluar. Tiba-tiba ada yang melesat dihadapanku. Seseosok bayangan putih itu tiba-tiba menghilang dari hadapanku saat aku mencoba untuk mengikutinya.

Setelah berjalan sekian lama di tempat gelap itu, aku menemukan cahaya. Aku kira itu tempat keluar. Aku pun berjalan menuju cahaya itu. Setelah memasuki cahaya itu, tiba-tiba tubuhku merasa kedinginan. Kulihat sekelilingku, ternyata aku ada di sebuah taman. Bukan hanya taman biasa, taman itu indah sekali. Seakan aku merasa aku ada di surga.

Aku berkeliling di taman itu. Rasanya senaang sekali. Tiba-tiba aku mendengar ada yang memanggilku. Terdengar samar memang. Tapi aku mendengarnya. Itu seperti suara ibuku. Aku mencoba untuk mengikuti asal suara itu. Tapi setelah berkeliling, tetap saja aku tak bisa menemukan suara itu.

Entahlah, tiba-tiba aku merasa takut. Aku merasa bahwa aku telah tiada. Aku ingin bertemu lagi dengan keluargaku meski itu yang terkhir kalinya. Mungkin hanya untuk salam perpisahan. Aku benar-benar sedih. Keinginanku semakin kuat setelah mendengar suara ibuku memanggil namaku. Aku ingin bertemu dengan keluargaku lagi.

Setelah pasrah akan keadaan. Tiba-tiba terdengar suara menginstrupsiku. Suara itu bertanya "apakah kau ingin bertemu dengan keluargamu?" Aku menjawab "tentu saja aku mau." Suara itu bertanya lagi "jika aku menghidupkanmu, apakah kau mau menerima segala keadaan yang mungkin akan merubah hidupmu?"

Aku tak tau harus menjawab apa. Aku masih bingung maksud dari pertanyaan itu. Apa maksud dari menerima segala keadaan yang mungkin akan merubah hidupku. Aku benar-benar tak tau maksud dari pertanyaan itu.

Tanpa berpikir panjang aku pun menjawab "iya, aku menerimanya. Asalkan aku bisa bertemu mereka (papa, mama dan juga adikku)." Lalu terdengarlah suara itu lagi "aku akan memberimu kesempatan lagi. Ku harap kau menggunakan kekuatan ini dengan baik. Akan ada orang yang ingin mencelakaimu. Dia akan menghancurkanmu apapun caranya. Akan ada orang yang membantumu untuk menyelesaikan masalahmu dengan orang yang mencelakaimu itu. Dialah orang yang akan selalu menemanimu. Jadi, janganlah kau sia-siakan. Bersiaplah untuk kehidupanmu yang selanjutnya."

Setelah berkata seperti itu, aku melihat cahaya yang sangat terang didepanku. Lalu suara itu berkata lagi "masuklah ke dalam sana." Tentu saja aku menolaknya. Lalu suara itu bertanya lagi "apakah kau tidak mau bertemu keluargamu lagi?" Aku menjawab "tentu aku mau, tapi mengapa aku harus masuk ke cahaya itu? Memangnya ada apa disana? Apakah cahaya itu ada mereka (papa, mama, dan Lyra)? Lalu apa yang akan terjadi setelah aku masuk ke cahaya itu? Aku masih tak mengerti apa maksudmu. Tapi yang kuinginkan adalah bertemu mereka lagi."

Suara itu berkata "masuklah, lalu kau akan mengerti." Setelah berkata seperti itu, suara itu pun tak bersuara lagi. Menghilang begitu saja.

Karena penasaran, aku pun memasuki cahaya itu.

Lalu apakah yang terjadi setelahnya? Aku pun membuka mataku. Ku lihat ....

❄🍃🌸🍃❄

Aku Bukan INDIGOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang