#13 : Ujian Mendadak

2.4K 116 6
                                    

🍃🌸🍃

Part yang satu ini gak muncul hantu. Gak di semua part harus ada hantunya. Lagi pula, menurutku cerita ini gak horor-horor amat.

Di part yang sebelum-sebelumnya mungkin aku terlalu fokus untuk memunculkan para hantu. Sampai lupa adegan romance-nya.

Part yang satu ini, aku bebaskan dari cerita horor. Gak cuma di part ini. Aku berencana untuk membuat beberapa part lagi yang isinya gak ada horornya.

So, ikutin terus ya cerita dari Killa sama Kevin😉

🍃🌸🍃

Killa

Aku sedang berjalan di koridor sekolah untuk mencapai kelasku. Suasana terasa sepi karena ini memang masih pagi.

Aku berhenti di depan ruang kelas yang diatasnya terdapat tulisan 'Kelas 11 MIPA 3'. Ku lihat dari luar kelas, hanya ada beberapa murid saja yang datang. Aku pun memasuki kelasku tersebut kemudian duduk di bangku deretan kedua dari depan. Ku lihat, Nisa sedang menyapu lantai di sudut kelas. Aku pun menghampirinya.

"Hey, Nis! Lagi piket ya?" Tanyaku sembari memegang pundaknya

"Eh, Killa? Tumben sekarang udah dateng?" Tanyanya lagi

"Biasa, papa kan kerjanya pagi. Hari ini siapa aja yang piket? Kok cuma lo doang yang nyapu sekarang?" Tanyaku

"Hari ini yang piket ada 6 yaitu aku, Dian, Nanda, Rico, Doni, dan Rizky. Seperti yang kamu lihat, mereka berlima masih belum datang." Jawab Nisa

"Oh! Gitu. Oh iya, Dinda itu piketnya hari senin apa selasa sih?" Tanyaku

"Senin! Kalo Revi hari rabu. Aku kamis. Dan kamu beruntung dapat hari jumat. Apalagi hari jumat itu ada pelajaran olahraga." Ucap Nisa di sela perkerjaannya yaitu sedang menyapu lantai kelas 11 MIPA 3.

"Ada gak enaknya lho piket saat olahraga itu!"

"Apa?" Tanya Nisa

"Terkadang sepatu mereka kotor, lalu masuk kelas gitu aja. Lantainya kan ikutan kotor, yang piket hari itu kan harus nyapu lagi biar kelas jadi bersih."

"Kebersihan panggal kesehatan. Harusnya kamu seneng kalo bersih-bersih gitu, kita bisa terhindar dari penyakit yang ditimbulkan karena kelas kotor. Contohnya jika kelas kita berserakan sampah, bisa-bisa saat jam pelajaran bau sampah akan mengganggu dan kita menjadi salah fokus."

"Iya deh, iya deh! Udah cukup ceramahnya neng. Pagi-pagi udah ceramah aja?" Gurau ku

"Hehe...., iya maaf!" Kata Nisa sambil terkekeh. "Kamu udah ngerjain PR belum?" Tanya Nisa

"Hah, PR?!! PR apa?" Tanyaku

"Matematika. Paket matematika halaman 68." Kata Nisa

"Lo gak bo'ong kan?" Tanyaku sekali lagi

Nisa menggeleng pelan.

Buru-buru aku kembali ke tempat dudukku. Ku ronggoh tasku. Ku keluarkan buku paket matematika. Ku buka halaman 68 dan ternyata memang benar ada PR. Aku kembali meronggoh tasku. Ku keluarkan buku tulis matematikaku. Ku buka buku tulisku itu dan ternyata aku sudah mengerjakannya. Aku pun menghela nafas panjang.

Aku Bukan INDIGOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang