32. Operasi

996 87 3
                                    

Kekuatannya hanya aku. Tapi aku juga tidak akan kuat kalau tanpa dia

- Langit Angkasa -

Happy Reading😊

Moza dan beberapa temannya --tidak terkecuali Langit, sedang berlarian di lorong rumah sakit. Membuat beberapa orang yang ada di sana menyingkir kebingungan.

Mereka harus cepat sampai di ruang operasi, karena Vega memaksa tidak akan melaksanakan operasinya kalau dia tidak melihat Langit.

Setelah sebelumnya Moza bersusah payah untuk meyakinkan kepala polisi agar dia bisa membawa Langit, akhirnya Moza diizinkan dengan syarat Langit tidak boleh ada di sana lebih dari dua hari. Dan Moza menyetujuinnya dengan senang hati.

Mereka sampai di depan ruang operasi yang di depannya sudah dipenuhi oleh keluarga Vega yang tengah harap-harap cemas menunggu mereka.

Mama Vega langsung berlari berhadapan dengan Langit.

"Bantu Vega, Lang. Tante mohon."

Langit memeluk mama Vega erat, "Jangan nangis Tante, Langit akan temenin Vega di dalam kok. Tante berdoa aja ya." ucapnya yang diangguki wanita itu.

Seorang dokter cantik dengan umur yang bisa dibilang masih muda datang bersama dengan dua orang suster di sebelahnya.

"Apa yang bernama Langit sudah datang?" tanyanya membuat Langit melepas pelukannya dengan mama Vega dan langsung berjalan menghampiri dokter itu.

"Kamu siap menemani Vega operasi?" tanyanya lagi yang diangguki Langit dengan kuat.

"Kamu ngga ada phobia darah?" Langit menggeleng.

"Takut jarum suntik-"

"Aduh, Dok. Jangan lama deh, kembaran saya ngga ada takut apa-apa, selain Tuhan." sela Embun yang diangguki dokter tersebut.

"Mari." ajak dokter itu, sebelumnya dua orang suster yang tadi bersamanya sudah menyerahkan pakaian khas orang yang akan melaksanakan operasi untuk dipakai Langit.

Operasi butuh kesterilan. Siapapun boleh masuk dan menemani asal ada syarat-syarat tertentu, dan yang terpenting; tidak mengganggu.

Sebelum memasuki ruang operasi, Langit kembali mengeluarkan tasbih yang diberikan oleh Ahmad tadi.

Langit memejam lalu mengecup tasbih tersebut dan memasukkannya ke dalam kantong jas operasi yang sedang dipakainya.

Saat sebelum memasuki ruang operasi, mama Vega memanggil nama Langit, membuat Langit beralih untuk menatapnya.

"Langit…" ada jeda di antara ucapannya.

"Tante percaya Langit ngga salah." lanjutnya lagi membuat Langit tersenyum senang saat memasuki ruangan tersebut.

Yang mendengarnya pun ikut tersenyum. Senang, karena akhirnya ada seseorang yang mempercayai mereka, meski hanya satu dari sekian ribu yang menghakimi.

•TheTwins•

Setelah beberapa jam menunggu di depan ruang operasi, akhirnya lampu yang sengaja ditempelkan oleh pihak rumah sakit beralih ke warna hijau, menandakkan bahwa operasi yang dilakukan mereka telah selesai.

The Twins [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang