Dinda
Aku kembali ke kelas setelah mendengar perkataan dari Killa yang ada di kamar mandi. Ketika sampai di kelas, pelajaran sejarah telah usai. Saat akan masuk ke dalam kelas, aku berpapasan dengan Pak Joni, guru sejarah kelas sebelas.
Setelah pelajaran sejarah, ada pelajaran matematika. Guru bidang studi tersebut adalah Bu Yuni. Matematika adalah pelajaran terakhir di hari ini. Pelajaran yang menurutku sangat dan paling membosankan. Namun, sayangnya tidak bagi Killa.
Tiga puluh menit sudah aku menunggu di pelajaran yang sangat tidak kusukai ini. Akan tetapi, Killa masih belum kembali dari kamar mandi. "Tuh anak ngapain aja sih? Katanya cuma 10 menit, nah ini udah 30 menit belum nampak batang hidungnya."
Semakin lama aku menunggu, semakin aku khawatir terhadapnya. Berkali-kali aku menengok ke arah jam dinding yang terpasang di dinding kelas. "Aduh, bentar lagi juga udah mau pulang nih. Buruan cepet balik dong Killa."
Tet...tet....tet...tet....
Bel pulang sekolah telah berbunyi. Killa masih belum juga kembali dari kamar mandi. Anak-anak lain telah banyak yang pulang ke rumah mereka masing-masing. "KEMANA AJA SIH TUH ANAK? KOK GAK BALIK-BALIK?!" Teriakku frustasi.
Kevin yang masih duduk santai di bangkunya dengan sepasang earphone di telinganya melonjak kaget karena teriakanku. "Lo ngapain sih teriak-teriak gak jelas di sore yang tenang ini?"
"Situ sendiri juga gitu!"
"Apanya?"
"Lo pakek headset, lagunya sampai kedengeran dari sini tau gak!"
"Terus kenapa? Suka-suka gue lah."
"Iya, emang terserah elo. Tapi kalo lagu yang lo puter kayak gitu ya mana bisa gue dengerin lah."
"Enak kok lagunya."
"Buat elo, bukan gue."
"Ya udah."
"Kok gitu sih? Itu genre rock kan?"
"Yang bener, alternatif rock."
"Mending EDM."
"Kok jadi bahas lagu sih? Gue tanya, lo tadi ngapain teriak-teriak?"
Aku menggaruk tengkukku yang tak gatal itu, "hehe...., sorry udah ngalihin pembicaraan."
"Jawab aja kok lemot."
Kalimat itu rasanya nusuk banget guys. Bayangin aja, seorang teman satu kelas elo, yang gak terlalu lo kenal, tiba-tiba dia ngomong kayak gitu, gimana perasaan elo? Untung aja si Kevin ini mukanya ganteng, pinter pula. Kalau enggak, bisa gua jotos duluan dianya.
"Bisa gak, lo gak ngomong kayak gitu?"
"Jawab aja napa? Gak usah basa-basi."
"To the point banget. Ya udah deh, gue ceritain." Aku menghela nafas, kemudian melanjutkan perkataanku. "Jadi gini, gue khawatir karena Killa dari sekitar satu setengah jam yang lalu belum juga keluar dari kamar mandi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Bukan INDIGO
Mystery / ThrillerGenre : Mystery, Teenfic, and Romance Seorang anak SMA bernama Killa Putri Rahmawati pernah kecelakaan. Setelah peristiwa kecelakaan tersebut menimpa dirinya, dia bisa melihat hal-hal yang gaib seperti melihat setan (hantu). Karena kemampuannya itu...