Killa
"KILLA! LYRA! AYO TURUN! SARAPANNYA SUDAH SIAP." Teriak mama dari bawah
"Baik ma!" Jawabku yang saat ini berada di kamar sedang menyisir rambut.
Setelah bersiap-siap, aku turun ke bawah dengan wajah ceria.
"Kakak ngapain senyum-senyum?" tanya adikku saat aku duduk di meja makan.
"Emangnya gak boleh senyum?" jawabku yang terdengar seperti pertanyaan
"Ya bukan gitu sih, cuma...." perkataan Lyra terhenti
"Senyum itu ibadah!" Ucapku
Setelah sarapan pagi, seperti biasa ayah mengantar kami berdua (aku dan Lyra) ke sekolah.
Sesampainya di sekolah, aku menuju ke kelas ku. Saat ini, aku tak berjalan sendirian ke kelas. Ada seseorang di samping ku. Maksudku, Rossa (hantu penghuni kamar tidurku).
Sebenarnya aku sudah melarang Rossa untuk ikut, tapi dia tetap memaksa. Setelah ku pikir-pikir, akhirnya aku membolehkannya ikut. Lagipula banyak teman-teman satu kelasku, sikapnya berbeda. Mereka tidak lagi ingin bicara padaku.
Tapi kemarin, Dinda mau bicara denganku. Aku senang sekali. Aku harap teman-teman mau bicara denganku lagi. Jika tidak, ya tidak apa-apa.
Dinda dan Revi tidak sekolah hari ini. Dinda ada di rumah sakit karena kemarin ia dicekik oleh seseorang yang memakai baju serba hitam. Sedangkan Revi tidak masuk karena demamnya semakin parah.
Jadi hari ini, mungkin temanku hanya Nisa saja. Oleh karena itu, akhirnya aku mengajak Rossa ke sekolah bersamaku. Walaupun dia hantu, tapi dia sangat cantik. Ketika dipandang, ia tampak hidup. Dia tak seperti hantu-hantu yang lain dengan wajah yang pucat. Wajah Rossa berseri. Aku pun jadi mengaguminya.
Di sekolah, aku mendapatkan dua teman hantu. Mereka berdua adalah Riana Kharismawati (hantu UKS) dan Andini Lisiawati (hantu depan toilet cewek).
Dini ini adalah hantu pertama yang ku lihat. Wajahnya itu pucat banget. Aku aja sampai pingsan dibuatnya. Walaupun Dini menampakkan diri dengan wujud yang gak seram tapi wajahnya itu terlalu pucat. Bikin merinding aja. Jika aku ada di dekatnya, sudah pasti aku tak kuat.
"Hai, Kill!" Sapa Dina (salah satu teman sekelas ku
Aku kaget. Salah satu teman sekelas ku saat ini sedang berbicara denganku. Apa ini karena Dinda kemarin bicara denganku? Entahlah...
"Dina? Lo udah sembuh? Kok hari ini udah sekolah?" Tanyaku
"Demamku gak tinggi kok! Jadi hari ini aku sekolah!" Jawab Dina
"Oh, gitu!!" Aku mengangguk-anggukkan kepala sambil memegang daguku.
Dina ahli menggambar. Tidak hanya menggambar, ia juga pintar melukis. Lukisan yang ku buat kalah darinya. Aku ini juga pintar menggambar lho! Tapi gambar yang ia buat selalu jauh lebih bagus dariku.
Dina bahkan selalu ditunjuk untuk mewakili sekolah dalam lomba melukis. Dia selalu mendapatkan juara. Aku jadi iri padanya.
"Kamu ke kelas kan? Ikut ya!" Ucap Dina
"Ya udah yuk!" Ajakkku
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Bukan INDIGO
Mystery / ThrillerGenre : Mystery, Teenfic, and Romance Seorang anak SMA bernama Killa Putri Rahmawati pernah kecelakaan. Setelah peristiwa kecelakaan tersebut menimpa dirinya, dia bisa melihat hal-hal yang gaib seperti melihat setan (hantu). Karena kemampuannya itu...