Ku harap ini bukan akhir. Aku mulai nyaman. Dan aku mulai ingin terus bersama mu.
~Embun Angkasa~*****
"Besok gue jemput lagi" Embun menoleh. Berdecak sebal.
"Jangan ajak gue bolos lagi" Athalla terkekeh lalu mengangguk.
Embun berjalan masuk kedalam rumah. Suara deru motor yang mulai menjauh tanda bahwa Athalla telah meninggalkan pekarangan rumah keluarga Angkasa.
"Bolos lo?" bisik Langit disamping Embun.
"Ck! Minggir"
"Bilangin Papa enak nih" pancing Langit.
Embun melotot "Mau gue tampol lo?"
"Ck! Yaelah galak amat sama abang sendiri, lagian Papa kan lagi ga dirumah"
Embun mendelik dan melangkah kedalam rumah "Iya Mamas"
Langit hanya bersungut-sungut karna sebal. Membuat Embun menyemburkan tawanya.
*****
Setelah selesai membersihkan diri Embun mengambil ponsel nya yang sedang diisi daya. Mengetikkan nomor sahabat nya.
"Za gue otw kerumah lo"
"...."
Embun berdecak "Bawel deh! Iye"
Embun menutup sambungan ponsel nya. Berjalan keluar kamar dan melihat Langit yang sedang mengendap ingin keluar.
Embun mempunyai ide jahil untuk Langit."Eh Papa?" teriak Embun membuat Langit menegang ditempat. Embun menahan tawa nya lalu berjalan kearah Langit yang berdiri seperti patung.
Embun mengacak rambut mesy Langit lalu tertawa. "Lu bloon apa gimana sih? Jelas-jelas Papa lagi diluar negeri. Pulang nya juga besok" Langit memutar bola mata malas.
Kenapa Langit sebodoh ini. Sampai tidak paham bahwa yang berhadapan dengan nya adalah Queen of prank
Langit berdecak dan mengacak rambut mesy nya. Rambut yang sudah berantakan semakin terlihat berantakan. Namun tidak mengurangi ketampanan Langit. "Ck! Kampret banget lo" dan lagi Embun tertawa sambil berlalu kearah pintu depan.
Langit melihat jam yang melingkar pergelangan tangan nya. "Mau kemana lo?" Langit melangkah menyusul Embun kearah luar.
Embun menoleh dan memperhatikan kembaran nya "Lo yang mau kemana? Mau ke club gaakan serapih ini lo!" tunjuk Embun lalu terkekeh "Ya gue lupa. Sekarang lo udah punya gebetan setelah 17 tahun menjomblo"
"Sialan amat lo" Langit berjalan kearah motornya. "Masih jam 7 malem nih?" Embun menaikkan sebelah alisnya karna bingung dengan ucapan Langit.
Langit berdecak malas "Biasanya kalo ngakak cewek jalan itu kemana Embun Angkasa adik nya Mamas?"
Embun tertawa. Lucu dengan kepolosan Langit soal tempat yang tepat untuk jalan bersama Vega. "Ke Mall sih biasanya. Atau ke taman juga bisa" jawab Embun setelah meredakan tawanya.
"Oke gue otw" Langit menyalakkan mesin motor nya. "Mau nitip apa beb?" tanya Langit sembari memakai helm yang menutupi Langit mesy nya.
"Biasanya?" tanya Embun bersidekap. Dan Langit mengangguk lalu melajukan si kuda mesin kesayangn nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Twins [COMPLETED]
Genç KurguAmazed Cover by @widya_may "Buat gue, Embun adalah langit, tempat gue meminta dan selalu diberikan, tempat gue mencari kehangatan dan selalu berakhir dengan kenyamanan. Embun adalah sebagian dari hati gue. Yang nyakitin dia sama dengan nyakitin gue...