Dinda
Perlahan ku buka mataku. Terlihatlah dua sosok orang yang paling kucintai. Mereka adalah kedua orang tua ku.
"Syukurlah, Dinda sudah sadar pa!" Ucap mama kepada papa
"Iya ma" Balas papa
Ku lihat di sekelilingku, sepertinya aku ada di rumah sakit. Papa keluar dari kamar tempatku berbaring. Beliau sedang memanggil dokter. Sedangkan mama sedang menemaniku.
Dokter pun datang dan memeriksa ku. Setelah dinyatakan baik-baik saja, dokter itu pun meninggalkanku. Tetapi bukan hanya dokter, mama dan juga papa meninggalkan kamar tempatku dirawat. Kata dokter, aku perlu istirahat.
Tak lama setelah itu, ada yang mengetuk pintu kamarku. Orang itu memanggil namaku. Aku mengenal suara itu. Itu adalah Killa. Dia pun memasuki kamar tempatku dirawat beserta keluarganya. Killa juga membawakan ku oleh-oleh berupa buah apel segar.
"Gimana keadaan lo?" Tanya Killa
"Baik kok!" jawabku
"Ya ampun Dinda, bagaimana kamu bisa seperti ini?" Tanya tante Laila (mama Killa)
"Tenang aja tante, lagipula Dinda gak terluka kok!"
"Gak terluka gimana sayang? Kamu sampai masuk rumah sakit gini?" Tante Laila mengkhawatirkan ku.
"Gak usah khawatir Te! Sekarang Dinda baik-baik aja kok."
"Kak Dinda, Lyra boleh tanya gak?"
"Tanya apa?"
"Kata kak Killa, kak Dinda dicekik oleh orang berbaju hitam? Benarkah itu?" Tanya Lyra
Killa
Setelah Lyra bertanya seperti itu pada Dinda, ku lihat raut wajah Dinda berubah menjadi ketakutan. Kenapa dia ketakutan seperti itu? Apa yang dia sembunyikan? Mungkinkah dia tau orang berbaju hitam itu?
Tiba-tiba pintu terbuka, menampakkan segerombolan polisi. Mereka pun memasuki ruangan. Dinda yang melihat hal itu semakin ketakutan.
"Dimohon semuanya keluar dari ruangan ini!" Kata pak inspektur kepolisian
Aku mengenal pak inspektur itu. Dia adalah teman ayahku. Kalau tidak salah namanya adalah Abdul.
"Ada apa ini Dul?" Tanya ayahku
"Maaf pak Andre, kami disini hanya menjalankan tugas untuk menginterogasi korban." Jawab pak inspektur
"Bukankah dia sedang sakit sekarang? Seharusnya dia istirahat terlebih dahulu." Ucap ayah
"Kami sudah menginterogasi para saksi, tetapi tak ada yang bisa dijadikan petunjuk. Mungkin saja korban melihat wajah dari pelaku. Jika korban memberitahukannya. Maka akan memudahkan kami menangkap pelaku tersebut. Oh iya, anakmu juga merupakan salah satu saksi atas kejadian tersebut. Dan kami memohon untuk menginterogasinya juga." Kata pak inspektur
"Tapi--!!!" Ucap Ayah, tapi aku menghentikannya.
"Pa, tenang aja! Pak inspektur itu hanya bertanya saja. Mereka tak akan mencelakai Killa." Ucapku
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Bukan INDIGO
Mystery / ThrillerGenre : Mystery, Teenfic, and Romance Seorang anak SMA bernama Killa Putri Rahmawati pernah kecelakaan. Setelah peristiwa kecelakaan tersebut menimpa dirinya, dia bisa melihat hal-hal yang gaib seperti melihat setan (hantu). Karena kemampuannya itu...