Happy Reading😊
"Pah, bolos sehari aja. Please!"ujar Embun dengan tangan memohon yang dijawab dengan gelengan oleh Surya.
Embun baru saja pulang dari rumah sakit dan besoknya langsung dipaksa berangkat ke sekolah oleh Surya, padahal Embun ingin kembali menemani Langit namun dilarang.
"Pah, cuma sekali doang kok bolosnya. Boleh ya?"
"Yakin kamu bolos cuma sehari?"
Embun mengernyit bingung dengan pertanyaan Surya, "Maksud Papa?" tanyanya sambil tangannya mulai mengambil selai untuk dioleskan ke roti bakarnya.
"Kamu kan dari dulu sering bolos. Berarti ini bukan bolos sekali dong!"
Embun mencebik dan menggigit roti yang sudah diolesi selai dengan kesal, "Beda dong!" serunya membuat Surya terkekeh.
Surya dengan cepat menghabiskan kopi susunya, "Udah cepetan sarapannya, Papa anter-"
"Pah, ngga jadi bolos deh. Tapi…" ucap Embun menggantung membuat Surya mengangkat alisnya seperti bertanya.
Embun berdeham sebelum melanjutkan kalimatnya, "Tapi, bawa mobil ya?" tawar Embun sambil mengedipkan mata lentiknya beberapa kali membuat Surya mengacak rambutnya gemas.
Surya kembali ke dapur untuk mencuci piring dan gelas kopinya sendiri, Embun mengikuti dari belakang karena tak kunjung mendapatkan balasan.
"Papa, ih!" rengeknya membuat Surya berhenti membasuh piring di tangannya dan beralih menatap Embun.
"Apa?"
"Boleh, kan?"
Surya mengangguk membuat Embun berjingkrak kegirangan. "Tapi mulai sekarang kamu harus lakuin semua sendiri. Mulai dari-"
"Bersihin rumah, cuci piring, setrika baju, dan lain-lainnya. Betul kan, Pah?" tanya Embun memotong kalimat Surya, membuat Surya tersenyum dan mengangguk.
"Oke. Jadi, mana kunci mobilnya?"
Surya segera membersihkan sisa sabun yang menempel di tangannya, lalu mengeringkan tangannya sebelum menjawab pertanyaan Embun.
"Kamu udah cuci gelas bekas susu coklat kamu?" tanya Surya lagi membuat Embun menggeleng. "Kalau gitu, piring dicuci dan kamu dapat kunci." ucapnya lagi membuat Embun mencebik.
Surya terkekeh geli sambil berjalan keluar dari dapur untuk memanaskan mesin mobil yang ingin dipakainya dan juga mobil yang ingin dipakai Embun.
Setelah selesai mencuci beberapa piring dan gelas, Embun langsung menghampiri Surya yang sudah menunggunya di halaman.
"Lah Bayu?" sapa Embun terkejut karena Bayu datang menjemputnya.
"Kamu berangkat bareng Bayu aja ya, Em?"
Embun beralih menatap Bayu tajam, "Lo sih!" gerutunya membuat Bayu meringis. Akhirnya Embun pasrah dan memilih berangkat sekolah bersama dengan Bayu.
*****
"Gue pikir lo bawa mobil, soalnya tadi Om Surya udah manasin dua mobil gitu. Eh taunya…"
"Jangan cemburu kali!" ledek Embun membuat Moza berjalan menjauhinya, Embun berlari untuk mengejar Moza sambil terkekeh.
"Kerajinan amat cemburu!"
Embun merangkul bahu Moza gemas, "Udah move on nih?" tanyanya membuat Moza mendelik dan melepaskan rangkulannya kasar.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Twins [COMPLETED]
Fiksi RemajaAmazed Cover by @widya_may "Buat gue, Embun adalah langit, tempat gue meminta dan selalu diberikan, tempat gue mencari kehangatan dan selalu berakhir dengan kenyamanan. Embun adalah sebagian dari hati gue. Yang nyakitin dia sama dengan nyakitin gue...