#15 : Hantu Sialan

2.3K 123 11
                                    

🍃🌸🍃

Part yang satu ini disarankan untuk dibaca oleh (+15)
Karena mengandung adegan yang mungkin bisa dibilang dewasa.
Tapi jika kalian masih nekat ingin membaca, ya tidak apa-apa.
Lagi pula adegan ini hanya terjadi satu detik saja.
Jadi aman kok👌

🍃🌸🍃

Kevin

Kini aku ada di dalam kamar tidurku. Aku sedang duduk di tepi kasur ku dengan sebuah laptop di pangkuanku. Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu. Aku mengira bahwa itu adalah mama. Tetapi tidak biasanya mama mengetuk pintu beberapa kali. Aku heran siapa yang mengetuk pintu kamarku berkali-kali.

"Masuk." Suruhku

Terdengar suara kenop pintu terbuka. Lalu pintu pun terdorong masuk. Menampakkan seorang gadis cantik dengan pakaian baju kaos panjang warna biru muda bertuliskan 'stay here' dengan bawahan rok hitam polos selutut. Rambutnya yang sepunggung digerai dan poninya yang miring ke kanan juga dengan hiasan pita rambut berbentuk bunga mawar putih di kepala bagian kiri-nya. Dia juga membawa tas ransel.

"Lo ngapain malam-malam kesini?" Tanyaku

"Emang gak boleh?" Jawab Killa. Iya, gadis itu adalah Killa.

Killa pun masuk ke dalam. Lalu duduk di sofa kamarku. Setelah itu, dia melepas tas ransel yang dibawanya dan mengeluarkan beberapa buku.

"Bukannya gak boleh, tapi dari mana lo tau rumah gue?" Tanyaku

"Iya ya, darimana?" Killa bingung sendiri

"Hah? Terus gimana caranya lo kesini kalo gak tau rumah gue dimana?"

"Sebenarnya gue juga gak tau rumah lo dimana, tapi tiba-tiba aja gue tau arah menuju rumah lo. Padahal gue gak pernah kesini kan." Kata Killa

"Jadi maksud lo, lo bisa kesini hanya mengandalkan insting?" Tanyaku

"Bisa dibilang begitu." Jawab Killa

"Lo kok bisa kesini sih?" Tanyaku

"Kata mama lo, di suruh aja langsung kesini."

Aku menggeram
"Mama!!" Kataku dalam hati

"Kenapa?" Killa bertanya

"Gak papa! Gak ada apa-apa!"
"Apa tujuan lo kemari?" Tanyaku

"Nah!" Killa menjentikkan jarinya lalu menunjukku. "Nilai lo kan lebih bagus dari nilai gue, jadi gue kesini mau minta lo ngajarin gue. Nilai ulangan matematika lo kan sempurna. Gue gak terima. Pokoknya lo harus ngajarin gue. Hari ini kita belajar bersama."

"Cuma itu?"

"Kok jawabnya gitu sih?" Killa tidak terima

"Ya terus gimana?"

Killa menggembungkan pipinya. Itu terlihat dirinya menjadi semakin manis. Karena hal itu sudut bibirku pun sedikit terangkat.

Aku Bukan INDIGOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang