1. Sepasang Kembar

5.4K 235 12
                                    

"Embun!" teriak seseorang, memanggil nama gadis manis yang sedang berjalan cepat di jalanan sebuah kompleks perumahan elite.

"Em! Kalo ente kaga berhenti, nanti aye dimarahin Langit, Em!" serunya lagi dan membuat Embun menghentikan langkahnya, karena nama saudara kembarnya telah disebutkan barusan.

"Mau ngapain, sih?" tanya Embun ketus, seraya berbalik badan dan sontak saja membuat laki-laki di hadapannya terkejut lalu segera menutup wajahnya dengan telapak tangannya sendiri.

"Astagfirullah, Embun!" teriak Jaylani. "Pan aye udeh pernah bilang nih yeh, jadi anak perawan rntu kudu nutupin aurat, kagak masalah kalo kagak demen pake hijab, tapi jangan pake baju kurang bahan nape, sih!" lanjut Jaylani, masih dengan tangan yang menutupi wajahnya.

Dia adalah Jaylani atau yang sering dipanggil Lani oleh teman-temannya. Dia adalah anak Betawi asli yang berasal dari keluarga penceramah. Dia adalah sahabat baik Embun dan Langit sejak SMP. Dan sudah bergabung bersama Galaxy sejak lama.

Jaylani memiliki sifat yang lucu, pasalnya dia paling anti melihat gadis memakai baju kurang bahan, mendatangi club, dan segalanya yang berbau maksiat.

Tapi kalau untuk rutinitas Galaxy yaitu tawuran, Jaylani tidak pernah absen.

"Ck! Yaelah Jay, repot banget sih! Nih, udah gua tutupin pake tangan gue," jawab Embun, seraya menggerakan tangannya untuk menutupi bagian dadanya yang terlihat.

Jaylani mengintip dari balik celah jari tangannya, "Alhamdulillah Ya Allah, aye selamet dari sikse neraka!" seru Jaylani, seraya mengelus dadanya perlahan.

Embun yang melihat kelakuan Jaylani hanya geleng-geleng kepala. Sudah tidak heran lagi.

"Heh, Embun! Kenape sih ente sama Langit demen banget manggil aye Jay, name aye entu Lani. Lani, Jaylani. Emangnye aye orang barat, pake dipanggil Jay segala." protes Jaylani kepada Embun.

Jaylani paling tidak suka dipanggil Jay oleh siapapun, tapi hanya the twins yang dengan lantangnya berani memanggil namanya seperti itu.

"Eh, Jay! Gue nyuruh lo bawa Embun balik, ngapain sih malah ngobrol dipinggir jalan begini?" teriak seseorang dengan suara yang khas.

Tidak perlu menoleh pun, Jaylani dan juga Embun sudah tahu siapa pemilik suara berat yang berani berteriak lantang seperti saat ini.

Langit dan teman-temannya melajukan kendaraan mereka, mendekat ke arah Jaylani dan juga Embun.

Saat sampai di dekat Jaylani dan Embun, reaksi yang diberikan Langit tidak jauh berbeda dengan yang ditunjukan Jaylani.

Sejujurnya, Langit adalah seorang laki-laki brengsek yang suka mempermainkan hati wanita, hanya saja, Langit tidak mau Embun menjadi bagian dari wanita-wanita yang sering dipermainkan oleh pria hidung belang di luar sana.

Itulah sebabnya, Langit akan sangat murka jika melihat Embun memakai pakaian kurang bahan seperti saat ini.

Langit segera melemparkan denim kebanggaan Galaxy ke arah Embun, yang segera ditangkap dengan cekatan oleh Embun.

Paham dengan tatapan tajam sang kakak, Embun segera memakai denim tersebut agar dapat menutupi bagian tubuhnya yang ter - ekspos.

Embun tidak ingin membangunkan singa yang sedang tidur.

"Mau ke mana?" tanya Langit dingin, sudah tidak ada lagi suara jenaka yang baru saja didengar Embun.

"Ke, club." cicit Embun, seraya merunduk ketakutan.

"Gue paham lo ngga betah di rumah, karena lo kesepian. Tapi kan lo bisa nginep aja di rumah Moza. Pasti gue izinin kok kalo ke rumah Moza, mah." jelas Langit, sambil berjalan lalu merengkuh saudara kembarnya.

Langit paham betul, sepi seperti apa yang dirasakan Embun. Itulah yang membuat Langit selalu pergi setiap malam dan baru akan kembali lagi di pagi harinya.

"Gue mau ikut lo aja," bantah Embun dengan suara lemah, masih dalam rengkuhan Langit.

"Kita balik aja yah, ke rumah Moza?" bujuk Langit dengan lembut. "Tuh, udah gue siapin seragam sama buku buat besok. Yuk?" ajak Langit dengan lembut dan tangannya yang bergerak mengelus rambut hitam pekat milik Embun.

Embun mengangguk.

Sebenarnya Embun tahu bahwa Langit hanya akan berbasa-basi, karena mau sekeras apapun penolakan yang Embun berikan, Langit adalah pria yang sangat keras kepala seperti sang Papa.

Mereka saling menguatkan dengan cara mereka masing-masing.

*****

Fyi: Baca nama panggilan Embun kaya baca huruf "M" yah guys:)

Jakarta, 06 Mei 2018

The Twins [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang