17. Home Sweet Home

1.3K 102 0
                                    

"Ini rumah kita. Walau tidak pernah terasa seperti surga, setidaknya rumah ini tak pernah pergi meninggalkan kita"

-Langit Angkasa-

💧☁💧☁

Embun sudah diizinkan untuk pulang oleh Dokter Adam, dengan catatan Embun masih belum boleh berangkat ke sekolah.

Sekarang Raina tengah membereskan barang-barang Embun, memasukkannya ke dalam koper yang tadi di bawa oleh Langit.

"Ma." panggil Embun membuat Raina menoleh sebentar.

"Kalau Embun pacaran, boleh ngga?" pertanyaan Embun membuat Raina menghentikan aktifitasnya.

"Kenapa Ma? Ngga boleh yah?" tanya Embun lagi.

"Mama sih bolehin aja, ngga tau Langit dan Papa, seperti yang kamu tahu mereka itu over protektif" jelas Raina membuat Embun mendesah sebal.

Tak lama pintu di buka dari luar menunjukkan Vega dan Moza yang baru sampai. Mereka bergantian bersalaman kepada Raina dan menghampiri Embun yang masih memasang wajah masam.

"Tante Rai, ini perawan ngapa yak cemberut mulu?" tanya Moza membuat Vega terkekeh.

"Ngga tau Za, tadi sih dia nanya dia boleh pacaran ngga, tapi pas Tante kasih inget kalau dia punya dua pawang dia langsung loyo" jelas Raina dan melangkah menuju pintu karena pekerjaannya telah siap.

"Mama keluar sebentar ya Em" dan Embun hanya mengangguk.

Setelah Raina keluar Moza dan Vega memberi tatapan penasaran ke arah Embun yang membuat Embun mendesah kesal.

"Kamu mau pacaran sama siapa sih Em?" tanya Vega bertopang dagu sambil menahan senyum.

Embun hanya bergeming, malas menjawab. Pandangannya jauh keluar jendela membuat Moza menggeleng.

"Itu loh Ve, sama sahabatnya yang namanya Athalla." ledek Moza yang di hadiahi lemparan bantal rumah sakit.

"Sakit bego!" ucap Moza.

"Berisik bloon!" sarkas Embun.

"Nanti aku bantu bilang Langit deh supaya izinin kamu pacaran sama Athalla." ucap Vega di iringi senyumannya yang manis.

"Langit ngga akan dengerin lo!" balas Embun malas.

"Di dengerin kok, aku kan pacarnya." balas Vega dengan senyum bangga.

Moza dan Embun sontak menoleh terkejut. Mereka bersitatap hingga akhirnya memfokuskan tatapan ke arah Vega yang terkejut di beri tatapan meminta penjelasan.

"Ya.. Ya... Gitu!" balas Vega canggung sembari menyelipkan helai rambutnya di daun telinga.

"Kapan? Gimana cara dia nembak?" desak Moza di iringi anggukan dari Embun.

"Waktu itu, di taman rumah sakit" balas Vega malu-malu karena mengingat awal jadian mereka.

"Anjir lah! Gue jomblo sendirian nih? Parah lo!" balas Moza malas mendapat jeweran dari Embun

"Apaan sih bego amat! Kalau telinga gue copot gimana hah?!" kesal Moza.

"Gue juga masih ting-ting kali Za, enak aja lo bilang kalau lo jomblo sendirian." balas Embun tak mau kalah.

"Ih bloon!" Moza menoyor kepala Embun. "Lo doang yang jomblo bangga, gue sih malu!" lanjut Moza.

"Serah lo Za!" balas Embun malas membuat Vega yang memperhatikan mereka hanya terkekeh.

The Twins [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang