Part. 10

45.1K 2.6K 245
                                    

Baca dan pilih apa yang aku minta di akhir part yah... 😄😄😄

Selamat membaca

Natal mendengus saat melihat David yang duduk tepat di depannya ketika ia baru saja duduk. Ia baru sadar kalau David mengikutinya tadi.

"Ngapain lo kesini?" Sinis Natal

David menghembuskan Nafasnya mendengar nada sinis dari ucapan Natal. Gadis yang sangat dia sayang dan cintai.

"Aku hanya ingin menjelaskan sem___"

"Nggak perlu di jelaskan. Karna semua sudah jelas. Lo bukan guru yang harus menjelaskan biar gue ngerti." Potong Natal.

Natal mengambil Earphone-nya lalu memakaianya membuat David menghembuskan nafasnya.

Tangan David terulur melepaskan Earphone milik Natal.

"Apaan sih, ganggu tau nggak." Kesal Natal.

"Dengar Nat..." Ucap David.

"Dengar apa? Lo pergi terus tunangan dengan perempuan lain padahal lo udah tunangan sama gue? Terus mau bilang lo ada sesuatu sampai lo harus lakuin itu? Basih tau!?"

"Aku mau jelasin semuanya dulu. Terserah kamu mau percaya Atau tidak. Itu hak kamu. Tapi dengarkan Aku dulu." Lanjut David.

"Pertunangan gue sama dia terpaksa, Nat."

"Kan, alasan basi." Ucap Natal seraya memutar kedua bola matanya.

"Aku sangat mencintaimu Natal. Aku memutuskan Hubungan kita karna___" ucapan David menggantung

"Karna Aku di jodohkan dengan rekan bisnis Keluargaku. Demi membantu perusahaan kami yang hampir bangkrut."

"Dan Kami sangat butuh Uang waktu itu karna Gabriel Sakit."

Natal terdiam.mendengar ucapan David.

"Briel Saki...t.?" Tanya Natal. Gabriel Adalah Adik Laki lakki David.

"Iya. Dia sakit jantung."

"Terus Bagaiamna Keadaannya?" Tanya Natal.

"Biel tidak tertolong, Nat." Jawab David.

David menghembuskan nafasnya ketika merasakan sesak di dadanya. Sangat menyakitkan mengingat Kematian Adik kecilnya dulu.

Pengorbanannya sia-sia, adiknya Meninggal dunia Dan di saat itu pula ia kehilangan Cintanya, Natal. Dan ia juga harus terikat dengan gadis manja yang harus di ikuti kemauannya. Gadis yang tidak ia cintai.

David menatap Natal yang hanya terdiam. "Jangan Menangis Tata" lirih David ketika melihat air mata Natal terjatuh.

"Maaf kan Aku, David. sudah salah sangka padamu tapi... Maaf David. Yang lo kecewain bukan cuman gue, tapi keluarga gue juga." ucap Natal.

"Mungkin Kalau dulu hubungan kita hanya sebatas pacaran Mungkin yang kecewa cuman gue, nggak ortu ataupun keluarga gue! Tapi... Hubungan kita nggak sebatas pacaran aja, Kita Tunangan dan pertunangan kita mengundang dua belah pihak keluarga. Gue juga kecewa sama keluarga lo, Mereka yang sendiri meminta gue jadi sama lo terus mereka juga meminta lo sama yang lain. apapun alasan kalian itu. Gue dan keluarga nggak bakal terima."

"Lo nggak tahu gimana rasanya gue harus jadi bahan ejekkan keluarga gue yang lain. lo sama keluarga lo itu egois tau nggak."

"Natal, maaf."

"Maaf lo nggak bisa balikin semuanya seperti dulu lagi. Kecewa sakit dan hancurnya hati gue dan keluarga gue, malunya kami sekeluarga itu. Nggak akan bisa hilang dengan sebuah kata maaf dari lo sekalipun ortu lo sendiri yang minta maaf." Terang Natal lalu beranjak dari hadapan David.

Arka-Anin (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang